Selamat Tahun Baru 2014

image
Tahun yang baru 2014 tinggal beberapa jam lagi. Masukilah tahun yang baru dengan iman dan pengharapan yang semakin teguh di dalam Tuhan.
Tinggalkanlah semua yang tidak baik. Lupakan semua yang menghalangi untuk maju. Yakinlah bahwa ada masa depan cerah yang tersedia buat kita. Melangkahlah dengan kuasa sorgawi dalam Tuhan Yesus. Dan jadilah pemenang-pemenang iman.
Kegagalan di tahun yang lalu harus dijadikan pijakan untuk naik lebih tinggi dan pelajaran untuk jadi lebih baik.
Yeremia 29:11 berkata bahwa rancangan Allah bagi kita adalah rancangan damai sejahtera dan bukan kecelakaan, yaitu untuk memberikan hari depan yang penuh dengan pengharapan. Haleluya.
Tuhan Yesus memberkati kita semua dan kasih karunia-Nya makin melimpah di tahun yang baru. Happy New Year 2014!

Mengakhiri Dengan Syukur

Kita akan segera beranjak ke tahun yang baru, tahun 2014.  Sejak semula Tuhan membuat benda-benda di langit sehingga manusia dapat mengetahui waktu dan belajar menghitung hari-hari supaya bijaksana.
Tahun 2013 sudah tinggal beberapa hari lagi akan kita tinggalkan, dan tentu bila kita merenungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, ada suka dan duka, secara global, dunia juga banyak mengalami perubahan. 
Cuaca semakin ekstrim, di belahan dunia yang satu, iklim semakin kering, sedangkan di belahan dunia lainnya, iklim semakin basah, sehingga banjir yang tak terduga melanda berbagai kota dan negara di dunia.
Vietnam dan negara di Timur Tengah, mengalami salju yang langka terjadi.
Tornado di Amerika Serikat semakin banyak jumlahnya.  Topan yang melanda Filipina merupakan salah satu yang terdahsyat dan itu semua merupakan tanda-tanda akan datangnya sesuatu, apakah itu? Akhir dari segalanya.  Namun akhir dunia adalah awal dari sesuatu yang baru.  Tuhan akan menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru, sebagaimana janji firman-Nya.

Marilah kita bersyukur atas semua yang terjadi sepanjang tahun 2013, dan belajar dari setiap pengalaman yang dialami untuk menjadi manusia yang lebih baik, dan tentunya lebih beriman dan lebih setia kepada Tuhan.  Jadilah lebih sabar, dan lebih mengasihi dari yang sudah-sudah.  

Perintah utama dari Tuhan bagi manusia adalah agar supaya kita saling mengasihi.  K A S I H, adalah perintah utama dan merupakan karunia utama dari Tuhan.  Banyak orang mengejar karunia-karunia lain seperti bernubuat, berbahasa roh, mengajar, dan sebagainya, tetapi jangan lupa, ada satu karunia lain yang lebih utama yaitu Kasih.  Kejarlah Kasih itu (1 Korintus 14:1).  Mengapa Kasih merupakan karunia?  Banyak orang berpikir bahwa kasih bisa dimiliki dari dalam diri sendiri, tapi  ternyata itu salah.  Sebab tidak mungkin seorang manusia yang sudah hilang kemuliaan karena dosa, bisa memiliki kasih yang sempurna.
Kita tidak berbicara soal kasih eros (kasih karena ketertarikan atau hawa nafsu seksual), juga bukan soal kasih fileo (kasih antar sahabat/saudara), dan juga bukan soal kasih storge (kasih antara keluarga), melainkan kasih AGAPE (kasih yang tulus dan tak bersyarat). 
Kasih Agape adalah karunia Allah bagi manusia, dan tidak mungkin dimiliki seseorang tanpa ia lebih dulu mengalami dan menerima kasih karunia Allah itu, melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Kasih Agape itu diajarkan Tuhan Yesus sendiri, ketika Ia berkata: “berkatilah orang yang mengutuk kamu,” dan “kasihilah musuhmu”.
Tentu bukan sekedar kasih kepada sesama saja, tapi jangan lupa kasih kepada Tuhan sebagai perintah pertama dan utama, yaitu dengan percaya sepenuhnya kepada-Nya dan mengandalkan Tuhan senantiasa serta taat kepada firman-Nya. 

Mari kita masuki tahun 2014, dengan suatu pengharapan yang pasti di dalam Tuhan Yesus. Hari esok ada jaminan dan arti sebab ada Yesus bersama kita selalu.  Dia hidup dan berkuasa atas segalanya, kini dan sepanjang segala masa. Haleluya, Amin. 

Merry Christmas 2013

Image

 

Selamat Hari Natal 2013
Merry Christmas 
عيد ميلاد مجيد

vrolijk kerstfeest

聖誕節快樂

Frohe Weihnachten

С Рождеством

Joyeux Noël

May The Lord Jesus Christ fills your heart with joy and happiness
and bless you with all the good things in your life and give you the salvation of your soul
and you have eternal life that He provides for you,
Amin.

 

 

Makna Kedatangan Yesus

“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1:21)
Bulan ini kita merasakan nuansa Natal di banyak tempat, apalagi banyak acara ibadah Natal diadakan oleh berbagai gereja dan persekutuan.  Natal identik dengan kegembiraan dan hadiah. Bahkan di Dubai, Uni Emirat Arab dibangun pohon Natal yang mewah dan mahal. Tapi, tahukah kita makna Natal sebenarnya.
1. Natal berarti Kelahiran Sang Juruselamat.
Lukas 2:10-11  tertulis: Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” Kelahiran Yesus Kristus bukan kelahiran biasa. Sorga gegap gempita dan bumi bersuka oleh karena seorang Juruselamat telah lahir.  Ia bukan manusia biasa-biasa. Ia adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Ia adalah Allah sendiri. Kelahiran-Nya merupakan peristiwa ajaib. Dilahirkan oleh seorang perawan suci bernama Maria, yang dikandung oleh Roh Kudus.  Kelahiran Kristus adalah kesukaan besar bagi seluruh dunia.
2. Natal berarti Keselamatan Bagi Manusia.
Kedatangan Yesus telah dinubuatkan jauh-jauh sebelumnya. Para nabi dahulu kala membicarakan tentang Dia. Bahkan mereka juga merindukan untuk melihat-Nya. Manusia selama ini terbelenggu dosa dan menuju kebinasaan, usaha manusia untuk berbuat baik tidak ada gunanya bagi keselamatannya, sebab firman Tuhan berkata bahwa perbuatan baik manusia bagaikan kain kotor. Efesus 2:8  tertulis: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.”
Melalui apa? Melalui penebusan Yesus Kristus di atas Salib. Ia mati untuk menebus segala dosa kita dan menyelamatkan kita.
3. Natal berarti Allah Mengasihi Kita.
Kedatangan Allah menjadi manusia merupakan bukti akan betapa besarnya Kasih Allah kepada manusia yang Ia ciptakan. Yohanes 3:16 tertulis: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”  Ia disebut sebagai Anak Allah sebagai sebuah predikat yang menunjukkan kesamaan-Nya dengan Allah sendiri.  Yesus Kristus sendiri menyebutkan bahwa Ia dan Bapa adalah satu. Ia adalah Allah sendiri. Dan karena kasih-Nya maka Ia datang untuk menyelamatkan manusia yang dikasihi-Nya.
Di Natal tahun 2013 ini, sudahkah saudara meresponi kasih Allah yang begitu besar itu? Ia datang untuk saudara juga agar saudara tidak dihukum dan tidak binasa tetapi supaya saudara memperoleh keselamatan dan kehidupan kekal.
Maukah saudara percaya dan menerima Yesus dalam hidupmu?
Maukah saudara selamat dan hidup kekal?
Jika saudara mau, berdoalah demikian:
” Tuhan Yesus, saya percaya Engkau datang untuk menyelamatkan saya. Saya percaya Engkau adalah Tuhan dan Juruselamat manusia.
Ampunilah semua dosa saya dan pimpinlah hidup saya mulai saat ini. Amin.”
Tuhan Yesus memberkati saudara semuanya, haleluya!

Kemarahan-Nya Terhadap Gereja

“Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka: uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.”
(Yohanes 2:15)
Dari kisah dalam Injil Yohanes ini, kita tahu Yesus begitu marah ketika masuk ke Bait Suci. mengapa Yesus marah?
Yesus marah karena: Pertama, Halaman Bait Suci yang seharusnya menjadi tempat umat Allah, telah menjadi tempat domba-domba
Yang kedua, ada praktek jual beli yang tidak benar, ada “kerjasama” antara pedagang hewan untuk korban dengan para imam sehingga setiap hewan yang dijual di halaman Bait Suci, pasti “lulus” untuk dipersembahkan, harganya pun jauh lebih mahal dibandingkan di pasar, akhirnya umat terpaksa membelinya. Disamping itu juga, para penukar uang mempermainkan nilai tukar atau kurs nya, karena tingginya kebutuhan dari umat yang datang dari luar daerah.
Apa yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah bahwa secara intrinsik peristiwa ini juga mengingatkan kita supaya gereja tidak menjadi tempat bisnis atau gereja tidak dibisniskan, tetapi, gereja harus sungguh-sungguh menjalankan fungsinya dalam hal Koinonia (persekutuan), Marturia (bersaksi), dan Diakonia (melayani sesama) selain Liturgia (penyembahan) dan Didaskalia (pengajaran).
Tuhan Yesus ingin supaya kita semua waspada, ketika hamba Tuhan atau pemimpin agama dikultus, atau diindividukan, pengajaran di gereja sudah tidak lagi sesuai dengan firman Tuhan, ketika gereja merasa dirinya yang paling benar atau gereja dipakai untuk  ketidakadilan dan kesewenang-wenangan, gereja perlu dikoreksi supaya tidak “dijungkirbalikkan” oleh Tuhan.
Demikian juga hidup kita, ketika kedagingan berkuasa atas hidup kita, bukan Roh Kudus, kehidupan kita perlu bertobat diampuni dan dipulihkan oleh Tuhan Yesus.
“Sebab Rumah-Ku akan disebut Rumah Doa”, kata Tuhan Yesus. Saudara dan saya adalah Bait-Nya, rumah-Nya, tempat kediaman-Nya. Jangan kita jadikan “sarang penyamun” dimana dosa dan ketidakadilan serta kejahatan merajalela. Kuduskanlah diri kita dengan kuasa firman-Nya dan darah-Nya yang kudus melalui ketaatan dan penundukan diri pada Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati!

Penyelam Koin

penyelamkoin

“Lempar, om, …..
lempar, tante,….
mas, mba….. lempar….”, teriak anak-anak dari bawah.
Saya berada di atas bersama para penumpang sebuah kapal yang sedang menuju salah satu propinsi. Anak-anak yang berteriak itu adalah anak-anak yang biasa meminta uang koin kepada para penumpang kapal.  Namun, mereka unik dibanding peminta-minta lain.
Mereka berada di dalam air laut, sambil terus berusaha agar kepala mereka berada di atas air laut dan sebagian tubuh mereka berada di dalamnya.

Jika ada yang melempar koin, maka anak-anak itu akan berebutan mengambilnya.  Mereka akan menyelam dan mengambil uang koin yang terjatuh dan tenggelam perlahan.  Luar biasa! Mereka anak-anak yang hebat berenang dan menyelam.  Koin-koin yang dilempar satu demi satu dapat mereka tangkap di dalam air laut.
Senang melihat keramaian itu, tapi dalam hati ada rasa takut akan anak-anak ini, takut kalau-kalau mereka mengalami sesuatu yang buruk di laut.  Coba bayangkan, bila anak kita sendiri, berada di laut, dan meminta-minta uang koin kepada para penumpang kapal, lalu menyelam untuk mengambil koin yang dilempar.  Apakah pikiran kita bisa tenang?  Apakah kita bisa dengan sukacita membiarkan anak-anak kita melakukan hal itu?
Anak-anak itu mengambil resiko atas nyawa mereka demi beberapa uang koin.  Tanpa pelampung dan alat pengaman lainnya, mereka berenang dan menyelam mencari koin.  Apakah yang lebih utama? Koin ataukah nyawa mereka?  Ok, ada yang mengatakan: “No Pain, No Gain”, tapi apakah “Pain” yang dialami sepadan dengan “Gain” ? Seringkali ungkapan itu juga tidak dapat diterapkan di semua lini kehidupan.
Saya merenungkan dan mengingat akan keselamatan hidup kita yang telah diberikan oleh Kristus Yesus.  Betapa berharganya itu.  Namun, masih ada saja yang “bermain-main” dengan keselamatan itu hanya karena harta duniawi yang sementara.  Kita kadangkala lupa mana yang lebih berharga.  Ketika seseorang mengalami kebangkrutan atau PHK, jangan putus asa dan ambil keputusan untuk bunuh diri, hanya gara-gara ekonomi lagi terpuruk.  Nyawa dan keselamatan lebih berharga daripada harta.  Apalagi ada keluarga yang memerlukan kehadirannya.
“Apakah gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Matius 16:26)
 
 

Jangan Menjadi Seteru Salib Kristus

Shalom saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, bacaan Alkitab hari ini terambil dari Filipi 3:18-19  demikian:
Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

Ayat ini merupakan nasehat bukan hanya bagi jemaat Filipi tapi bagi kita juga sekarang ini.  Paulus menuliskan sambil menangis karena banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

Orang-orang yang dimaksudkannya tentu bukanlah orang-orang yang belum percaya, tetapi justru orang-orang yang sudah mengaku percaya dan beriman pada Tuhan Yesus.

Ternyata, kita harus introspeksi diri kita apakah kita sudah hidup sesuai dengan kehendak Yesus Kristus, ataukah kita menjadi seteru atau lawan dari salib Kristus.

Ciri-ciri seteru salib Kristus:
1.  Mengutamakan soal makanan dan penghidupan. Tuhan mereka ialah perut mereka. Rakus dan serakah tidak dikehendaki Allah. Menghalalkan segala cara, korupsi dan tindakan kejahatan lainnya karena keserakahan dan kekuatiran dunia.

2. Hidup dalam moralitas yang rendah.  Kemuliaan mereka ialah aib mereka. Tidak dapat membedakan yang baik dan yang jahat, malah justru hidup dalam tatanan etika yang salah. Yang salah dibela, yang najis dimuliakan, keluar perkataan kotor dan tidak dapat menjaga kekudusan hidup.

3. Fokus pada perkara duniawi.
Pikiran mereka dipenuhi oleh hal-hal duniawi. Kesenangan dunia dan kenikmatannya, tidak peduli akan yang rohani, tidak peduli akan Tuhan dan sesama. Mementingkan diri sendiri. Kesombongan dan keangkuhan hidup.

Marilah kita introspeksi diri pada hari ini dan saat ini. Mintalah Tuhan Yesus membimbing hidup kita untuk selalu ada dalam jalan-Nya. Amin.