Kasih Adalah Hal Yang Terutama

1 Korintus 13 berbicara tentang Kasih.  Fokus dari ayat-ayat dalam pasal tersebut adalah kasih.  Rasul Paulus membandingkan kasih itu dengan kegiatan rohani, ritualitas agama, atau religiusitas kita.  Perhatikan ayat-ayat tersebut khususnya ayat 1 sampai 3, Paulus memperbandingkan kegiatan keagamaan dengan kasih. Bahkan bukan saja dengan kegiatan keagamaan, tetapi kasih itu diperbandingkan juga dengan berbagai-bagai karunia rohani yang dapat dimiliki seseorang.  Dan ternyata, hasil dari perbandingan itu adalah kasih yang lebih utama.
Religiusitas atau aktivitas kerohanian seseorang mungkin dapat dikatakan excellent, sangat baik, tetapi ternyata tidak menjamin bahwa seseorang itu punya kasih. Dalam kehidupan bergereja, mungkin saja kita sebagai pengurus atau majelis gereja, atau bahkan pendeta atau hamba Tuhan, punya berbagai program pelayanan yang sangat bagus, tetapi  itu tidak menjamin bahwa kita memiliki kasih.
Ada banyak orang yang aktif secara rohani, tetapi hatinya beku tanpa kasih.  Program diakonia berjalan, bagi-bagi sembako ada programnya,  tetapi tidak ada kasih di dalam hati, karena itu dijalankan semata-mata oleh sebab sudah diprogramkan.
Sungguh suatu ironi, ternyata yang harus didahulukan adalah kasih.  Kita harus memiliki kasih terlebih dahulu. Kalau ada kasih dalam kita, maka kita pasti mau melayani, mau berkorban.  Jadi, bukan sebaliknya.   Tuhan menyelidiki dan tahu kedalaman hati kita, apakah kita tulus melakukan berlandaskan kasih atau keterpaksaan, atau bahkan kemunafikan.
Marilah kita hidup dalam kasih, miliki kasih itu dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Penjabaran tentang apa itu kasih, dapat kita baca dari ayat 4 sampai 13. Disebutkan demikian: “ Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.  Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.  Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.  Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.  Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.  Kasih tidak berkesudahan. …Yang paling besar diantara iman, pengharapan, dan kasih ialah KASIH.”
Kasihilah Tuhan dan kasihilah sesamamu manusia!  Kiranya Tuhan Yesus memberkati saudara senantiasa.

Leave a Reply