Yesus Kristus Sebagai Pengganti

Pada zaman revolusi Perancis, di salah satu penjara di bawah tanah terdapat seorang pesakitan yang disayang oleh masyarakat.  Tapi di atas segala kasih sayang itu, adalah kasih sayang bapanya sendiri.  Dan hal itu nantinya ternyata begitu jelas kemudian.

Baik bapa maupun anak yang jadi pesakitan, keduanya mempunyai nama yang bersamaan.  Pada waktu eksekusi hukuman mati, ketika nama anak itu dipanggil untuk dipancung kepalanya, ayahnya yang maju ke depan, berjalan langsung ke tempat pemancungan kepala, lalu meletakkan kepalanya di atas sebuah balok.  Pedang pemenggal kepala dijatuhkan dan kepala ayah itu terpisah dari tubuhnya, jatuh dan berguling di atas tanah.  Bapa itu mati menggantikan anak yang sangat disayanginya itu.

Itulah yang dilakukan oleh Yesus Kristus bagi kita.  Kitalah yang seharusnya mati dihukum oleh karena dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita.  Tapi semuanya itu telah Yesus tanggung di atas kayu salib, menggantikan kita. Jika kita percaya hal ini, maka barulah kita mengetahui apa artinya kasih itu.

Pikirkanlah apa artinya mengetahui betapa besar kasih yang telah dinyatakan Yesus Kristus kepada kita.  Itu adalah suatu pernyataan kasih yang abadi. Penebusan-Nya dan penggantian Yesus sebagai korban penebusan telah menyelamatkan kita dan mengangkat kita dekat dengan hati Allah.

(Henry van Dyke)