Ada satu artikel di “Kompas Online” hari ini, yang aneh bin menyesatkan. Judul artikelnya ialah “Moyang manusia ternyata menyerupai tikus”. Disitu dituliskan bahwa asal usul manusia dulunya adalah mamalia yang menyerupai tikus, jadi bukan lagi dari primata, melainkan mahluk yang lebih kecil. Berita tersebut dapat anda baca di link berikut ini: Arsip Kompas Teori ini didasarkan pada teori Evolusi Darwin, yang mengatakan bahwa semua mahluk hidup mengalami evolusi atau perubahan yang lama dan panjang, sebelum menjadi seperti sekarang ini.
Sungguh ini merupakan teori yang benar-benar menyesatkan dan tidak perlu dipercayai. Alkitab telah jelas sekali mengatakan di dalam Kejadian 1:26-27: ‘Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.’
Allah menciptakan manusia menurut rupa dan gambar-Nya, jadi kita ini adalah gambaran Allah, ada kesamaan dengan Allah dalam hal rupa. Adam tidak berasal dari mahluk yang lebih rendah tingkatannya macam tikus itu, tetapi Adam langsung dibentuk oleh Allah dari tanah, tidak ada disebutkan bahwa Tuhan menciptakan mahluk mirip tikus, lalu lama kelamaan berubah jadi manusia. Tidak ada sama sekali!
Jangan kita cepat percaya dengan teori-teori macam begini, sebab ada banyak hal di dunia ini yang berusaha mempengaruhi kita agar jauh dari Tuhan dan semakin rapuh dalam hubungan dan percaya terhadap firman Tuhan. Teori ini hendak membuat Alkitab menjadi tidak lagi berarti, sebab dengan mendukung atau membenarkan teori ini, maka Alkitab akan dinyatakan salah.
Charles Darwin saja, ketika sudah tua dan sakit-sakitan, berkata bahwa ia menyesal telah membuat teori-teori Evolusi itu, dan merasa heran mengapa banyak orang yang percaya begitu saja. Di masa-masa akhir hidupnya, Darwin bertobat dan mencari Tuhan, Ia membaca Alkitab dengan rajin, dan perubahan ini disaksikan oleh seorang temannya bernama “Lady Hope”.
Jadi sekali lagi, saya ingin mengingatkan saudara bahwa kita adalah ciptaan Allah yang mulia dan berharga, bukan dari hasil proses evolusi melainkan proses penciptaan yang langsung dari tangan Allah, ketika Dia membentuk Adam dan Hawa. Teori Evolusi hanyalah sebuah omong kosong! Firman Tuhan itu benar dan kekal. Amin. Tuhan Yesus memberkati saudara semua.
Membangun Generasi Yang Kuat
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (Amsal 22:6)
“Jangan merokok ya nak, karena bisa merusak kesehatan. Kalau papa gak apa apa karena sudah tua,” kata ayah kepada anaknya. Anaknya mengangguk mengiyakan perintah ayahnya, namun tidak lama kemudiam anak ini pun menjadi seorang perokok. Kita bisa lihat banyaknya anak-anak kecil yang sudah merokok di kota Kudus, “kota penghasil rokok di Indonesia”, mengapa anak-anak kecil itu bisa demikian? Karena mereka meniru tingkahlaku orangtuanya.
Mendidik anak tidak cukup hanya melalui perkataan, tetapi harus disertai perbuatan yang nyata. Orang tua lah yang pertama-tama harus memberi teladan yang baik kepada anak-anaknya.
Firman Tuhan mengajar kita untuk mendidik anak-anak menurut jalan yang patut baginya. Apa itu? Yakni jalan kebenaran berdasarkan firman Tuhan. Bahkan kepada generasi Israel yang ada di padang gurun, Tuhan memerintahkan supaya mengajar anak-anak secara berulang-ulang tentang Taurat atau firman Tuhan, kapanpun dimanapun harus menjadi kebiasaan orangtua untuk menasehati anaknya.
Saudara ingin anak-anak menjadi tangguh? Ajari dengan firman Tuhan. Belajar di sekolah perlu, les musik itu baik, kursus bahasa juga bagus, tapi jangan lupa rohani mereka juga harus diisi dan dikembangkan melalui pengajaran firman Tuhan.
Ada pepatah, “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, artinya sifat dan sikap seorang anak itu tidak jauh berbeda dengan orangtuanya. Maka dari itu, kalau kita ingin anak-anak bersifat dan bersikap baik, kitapun harus demikian terlebih dulu.
Jangan bosan menasehati mereka meskipun mungkin mereka mengeluh dan berkata bahwa kita cerewet. Tapi “kecerewetan” kita dalam mengajar firman Tuhan akan tertoreh dalam hati mereka sehingga mereka tidak akan lari dari patron firman Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati!
Manfaat Dari Menulis
Dalam kegiatan sehari-hari manusia, pasti ada salah satu aktivitas yang satu ini: menulis.
Apakah orang terpelajar maupun bukan, pejabat atau orang biasa, kaya atau miskin, pasti punya aktivitas menulis ini, meskipun yang ditulis tiap orang itu berbeda-beda.
Pernah saya melihat seorang tukang becak yang sedang menunggu penggunanya, menulis sesuatu di secarik kertas. Karena penasaran, saya mendekat dan berusaha melihat apa yang sedang ditulis olehnya. Ternyata dia sedang menuliskan angka-angka untuk dipasang di nomor undian berhadiah.
Kenek bangunan yang kelihatannya hanya bantu-bantu saja tanpa harus berpikir tentang konsep bamgunan, juga pasti pernah dan akan selalu menulis. Minimal dia menuliskan nomor handphone seseorang yang dikenalnya untuk dihubungi kalau sedang butuh kerjaan.
Tahukah anda bahwa kegiatan menulis itu sudah ada sejak lama? Saya yakin sejak jaman Adam dan Hawa dan keturunannya sudah ada kegiatan tulis menulis.
Dalam Kitab Keluaran 24:4 dikatakan demikian: “Lalu Musa menuliskan segala firman Tuhan itu.” Disini jelas kita jadi tahu bahwa Musa melakukan kegiatan menulis, lalu apa yang dia tulis? Firman Tuhan. Kalau Musa menulis maka itu pasti bukan sembarangan tulisan dan motivasinya bukan berasal dari dirinya sendiri.
Yang menyuruh Musa menulis ialah Tuhan sendiri. Tuhan memberikan hikmat dan inspirasinya kepada Musa sehingga apa yang ditulisnya sama seturut dengan kehendak Tuhan.
Kalau ada tulisan maka gunanya adalah untuk dibaca. Tapi tulisan firman Allah bukan hanya bertujuan untuk dibaca tetapi untuk dipahami dan dilakukan dalam hidup setiap hari.
Jadi, apa manfaat menulis?
1. Supaya orang tidak lupa dan tidak melupakan.
2. Supaya orang-orang pada generasi selanjutnya mengetahui apa kehendak Tuhan bagi mereka.
3. Menjadi pedoman hidup sebagai orang percaya.
4. Untuk dibaca dan dilakukan.
5. Memberi pengetahuan dan informasi.
2 Timotius 3:16 berkata :”segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan,dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Hidup kita pun ibarat buku yang berisi halaman-halaman tentang kehidupan yang kita jalani. Tuliskanlah semua yang baik dalam buku kehidupan kita, artinya biarlah hidup kita selalu baik, benar dan sempurna dalam menuruti kehendakNya, supaya buku kehidupan kita tertoreh dengan hal-hal yang baik dan memuliakan Tuhan.
Selamat menulis di buku kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.
Amazing Grace by Il Divo
“Amazing Grace How Sweet The Sound
That saved a wretch like me
I once was lost but now I’m found
was blind but now I see”
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=GYMLMj-SibU&w=560&h=315]
Politik Dalam Kacamata Alkitab

Saya tidak akan membahas secara mendalam, namun singkat saja mengenai politik dari perspektif Alkitab. Dalam Alkitab banyak sekali contoh yang tersedia guna dipakai untuk diterapkan dalam kehidupan berpolitik.
Dari pengertiannya, ada bermacam-macam definisi tentang politik, namun menurut saya yang paling cocok adalah “usaha bersama dalam mengambil kebijakan untuk mewujudkan kebaikan bersama”.
Orang-orang cenderung berkata bahwa politik itu kotor, politik itu suka memperdayai orang lain, menjatuhkan dan menjebloskan orang lain ke dalam keadaan yang tidak baik, yang seringkali diistilahkan sebagai “tumbal politik”, demi langgengnya kekuasaan.
Dalam Alkitab ada begitu banyak contoh tokoh-tokoh Alkitab yang hidup dalam dunia politik, seperti Saul, Daud, Salomo, Daniel, Ester, Mordekhai, dan lain-lain. Melihat kehidupan Saul, maka kita dapat mengambil pelajaran tentang politik kotor yang telah dilakukannya. Saul membenci Daud, dan menganggapnya sebagai lawan yang harus disingkirkan. Saul juga bersikap sombong dan menganggap dirinya mampu sehingga tidak mengandalkan nasehat dan firman Tuhan.
Tetapi Daud melakukan apa yang baik, jujur dan berkenan kepada Tuhan. Integritas pribadi yang mulia, ditunjukkan oleh berbagai tokoh dalam Alkitab, bagaimana mereka tetap memegang teguh prinsip kebenaran meskipun nyawa harus menjadi taruhannya.
Berpolitik bukan berarti kita boleh kompromi dengan dosa atau hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah. Dalam berpolitik kita harus mengedepankan prinsip firman Tuhan supaya tidak terjadi hasil keputusan yang bertentangan dengan isi firman Tuhan.
Hari-hari ini situasi politik di Indonesia semakin menggeliat menjelang pemilu tahun 2014. Banyak kader-kader muda, maupun yang sudah sepuh ingin ikut berkecimpung dalam percaturan politik negara kita. Namun, banyaknya peserta pemilu berarti tingginya pula tingkat persaingan dalam merebut kursi kekuasaan.
Sebagai hamba Tuhan saya hanya menyampaikan kepada saudara-saudara yang mau atau sudah terjun dalam dunia politik agar hidup sesuai kebenaran firman Tuhan. Lakukanlah yang baik dan berkenan kepada Tuhan, bersikaplah jujur dan miliki integritas sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, berani menanggung resiko dari prinsip kebenaran yang dipegang teguh, dan menolak dosa dan tawaran duniawi.
Mazmur 37:27 berkata: “Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya.”
Kalau engkau setia dan taat kepada firman-Nya dan melakukan dengan sungguh-sungguh apa yang dikehendaki Tuhan dalam hidupmu, maka engkau akan diangkat Tuhan kepada posisi yang terbaik sehingga nama Tuhan dipermuliakan melalui kehidupanmu.
Politik itu bersih di tangan orang yang bersih hati dan sikapnya, tetapi kotor di tangan orang yang jahat. Ingatlah akan penderitaan sesamamu dan lakukanlah yang terbaik untuk kebaikan semua tanpa mengabaikan kebenaran iman Kristiani.
Menyerahkan Kekuatiran
Setiap orang tidak akan luput dari rasa kuatir, meskipun orang kaya yang hartanya berlimpah, kekuatiran juga tidak lepas dari dirinya. Berbagai macam orang dengan berbagai latar belakang pasti punya rasa kuatir, dan bentuk-bentuk kekuatiran itu bermacam-macam.
Kekuatiran yang disimpan, dipelihara lama-kelamaan akan menimbulkan kecemasan yang berlebihan bahkan bisa menyebabkan stress serta depresi yang berat bila tidak segera ditangani dengan baik. Kekuatiran punya tingkatan-tingkatannya juga, ada yang ringan ada yang berat.
Untuk mengatasi kekuatiran tidak bisa hanya dengan memberikan apa yang membuat dia tidak kuatir. Contoh, orang yang kuatir akan kebutuhan mendasar, misalnya makanan, maka kekuatirannya nampak akan hilang saat diberikan makanan, untuk sehari. tapi besok kuatirnya akan muncul lagi. Bila diberi stok makanan untuk sebulan, kekuatirannya nampaknya hilang selama sebulan, tapi setelah itu muncul lagi.
Inti masalah dari kekuatiran ada dalam pikiran manusia. Sehingga perubahan pikiran atau mindset lah yang penting. Alkitab berkata: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7) Ayat ini menunjukkan bahwa manusia yang kuatir itu alamiah, tetapi kekuatiran itu jangan disimpan, tetapi perlu diserahkan kepada Tuhan agar Tuhan yang bekerja menolong kita. Kita tidak dapat menolong diri kita sendiri dengan kekuatan kita, sebab masalah-masalah apapun kita perlu pertolongan Tuhan. Ijinkan Tuhan bekerja dan campur tangan dalam permasalahan kita, kalau kekuatiran itu sudah kita serahkan, maka jangan diambil lagi dari Tuhan. Kalau sudah diserahkan kepada Tuhan, berarti kita gak usah pusing memikirkan persoalan itu lagi, sebab Tuhan yang akan bekerja untuk menolong kita.
Kiranya saudara dapat hidup lepas dari kekuatiran, dan penuh dengan kebahagiaan serta kemenangan di dalam Tuhan Yesus. Amin!
Ajari Anak-anak Dengan Firman Tuhan
Tugas mendidik anak jangan semata-mata diserahkan kepada sekolah atau guru. Sebagai orangtua, harus punya peranan yang aktif dalam membimbing anak agar menjadi anak yang takut akan Tuhan.
Bila seorang anak kecil dari kelas 1 SD bersekolah di sekolah negeri, dan di sekolahnya tidak mendapatkan pelajaran agama Kristen, melainkan agama lain, dan diperparah lagi dengan tidak adanya bimbingan dari orangtua mengenai kerohanian Kristen, maka jangan kecewa atau bingung bila suatu saat anak itu berbeda imannya dengan orangtua.
Kontinuitas atau kelangsungan yang tetap dari suatu doktrin yang terus menerus diajarkan kepada seorang anak, akan membuat otaknya atau pikirannya terbentuk sebagaimana yang diajarkan. Oleh karena itu, semua orang tua jangan berusaha menghindar dari tugas untuk mendidik anak.
Ulangan 6:7 berisi perintah Tuhan kepada para orangtua untuk mengajar anak-anak mereka dalam takut akan Tuhan, supaya anak-anak mereka melakukan kehendak Tuhan dan hidupnya diberkati di bumi.
Jangan mengandalkan satu atau dua jam di sekolah minggu, lalu berharap anak akan menjadi berperilaku baik, padahal orangtua bersikap kasar dan tidak memberi teladan yang baik di rumah, serta tidak mengajarkan Firman Tuhan.
Mazmur 112:1-2 berkata : “Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.”
Otak manusia bisa diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan agar memiliki berbagai keahlian dan kemampuan untuk maju dan mandiri, tetapi kita tidak boleh lupa kepada akar masalahnya, yakni apa yang menjadi kunci agar seseorang berhasil. Dalam Amsal 1:7 tertulis: ”Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Jadi, takut akan Tuhan itulah kuncinya.
Firman Tuhan itu benar, terbukti bahwa negara-negara Kristen merupakan negara-negara yang sangat diberkati, tangguh dan perkasa. Bahkan Amerika Serikat menjadi polisi dunia, yang mengatur berbagai kebijakan politik, ekonomi dan militer. Eropa pun demikian, meskipun sekarang ini terjadi kemerosotan kekristenan di negara-negara benua tersebut. Mereka telah melupakan Tuhan, dan akar iman mereka dalam Kristus, karena kenyamanan dan kesenangan dunia yang membuai hidup mereka. Krisis ekonomi yang terjadi sekarang merupakan peristiwa yang diijinkan Tuhan untuk menegur mereka agar kembali kepada iman dan kasih mereka yang mula-mula.
Bila kita mau anak cucu kita perkasa dan menjadi generasi tangguh, kita harus hidup takut akan Tuhan, dan ajari mereka dengan Firman Tuhan, dan hidup sesuai kehendak Tuhan.
Kelepasan Oleh Kuasa Tuhan
Suatu hari beberapa bulan yang lalu, seorang ibu membawa anaknya perempuan yang masih kelas 1 SD. Anaknya sering melihat setan-setan atau roh-roh jahat dalam bentuk yang mengerikan, terutama di sekolahannya di Lab School Jakarta. Karena hal itu, ia takut untuk pergi ke sekolah. Setiap kali diantar ke sekolah, dia tidak mau masuk karena ada makhluk-makhluk aneh dan jahat yang dilihat olehnya.
Saya tanya apakah ada sesuatu yang menyebabkan celah okultisme bagi anak ini, dan ternyata celah itu adalah dari suami ibunya yang masih beragama lain.
Saya hanya melakukan bagian saya yaitu berdoa minta Tuhan Yesus menutup matanya dari melihat roh-roh jahat, setan dan kuasa kegelapan, serta agar anak ini senantiasa dilindungi Tuhan. Kemudian saya mengurapi matanya dengan minyak disertai dengan doa minta perlindungan dan kelepasan dari Tuhan.
Setelah 2 minggu tidak ada kabarnya, saya menelpon dan puji Tuhan, anak ini sudah tidak lagi diganggu setan-setan dan sudah berani ke sekolah. Saya bersyukur dan bersukacita karena Tuhan Yesus sungguh ajaib melepaskan mereka yang terbelenggu. Satu pesan saya kepada ibunya adalah membimbing anaknya dalam pengenalan firman Tuhan, supaya imannya bertumbuh.
Tuhan Yesus berkata bahwa semua kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya. Tidak ada satupun kuasa yang dapat melawan kuasa Tuhan Yesus, sebab segala sesuatu telah ada di bawah kaki-Nya.
Alkitab berkata: “sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.”(1 Yoh. 4:4). Apa yang ada di dalam kita ialah Roh Kudus, yakni Roh Allah sendiri yang punya kuasa atas segalanya. Ingatlah bahwa Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus itu satu adanya. Setiap kita yang percaya telah menjadi anak-anak Allah dan diberi kuasa untuk menaklukkan iblis, dosa dan maut. Kita berkemenangan di dalam Tuhan Yesus oleh iman kita. Haleluya!
Cukupkan Diri Dengan Yang Ada
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Ibrani 13:5
Karena diskon besar, ribuan orang mengantri untuk membeli pada peluncuran handphone Blackberry Bellagio di Pacific Place, Jakarta, tahun yang lalu. Mereka rela antri panjang meninggalkan pekerjaan atau membayar joki untuk mengantri. Beberapa dari mereka terluka karena terjadi kekacauan. Polisi pun akhirnya turun tangan membubarkan acara. Kebanyakan orang cenderung untuk tergiur membeli bila ada barang yang dijual disertai diskon, meskipun untuk itu, ia harus rela mengeluarkan uang yang tidak sesuai dengan rencana bulanan, atau bahkan tega menghabiskan gaji sebulan demi mendapatkan apa yang ditawarkan dengan iming-iming diskon besar. Yang lebih parah lagi, kalau sampai berani meminjam untuk membeli produk yang sedang obral itu.
Kita harus belajar untuk mengendalikan keinginan dan mencukupkan diri kita dengan apa yang ada. Kebiasaan untuk terus memenuhi keinginan akan membuat kita terjebak dengan jerat keuangan yang dapat membuat goyah keharmonisan dalam rumah tangga. Banyak suami istri bertengkar dan bahkan berpisah hanya gara-gara masalah keuangan.
Bila uang melimpah, gunakanlah untuk kemuliaan nama Tuhan agar kita dapat menjadi berkat, dan bila uang sedikit, bersyukurlah dan cukupkanlah diri kita dengan yang ada. Salah satu tips yang baik dalam pemakaian keuangan: ”Belilah yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan.”
Tuhan Allah kita tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita. Dia adalah pemelihara hidup kita. Percayakan hidup kita selalu dalam tangan-Nya.
Engkau Akan Berhasil Karena Tuhan Yesus
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. (Mazmur 1:3)
Allah Bapa di sorga adalah Bapa yang baik yang memelihara kehidupan anak-anak-Nya. Bapa di dunia saja tahu memberi yang baik kepada anak-anak-Nya terlebih lagi Bapa di sorga. Hal ini perlu kita camkan dalam hati dan pikiran kita, bahwa Bapa di sorga sungguh baik.
Dengan mengetahui bahwa Dia baik, maka kita tidak kuatir dalam menjalani hidup ini. Apapun yang menjadi kebutuhan kita pasti disediakan oleh Bapa yang menciptakan kita. Janji Berkat kepada Abraham, kita terima juga oleh iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita berhak menerima janji-janji Allah yang diberikan kepada Abraham.
Kita tidak hanya diberikan jaminan hidup kekal di sorga, tetapi jaminan hidup berkelimpahan juga di atas bumi ini, dimana sekarang kita hidup. Allah tidak akan membiarkan kita miskin dan menderita, sebab itu bukanlah rancangan Allah buat kita.
Rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera dan sukacita serta hidup yang penuh harapan.
Bagaimana caranya berhasil? Hanya satu kuncinya yaitu setia dalam segala perkara yang dipercayakan Allah kepada kita. Dimulai dengan perkara-perkara kecil, bila kita bisa jujur dan setia serta tekun di dalamnya, maka Tuhan akan mempercayakan perkara-perkara besar.
Salah satu kesalahan yang seringkali dilakukan ialah terlalu ingin cepat meraih yang besar dan terlalu ingin cepat naik ke puncak atau keberhasilan. Ingatlah keberhasilan yang instan akan membuat kita menjadi sombong dan menyepelekan campur tangan Tuhan.
Ayat dalam Mazmur 1:3 ini menjanjikan berkat dan keberhasilan buat siapa? Tentu saja buat semua yang setia melakukan perkara-perkara dalam ayat sebelumnya, yaitu ayat 1 dan 2: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.”
Jika kita hidup benar di hadapan Tuhan, setia dalam melakukan Firman-Nya, saya percaya maka kita akan mengalami berkat-berkat Allah dalam hidup kita. Setia beribadah dan tekun melakukan usaha pekerjaan kita, Tuhan janji bahwa semua yang kita perbuat akan berhasil. Itu sebabnya Tuhan Yesus katakan jangan kuatir, karena Dia memelihara hidup kita. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana berkenan kepada Tuhan, hidup benar di hadapan-Nya.
Usahakan jangan berhutang, gunakan apa yang ada padamu, supaya hati tenteram dan pikiran tenang. Bersyukur dengan berkat atau rejeki yang Tuhan berikan. Dan cukupkan diri dengan apa yang ada. Saya percaya bahwa bila kita membiasakan diri hidup sederhana dan mencukupkan diri dengan apa yang ada, maka perlahan tapi pasti keadaan kita akan semakin naik dan bukan turun. Hidup kita akan semakin diberkati Tuhan.
Jangan lupa untuk menjadi berkat juga buat orang lain, sebab Firman Tuhan berkata bila kita memberi maka kita akan diberi. Orang yang murah hati, akan beroleh kemurahan. Ini adalah hukum Allah, yang berlaku bagi kita. Hukum tabur tuai. Tuhan akan memberkati rotimu dan airmu, segala penyakit dilalukan. Sungguh luar biasa berkat pemeliharaan Tuhan bagi kita, hidup kekal Dia berikan, hidup di bumi Dia jamin. Haleluya.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin!
