Seorang guru Sekolah Minggu sedang menjelaskan kepada anak-anak dalam kelasnya tentang bagaimana mendengarkan bisikan dalam hati kecil dengan penuh seksama agar timbul kepekaan kepada suara hati.
Sementara guru itu sedang berbicara, seorang anak laki-laki yang baru saja mencuri sebuah alat pancing, berdiri dan berkata kepada sang guru, “Bu guru, apakah itu yang selalu mengganggu saya? Apakah ada cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan suara hati itu?”
Suara hati akan selalu berbicara, karena Allah telah menempatkan hati nurani kepada setiap manusia yang berfungsi untuk memberitahukan yang benar dan yang salah. Pengabaian kepada suara hati secara terus menerus akan membuat hati nurani menjadi tumpul, dan menyebabkan ketidakmampuan untuk peka mendengarkan bisikan dalam hati kecil itu.
“Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.”
(Roma 13:5)