Pikiran Yang Berkenan

pikiranSeorang psikolog pernah mengatakan bahwa dalam sehari setiap orang rata-rata memikirkan 10 ribu hal.  Sungguh angka yang fantastis, dan bila dikalikan jumlah hari dalam setahun, maka akan menjadi 3.500.000 hal yang dipikirkan oleh setiap manusia dalam satu tahun saja.  Dari jumlah yang sedemikian banyak itu, berapa banyakkah pikiran yang berkenan kepada Allah?  Apakah persentase pikiran jahat yang lebih dominan?   Kejadian 6:5 menyebutkan bahwa segala kecenderungan hati manusia adalah jahat.
Alkitab mengajarkan untuk berpikir yang baik, yang benar, yang kudus dan berkenan kepada Allah. Filipi 4:8 berkata: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Namun, dengan upaya diri sendiri, kita tidak mampu melakukan hal itu.  Sebab pikiran manusia itu sudah berdosa dan manusia telah kehilangan kemuliaan Allah.  Langkah pertama agar kita dapat memikirkan perkara-perkara yang baik dan suci yaitu dengan cara dibaharui oleh firman Tuhan dan kuasa darah Yesus yaitu dengan mengalami kelahiran baru di dalam Dia. 2 Korintus 5:17 berkata : “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Langkah kedua, adalah tindakan untuk mempersembahkan tubuh kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan. (Roma 12:1), jadi harus berserah dan tunduk kepada kehendak Tuhan. Dan langkah ketiga adalah berubah oleh pembaharuan budi yang telah dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam kita. (Roma 12:2)
Apa yang kita pikirkan itu akan berbuah dalam perbuatan dan tindakan.  Jika pikiran jahat, maka perbuatan pun akan jahat, tetapi jika pikiran baik maka perbuatan pun akan baik.  Oleh karena itu, kita perlu memasukkan hal-hal yang baik ke dalam perbendaharaan hati kita,  yaitu firman Tuhan.  Bacalah Alkitab, dengarkanlah firman Tuhan dan kesaksian yang benar, nyanyikanlah nyanyian rohani, fokuskan diri kepada Kerajaan Allah, yaitu kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.