Banyak negara di dunia mengumpulkan informasi rahasia melalui foto yang diambil dari mata-mata di angkasa. Uni Sovyet, sekarang Rusia, sejak dulu mengorbitkan banyak satelit mata-mata sehingga dapat melihat di atas teritori Amerika Serikat. Sebaliknya, Amerika Serikat pun memiliki satelit mata-mata di atas teritori Uni Sovyet.
Selama era 1970-an, Rusia rutin mengorbitkan 30 satelit mata-mata setiap tahun. Sedangkan Amerika Serikat mengorbitkan 4 satelit per tahun. Namun, satelit buatan Amerika Serikat dapat bertahan lebih lama dan teknologinya lebih canggih.
Sehubungan dengan kisah di atas, kita pun perlu menyadari bahwa ada “satelit mata-mata” yang mengawasi gerak-gerik kita di bumi. “Teknologi” satelit ini dapat melihat hingga menembus segala penghalang, dan tak ada satupun yang dapat tersembunyi dari “satelit” ini.
“Satelit” tersebut adalah “Mata Tuhan”. Ya, bukan dalam arti kiasan, melainkan arti sebenarnya. Mata Tuhan mengawasi semua manusia yang ada di bumi beserta segala aktivitasnya.
Amsal 15:3
“Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.”
Siapakah Ketujuh Jemaat Dalam Kitab Wahyu?
Wahyu pasal 1:4 menyebutkan tentang tujuh jemaat di Asia Kecil yang lokasinya sekarang ada di sekitar Turki bagian barat. Lalu, apakah kitab wahyu ditujukan hanya kepada mereka? Bila membaca kitab wahyu yang banyak memakai istilah yang tidak umum, karena bersifat eskatologis, maka dapat dimengerti bahwa tujuh jemaat yang dimaksud mewakili keseluruhan jemaat yang ada sampai hari ini. Inti dari teguran dan pujian kepada ketujuh jemaat tersebut adalah untuk memperbaiki dan menjaga kehidupan jemaat yang ada di setiap jaman. Setiap peringatan ditujukan untuk segenap jemaat di sepanjang jaman.
Maka, penting bagi setiap kita untuk membaca kitab Wahyu dan mempelajarinya serta mengoreksi diri kita pribadi. Apakah ada hal-hal yang harus kita perbaiki, apakah posisi kita saat ini sudah benar, apakah ciri-ciri jemaat yang disebut dalam kitab Wahyu itu ada pada kita?
Kitab Wahyu mengingatkan dan memastikan akan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali ke bumi ini untuk menyatakan kemenangan-Nya dengan mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Persiapan jemaat sangat penting untuk menyambut kedatangan Kristus, sehingga wahyu ini diberikan untuk kita mempersiapkan diri agar menjadi sempurna menyambut kedatangan Kristus.
Tujuh Roh dalam kitab ini menggambarkan kesempurnaan pelayanan Roh Kudus kepada jemaat di sepanjang jaman hingga kedatangan Kristus.
Jadi, kita tidak dapat mengelakkan setiap peringatan dan teguran yang dialamatkan kepada ketujuh jemaat dalam kitab ini, karena menganggap bahwa peringatan tersebut tidak ditujukan kepada kita.
Marilah kita mempersiapkan diri dan menyerahkan diri pada tuntunan Roh Kudus yang akan meneguhkan dan menguatkan kita dalam kehidupan iman di bumi ini.
Harta Dunia Membuatnya Menangis
Mahmoud, generasi Mohammedan pertama yang menguasai India, ketika menjelang ajalnya, meminta agar semua harta berharganya, yang terbuat dari emas dan perak, serta semua batu berharga dan permata miliknya, ditunjukkan kepadanya.
Di tempat tinggalnya di Ghuznee, yang diberi nama “Palace of Felicity”, dia memegangi hartanya itu dan menangis seperti anak kecil.
“Betapa banyak jerih payah, bahaya, dan kesusahan, yang aku alami secara fisik dan mental, untuk mendapatkan semua harta ini, dan betapa susahnya upaya untuk mempertahankan semuanya itu! Tapi sekarang aku akan mati dan meninggalkan semua hartaku.” Ia pun terus menangis sebelum akhirnya meninggal.
Lukas 12:21
“Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Semua Karena AnugerahMu
720 Jam Dalam Setahun
Menurut survey dari NPD Group, rata-rata orang bermain game di tablet, smartphone, iphone dan semacamnya adalah 2 jam dalam sehari. Bahkan berdasarkan survey tersebut, ada kecenderungan semakin meningkatnya jumlah waktu yang dihabiskan per hari untuk bermain game saja.
Bila 2 jam per hari dikalikan dengan 30 hari dalam sebulan maka akan berjumlah 60 jam. Dalam setahun, jumlah waktu yang dihabiskan bermain game akan menjadi 60 kali 12 bulan atau sekitar 720 jam.
720 jam untuk bermain game? Waktu yang tidak sedikit.
Eleanor Doan pernah menuliskan jumlah jam yang dibutuhkan untuk membaca seluruh Alkitab. Menurutnya, dibutuhkan 70 jam dan 40 menit untuk membaca Alkitab dalam kecepatan membaca biasa.
Untuk membaca seluruh Alkitab Perjanjian Lama dibutuhkan 52 jam dan 20 menit.
Dan untuk membaca seluruh Perjanjian Baru dibutuhkan 18 jam dan 20 menit.
Dalam Perjanjian Lama, kitab Mazmur merupakan kitab yang membutuhkan waktu paling lama dibaca dibandingkan kitab-kitab lainnya, yakni 4 jam dan 28 menit.
Dalam Perjanjian Baru, membaca Injil Lukas memerlukan waktu 2 jam dan 43 menit.
70 jam 40 menit untuk menyelesaikan Alkitab. Maka bila 720 jam waktu bermain game digunakan untuk membaca Alkitab maka dalam setahun berarti pembacaan Alkitab dari awal sampai akhir akanĀ telah diselesaikan sebanyak 10 kali.
Mazmur 119:105
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”
I Believe
Sebuah tulisan terpatri di dinding bawah tanah di kota Cologne, Jerman, setelah Perang Dunia II:
I BELIEVE….
I believe in the sun,
even when it is not shining;
I believe in love,
even when I feel it not;
I believe in God,
even when He is silent.
Penulisnya tidak diketahui, namun salah satu pesan utama dari tulisan tersebut ada pada bagian akhir yaitu tentang iman kepada Tuhan meskipun nampaknya Tuhan berdiam diri.
Berapa sering kita mengalami saat-saat dimana kita merasa bahwa Tuhan tidak menjawab doa kita dan seakan Dia diam saja?
Akankah kita tetap mempercayai Tuhan di saat semacam itu?
Perasaan ditinggalkan, sendirian, tak ada jalan keluar, atau kekecewaan, bukanlah berarti bahwa Tuhan membiarkan kita.
Justru di saat-saat yang demikian, iman kita sedang diuji apakah tetap ada atau memudar?
Pemazmur menulis dalam Mazmur 31:14 ‘Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: “Engkaulah Allahku!”‘
Bukan sekali dua kali, pemazmur mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, namun ia tetap mempercayai Allah.
Percayalah selalu kepada Allah di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Iman sejati tak akan lapuk oleh “panas hujan” situasi kehidupan kita, dan tak akan lekang oleh waktu.