Ada satu hal yang sangat menarik untuk kita ketahui bersama, saat saya menerima kedatangan seorang hamba Tuhan dari sebuah desa di daerah Jawa Tengah. Hamba Tuhan ini adalah seorang pendeta yang sudah melayani puluhan tahun, dan telah melalui berbagai pergumulan dalam kehidupan pelayanan, mengalami pasang surut dan suka duka namun semuanya membuatnya lebih sadar bahwa Tuhan selalu baik baginya.
Mencermati dan merenungkan berbagai fenomena pelayanan gerejawi di kota-kota besar saat ini, tingkat persaingan dalam pelayanan yang semestinya tidak ada karena kesatuan tubuh Kristus, maka ada beberapa hal yang perlu introspeksi dan kesadaran kita semua sebagai hamba Tuhan:
1. Tujuan Pelayanan Kepada Tuhan bukanlah untuk mengumpulkan orang sebanyak-banyaknya melainkan untuk memperkenalkan Kristus kepada sebanyak mungkin orang agar mereka mengenal Dia dan hidup di dalam Dia.
2. Fokus pelayanan bukanlah agar terjadi kultus individu dan penghormatan kepada diri sendiri atau seseorang. Fokus pelayanan kita adalah Yesus Kristus, agar setiap orang memandang kepada-Nya dan memuliakan Dia dengan takut dan hormat.
3. Pelayanan yang tidak terfokus pada Kristus akan menghasilkan jemaat yang kurang dalam hal kualitas iman, karena demi terkumpulnya banyak orang, banyak gereja telah memasukkan berbagai “entertainment” dalam aktifitas pelayanan untuk menarik dan memuaskan jiwa yang tidak mencapai kedalaman roh. Kualitas yang bagaikan “kulit kacang yang kosong”, hanya lahiriahnya yang bagus dan dalamnya hampa, mental “ikut-ikutan” yang tidak kokoh saat datang badai ujian, yang hanya ingin memuaskan telinga sesuai keinginan hatinya.
4. Semua orang, baik pelayan Tuhan maupun jemaat, yang mana semuanya adalah anak-anak Tuhan, wajib hidup sebagaimana Kristus hidup. (1 Yoh. 2:6) Fokus kita adalah Kristus, Kristus dan Kristus, tidak ada yang lain. Kasih kepada dunia, keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup akan menjauhkan kita dari Bapa sorgawi, dan menyebabkan hilangnya kasih kepada Bapa. Keterikatan duniawi harus dilepaskan, meskipun kita hidup di bumi, bekerja di bumi namun kita tidak boleh hidup secara duniawi melainkan fokus kepada Kristus.
Bagaimana dengan kehidupan pelayanan saudara? Apakah sedang bersama-sama membangun kerajaan Allah sesuai agenda-Nya ataukah sedang membangun kerajaan sendiri?
Jangan sampai terjadi, sebagaimana sudah diingatkan oleh seorang hamba Tuhan dari Korea Selatan, yang dibawa Tuhan ke neraka, dan disana ia menyadari keduniawiannya meski ia ada dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, melayani sebagai gembala gereja yang besar dengan jemaat ribuan, lalu ia diberi kesempatan untuk hidup kembali dan bertobat, sebab selama ini ia mempunyai banyak mobil mewah dan rumah mewah juga barang-barang lainnya yang mewah serta gedung gereja yang megah dan mewah, tapi sayangnya Yesus Kristus berada di luar pintu kehidupannya.
Jangan sampai terjadi, pada saat terakhir Tuhan berkata: “Aku tidak mengenal engkau, enyahlah daripadaku kalian semua pembuat kejahatan!”
Mari kita kembali kepada kesederhanaan Kristus yang telah memanggil kita untuk melayani Dia dengan penuh ketulusan dan segenap hati.
Apakah Melayani Tuhan Harus Jadi Gembala?
Melayani Tuhan tidak harus selalu menjadi seorang gembala sidang jemaat. Mengapa? karena panggilan Tuhan terhadap setiap orang itu berbeda-beda. Ada 2 macam panggilan Allah bagi kita, yaitu:
1. Panggilan Umum
Secara universal Allah memanggil setiap manusia untuk datang kepada-Nya. Allah berkehendak agar manusia mengenal Dia dan beriman kepada-Nya. Pada mulanya Tuhan memakai Adam untuk memperkenalkan kehendak Allah kepada Hawa. Selanjutnya Allah memakai Nuh untuk memperkenalkan Allah kepada orang-orang pada masanya. Lalu, Allah memakai Abraham untuk memperkenalkan diri-Nya. Kemudian, Allah memakai bangsa Israel agar bangsa-bangsa lain mengenal dan menyembah Allah, dan terakhir Allah memperkenalkan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus agar dunia mengenal dan menyembah Allah. Panggilan umum ini merupakan panggilan keselamatan supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan memperoleh kehidupan dan keselamatan kekal. Dalam surat 2 Timotius 1:9 tertulis: “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri”.
Dengan demikian, kita mengerti bahwa setiap orang dipanggil untuk mengenal Dia dan untuk percaya kepada-Nya, namun tidak semua yang meresponi panggilan ini.
2. Panggilan Khusus
Yang dimaksud dengan panggilan khusus adalah panggilan terhadap orang-orang percaya untuk melakukan suatu tugas pelayanan, yang berhubungan dengan karunia yang diberikan Allah bagi dirinya secara spesifik. 1 Korintus 7:7 menuliskan : “….setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.” Jadi, ada karunia berbeda-beda bagi tiap-tiap orang. Hanya saja seringkali banyak orang yang tidak mengerti apa karunia khusus Allah bagi dirinya. Untuk itulah perlu kita bertanya kepada Tuhan: “Apa yang menjadi karunia saya?” Jawaban atas pertanyaan ini, dapat kita peroleh baik melalui pewahyuan atau hikmat dari Tuhan, maupun melalui pengecekan dan pengujian karunia secara pribadi dengan bantuan seorang pembimbing rohani.
Alkitab menyebutkan adanya tugas pelayanan sebagai rasul, nabi, penginjil, gembala dan pengajar (Efesus 4:11), dan selain itu ada macam-macam karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap orang menurut kehendak Tuhan yang dipakai dalam pelayanan. Karunia itu diantaranya adalah: karunia untuk bernubuat, karunia untuk memimpin, karunia untuk memberi, karunia kemurahan, karunia hikmat, dan karunia kesembuhan serta mujizat. (baca: Roma 12 dan 1 Korintus 12).
Jadi, dengan demikian sudah menjadi jelas bahwa melayani Tuhan tidak harus menjadi gembala jemaat. Sebenarnya tiap-tiap orang harus dapat menggembalakan dirinya sendiri dan keluarganya. Itulah tugas penggembalaan utama dari tiap-tiap orang. Jangan sampai keluarga terbengkalai, sebab keluarga merupakan prioritas pertama dalam pelayanan. Tuhan mempercayakan keluarga kepada kita untuk kita berikan teladan, bimbingan, pengayoman dan kasih dalam terang firman Tuhan.
Jikalau Tuhan menghendaki saudara menjadi seorang usahawan, maka jadilah usahawan yang cinta Tuhan dan memuliakan nama Tuhan. Jika Tuhan menghendaki saudara menjadi seorang karyawan atau profesional, pns, dokter, atau apapun, jadilah pribadi yang giat dan juga cinta akan Tuhan serta memuliakan nama Tuhan di tempat kerja. Kalau Tuhan memanggil untuk melayani secara penuh, maka lakukanlah itu juga dengan setia sesuai dengan panggilan Tuhan.
Tujuan dari semua yang kita lakukan adalah agar nama Tuhan dimuliakan dan setiap karunia yang Tuhan berikan bertujuan untuk pelayanan kepada sesama dan kepada Tuhan agar semua orang mengenal Dia dan menyembah Tuhan. Tuhan Yesus memberkati !