Nats Alkitab:
Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. (Matius 15:30)
Presiden Jokowi punya program yang dikenal masyarakat dengan “3 Kartu Sakti” yaitu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Program ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah Indonesia kepada lapisan masyarakat yang miskin agar dapat hidup sehat, berpendidikan baik dan sejahtera.
Namun, ada yang lebih daripada 3 kartu sakti itu, Tuhan Yesus memberikan “kesaktian-Nya” yaitu kuasa-Nya secara langsung dimanifestasikan kepada orang-orang yang berbondong-bondong mengikuti Dia. Dalam kisah yang tercatat di Injil Matius 15:30 di atas, jelas sekali kita menjadi mengerti mengapa orang-orang begitu antusias hingga berbondong-bondong bahkan berdesak-desakan untuk mencari jumpa dengan Yesus. Mereka ingin disembuhkan, mereka ingin mengalami kuasa Tuhan.
Kemanapun Yesus pergi dan dimanapun Ia berada, disitu selalu orang berkerumun dan berharap agar dijamah Tuhan dan beroleh mujizat. Pengharapan mereka tidak sia-sia sebab semua yang datang kepada-Nya disembuhkan-Nya. Setiap orang yang datang kepada Tuhan Yesus dapat berharap dengan penuh kepastian bahwa ia akan mengalami pertolongan dan jamahan kuasa Allah.
Lebih dari kartu sakti yang sedang populer sekarang ini, Tuhan Yesus memberikan kepada kita yang percaya kepada-Nya jaminan-jaminan yang lengkap yang kita perlukan dalam hidup ini maupun hidup yang akan datang.
Ia menjamin kesehatan kita. Saat kita mengalami sakit, kita memiliki pengharapan akan kuasa kesembuhan Ilahi yang dikerjakan Tuhan Yesus dalam tubuh kita, sebab oleh bilur-bilur-Nya kita telah menjadi sembuh (Yes. 53:5). Tuhan Yesus menjamin untuk memelihara kehidupan kita, tak perlu kita kuatir akan soal-soal makanan, minuman, dan pakaian serta berbagai macam kebutuhan lain, sebab Dia adalah Tuhan yang memelihara kita (Matius 6:31). Ia menjamin memberikan hikmat dan pengetahuan kepada kita. Para murid Tuhan yang kebanyakan merupakan orang-orang tidak terpelajar, namun mereka menjadi penuh pengetahuan dan hikmat Tuhan sehingga dapat mengerti berbagai perkara yang sukar dan menjelaskan hal-hal yang tersembunyi (Kis. 4:13), dan yang terutama dari semuanya, Tuhan Yesus memberikan kepada kita jaminan kehidupan yang kekal di dalam surga (Yoh. 3:16, Yoh. 14:6)
Mengandalkan Tuhan adalah yang terbaik, sebab diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapnya pada Tuhan. Jangan mengandalkan manusia atau kartu-kartu yang ada. Berharap pada manusia kita akan kecewa, tetapi berharap pada Tuhan hidup kita akan selalu ditolong-Nya dan hati kita penuh sukacita. Amin.
Bekerjasama Dengan Allah
Nats Alkitab:
Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.”
Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,… (Matius 2:13-14)
Ayat Alkitab di atas menceritakan kisah dimana Yusuf disuruh oleh Tuhan untuk lari ke Mesir dengan membawa Maria istrinya dan Yesus, Anak yang dilahirkan Maria. Tak lama setelah itu, terjadi pembunuhan anak-anak yang berumur 2 tahun ke bawah.
Dengan pergi ke Mesir, bayi Yesus luput dari pembunuhan massal terhadap bayi-bayi di Betlehem.
Kisah ini menarik untuk kita renungkan, karena ada makna yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita setiap hari. Melihat kenyataan bahwa Yusuf dan keluarganya lari ke Mesir, menunjukkan adanya kerjasama antara Yusuf dengan Allah. Yusuf menaati perintah Allah dengan pergi ke Mesir.
Pikiran kita bertanya-tanya, mengapa Allah tidak melindungi Yusuf, Maria dan Yesus sehingga mereka tidak perlu ke Mesir? Atau mengapa Allah tidak melakukan suatu mujizat sehingga dengan tiba-tiba Yusuf, Maria dan Yesus langsung berpindah ke Mesir? Atau mengapa Tuhan tidak mencegah Herodes melakukan pembunuhan? Mengapa Tuhan tidak menyingkirkan Herodes? Bukankah Allah maha kuasa dan dapat melakukan segala sesuatu?
Ya benar, Allah itu maha kuasa, dan tak ada yang mustahil bagi Dia. Namun, Allah seringkali meminta agar kita melakukan bagian yang menjadi tanggung jawab kita. Melakukan bagian kita yang dikehendaki Allah merupakan manifestasi dan bukti ketaatan kita kepada seluruh kehendak Allah.
Adakalanya dalam hidup ini, kita menerima mujizat dan pertolongan dengan hanya berdiam diri tanpa melakukan sesuatu. Tapi kadangkala kita juga diharuskan untuk melakukan sesuatu yang disuruh Tuhan. Jika demikian, maka kita harus mengerjakan apa yang Tuhan mau kita lakukan.
Ada yang mengeluh karena banyaknya piring kotor di tempat cucian dapur. Piring itu akan bersih bila kita bertindak mencucinya, tidak usah menunggu mujizat Allah lalu tiba-tiba piring bersih semuanya. Kita punya bagian yang harus kita kerjakan.
Ada orang yang mengeluh tidak punya pekerjaan. Ia mau bekerja tapi tidak membuat lamaran kerja, sehingga tidak mengirimkan lamarannya ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.
Ada orang yang mengeluh tidak punya pasangan hidup. Ia ingin menikah tapi tidak berupaya mencari orang yang akan menjadi pasangan hidupnya. Banyak contoh dalam Alkitab dimana seseorang harus melakukan bagian yang ditentukan baginya. Seringkali, jawaban Tuhan akan kita raih di saat kita bertindak.
Apa yang menjadi perintah Tuhan akhir-akhir ini bagimu? Mungkin saudara tidak tahu alasannya mengapa Tuhan menyuruh melakukan ini atau itu. Tapi, biarlah kita menjadi seperti Yusuf yang mau mentaati semua perintah Tuhan.
Tuhan tetap ajaib dan kuasa-Nya tidak berkurang meskipun ada keterlibatan kita dalam mewujudkan rencana Allah itu. Allah mau mengajar kita untuk belajar melangkah dalam iman yang semakin kuat di dalam Dia. Bekerjasamalah dengan Allah, hiduplah dalam ketaatan penuh kepada-Nya. Amin.