Nats Alkitab:
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. (2 Timotius 4:2)
Empat tahun setelah kecelakaan kapal Titanic, seorang pemuda memberikan kesaksiannya di sebuah pertemuan di Hamilton, Kanada. Ia berkata: “Saya adalah salah satu yang selamat dari karamnya Titanic. Pada saat itu, saya bertahan pada sebuah tiang yang mengapung di atas air. Malam itu terasa begitu mengerikan. Kemudian ada gelombang laut yang datang dan membawa seseorang bernama John Harper, dia berasal dari Glasgow, dan ia juga sedang berjuang dan bertahan dengan memegang sebuah pecahan kapal yang mengapung.
John Harper bertanya kepada saya: “Apakah engkau selamat?” Saya jawab, “Tidak.” Lalu ia berkata, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus maka engkau akan selamat.”
Gelombang laut kemudian membawa John Harper menjauh. Namun aneh sekali, beberapa waktu kemudian, gelombang laut yang dingin malam itu membawa John Harper kembali pada posisi yang dekat dengan saya. Dan John kembali bertanya kepada saya, “Apakah engkau selamat?” Saya menjawab, “Tidak, sejujurnya saya merasa saya tidak selamat.” Dan John berkata lagi kepada saya, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus maka engkau akan selamat.”
Beberapa saat kemudian, John Harper tenggelam ke lautan yang dalam di malam itu. Dan saat itu hanya tinggal saya sendirian disana dalam kegelapan malam, saat itulah saya mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, dan menerima Dia dalam hati saya.
Kesaksian pemuda ini mengungkapkan bagaimana kegigihan dan ketekunan John Harper untuk memberitakan Injil sampai akhir hidupnya.
John Harper adalah seorang gembala Gereja Baptis di London dan saat itu hendak pergi ke Chicago untuk berkhotbah di Gereja Moody. John pergi bersama anaknya dan saudaranya perempuan. Anaknya dan saudaranya itu selamat tapi John Harper tidak karena ia berusaha menyelamatkan sekoci penyelamat yang kelebihan muatan dengan cara melompat keluar dari sekoci agar tidak kelebihan muatan.
John berpegang pada pecahan-pecahan kapal yang mengapung dan terus memberitakan Injil kepada orang-orang yang saat itu kedinginan di air laut. John akhirnya meninggal karena hipotermia.
Para saksi mata yang selamat mengisahkan bahwa John Harper, sejak naik Kapal Titanic tidak pernah berhenti mengabarkan Injil sampai saat-saat terakhir dimana ia akhirnya tenggelam dalam lautan yang dingin itu.
Marilah kita mengingat kehidupan John Harper sebagai pejuang iman yang menginspirasikan kita untuk meneladani apa yang telah ia buat kepada sesamanya. Ia terus memberitakan Injil, baik atau tidak baik waktunya, agar sebanyak mungkin orang masuk kerajaan Allah.
Apakah engkau selamat?
Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus maka engkau akan selamat!
Anak Kecil Yang Menginjil
Seorang anak laki-laki berumur 14 tahun yang bersekolah dalam sebuah sekolah Misi, pergi berkunjung kepada beberapa temannya. Dalam perjalanan kunjungannya itu, ia pergi melihat sebuah klenteng. Hari itu sudah sore, dan ia mendapati seorang yang sudah lanjut usianya sedang berjalan di antara berhala-berhala yang berada di situ, sambil berjalan, berdoa dan mempersembahkan kemenyan.
Hati anak itu tergerak dengan rasa kasihan karena apa yang dilihatnya dan air matanya pun mengalir di pipinya. Akhirnya, anak itu pergi dan menemui orang tua itu, lalu berkata, “Apakah tuan tidak tersinggung jikalau seorang anak seperti saya ini berb icara kepada tuan? Saya masih muda, sedangkan tuan sudah tua.”
Orang tua itu tidak tersinggung, dan setelah berbincang-bincang, anak itu pun menceritakan mengenai Allah dan kasihnya yang besar kepada manusia. Hati orang tua itu terjamah sementara ia mendengar cerita anak itu. “Nak,” katanya, “Hal seperti itu belum pernah saya mendengarnya.” Orangtua itu pun membawa anak itu ke rumahnya, lalu meminta agar anak itu menceritakan kepada istrinya tentang cerita yang ajaib itu.
Akhirnya kedua orang tua itu pun dipimpin kepada Tuhan Yesus sang Juruselamat sebelum mereka menemui seorang pengabar Injil.
“The Quiver”