Amsal 15:18
“Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.”
Dua sikap yang kontradiktif dan memberikan hasil berbeda, marah atau sabar. Seringkali kita lupa untuk bersabar sehingga tidak mengambil jalan untuk mengalah atau berdiam diri.
Tuhan Yesus adalah Pribadi yang sabar. Ia tidak membalas aniaya. Terhadap cemoohan, Ia berdiam diri; terhadap kejahatan yang ditujukan pada-Nya, Ia mengampuni.
Sulit memang untuk bersabar, karena kita harus merendahkan diri dan terkadang memposisikan diri kita sebagai orang yang bersalah. Roh Kudus akan memampukan kita.
Kitab Amsal mengingatkan kita untuk bersabar. Dalam segala aspek kehidupan, dimulai dari rumah tangga, sabarlah selalu agar ada kedamaian.
Doa: Tuhan, berikanlah aku hati yang sabar. Amin.