Bukan Mobilnya, Tapi Kamu….

loveNats Alkitab:
Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya. (Efesus 5:25)
Pada suatu pagi, seorang wanita sedang mengendarai mobilnya untuk pergi ke suatu tempat. Lalu sebuah insiden terjadi, ia menabrak sebuah mobil lain yang dikendarai oleh seseorang bernama Carl Coleman. Wanita ini menghentikan mobilnya dan turun untuk melihat kerusakan yang terjadi serta meminta maaf kepada Carl Coleman.  Ia sadar bahwa kecelakaan itu terjadi akibat kesalahannya dan ia mengakui hal itu kepada Carl, pria yang mobilnya telah ditabraknya itu.
Melihat kerusakan mobilnya sendiri, sang wanita menjadi takut untuk menghadapi suaminya.  Ia takut nantinya akan dimarahi habis-habisan. Carl Coleman  meminta wanita ini untuk menunjukkan SIM dan STNK nya.  Ia pun pergi kembali ke mobilnya untuk mengambil kedua dokumen itu.
Wanita ini mengambil SIMnya dan kemudian mengambil STNK yang tersimpan di dalam mobil.  Saat ia memegang STNK mobilnya itu, ia melihat sebuah tulisan tangan suaminya di atas secarik kertas yang diselipkan di dalam STNK itu.  Tulisan itu ditujukan untuk dirinya dan berbunyi:
“Jika terjadi kecelakaan, ingatlah Sayang, kamulah yang aku sayangi, bukan mobilnya.”
Wanita ini pun tersenyum membaca tulisan itu dan merasa damai karena ia menyadari bahwa ia tidak perlu takut terhadap suami yang begitu menyayanginya. Bukan soal mobilnya, tapi dirinyalah yang terutama bagi suaminya.
Bagaimana dengan para suami yang membaca ini? Apakah istri kita menjadi pribadi yang kita kasihi dan utamakan dibandingkan harta benda yang kita miliki?

Engkau Akan Punya Anak!

Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan sebab Tuhan memegang segala sesuatu di tanganNya.
Ketika Tuhan berbicara lagi mengenai janjiNya untuk memberi keturunan kepada Abraham maka muncul keraguan dalam hati Abraham sebab ia sudah sangat tua dan begitupula istrinya, Sara.
Dalam Kejadian 17:17  tertulis begini: “Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: “Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?”
Abraham tidak dapat memahami kuasa Tuhan dengan akal logika pikirannya.  Memang kuasa Allah tidak dapat dimengerti akal manusia karena kuasa Tuhan melampaui segala akal logika.
Maka dari itu Abraham tertawa. Ia menertawakan kuasa dan firman Allah.  Dalam peristiwa lain selanjutnya Sara juga tertawa. Sampai Tuhan berkata kepada Abraham adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan?
Sara akhirnya mengandung sesuai perkataan firman Tuhan dan melahirkan bagi Abraham seorang anak laki-laki yang diberi nama Ishak.  Ia lah anak yang dijanjikan Allah kepada Abraham.  Seorang anak perjanjian dari Tuhan.
Saudara yang dikasihi Tuhan, apakah saudara belum punya anak dan rindu memiliki anak? Percayalah tidak ada sesuatupun yang mustahil bagi Tuhan.
Hari ini berdoalah dengan percaya:
“Tuhan Yesus aku percaya bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada sesuatupun yang mustahil bagiMu.  Aku percaya bahwa oleh kuasaMu aku dapat memperoleh anak dalam keluargaku oleh kuasa dan karuniaMu.
Oleh karena itu, karuniakanlah kepada hambaMu ini anak-anak dalam rumah tangga hambaMu.
Trimakasih Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.”
Hari ini, saat engkau membaca  firman Tuhan, dan berdoa dengan penuh percaya, maka telah terjadi terobosan dalam hidupmu dan engkau mengalami mujizat Allah dalam hidupmu. Engkau akan punya anak. Haleluya!