Kita Adalah Bait Suci-Nya

Bait Suci pertama bangsa Israel dibangun oleh Raja Salomo dan diselesaikan dalam jangka waktu 7 tahun (1 Raja-raja 6).  Bait Suci ini merupakan bangunan yang megah dengan lapisan-lapisan emas di dalamnya.  Pada tahun 586 SM (Sebelum Masehi atau Sebelum Kristus), bangsa Babel atau Babilonia menyerang Yerusalem dan menghancurkan Bait Suci ini.
Setelah bangsa Yehuda, yaitu salah satu suku dari bangsa Israel, kembali dari pembuangan di Babel, sekitar tahun 536 SM (Sebelum Masehi/Kristus), Bait Suci kedua dibangun.  Bait Suci yang kedua kemudian diperluas oleh raja Herodes dan  disebut sebagai Bait Suci Herodes.
Bait Suci Herodes  inilah yang berdiri pada saat Tuhan Yesus mengusir para pedagang di dalamnya.  Dan bangunan Bait Suci ini jugalah yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus tatkala ia mengatakan bahwa bangunan  itu akan diruntuhkan dalam Alkitab Perjanjian Baru,
Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Ia berkata kepada mereka: “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.” (Matius 24:1-2)
Bait Suci Herodes kemudian dihancurkan oleh tentara-tentara Romawi di bawah kaisar Titus pada tahun 70 M (Masehi = Sesudah Kristus).
Saat ini, isu tentang pembangunan bait ketiga terus menghangat, akan tetapi kita harus memahami bahwa sesungguhnya Tuhan Yesus telah mengatakan hakekat tentang Bait Suci  yang adalah diri-Nya sendiri.
Markus 14:58 mencatat,  “Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia.”
Apa yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus dalam mengatakan tentang pendirian Bait Suci yang bukan buatan manusia, adalah tentang kebangkitan diri-Nya sebagai hakekat dari Bait Suci itu sendiri.
Bait Suci yang adalah gedung buatan manusia, tidak akan bisa bertahan.  Lagipula Bait Suci dalam arti gedungnya, merupakan suatu benda mati, yang tidak punya arti apabila kosong melompong.  Kehadiran orang-orang percaya lah yang merupakan inti penting dari Bait Suci.
Yesus Kristus mengatakan hakekat diri-Nya ketika menyebut akan membangun kembali Bait Suci pada hari yang ketiga. Kebangkitan-Nya menyebabkan semua orang yang beriman pada-Nya, merasakan hadirat Allah di dalam diri mereka.  Dan inilah makna sesungguhnya dari Bait Suci, yaitu tubuh kita, yang kudus, hidup dan berkenan kepada-Nya.  Di dalam kita, berdiam Roh Kudus yakni Roh Allah yang memimpin dan menuntun kita dalam perjalanan hidup sampai akhir.
Kitalah Bait-bait Suci-Nya, yang hidupnya telah dikuduskan menjadi berkenan kepada-Nya.  Allah berdiam di dalam kita, dan kita ada di dalam Allah.

Leave a Reply