Nats Alkitab:
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:39)
Peristiwa ini sudah lama terjadinya. Waktu itu saya dan istri naik taksi dari satu tempat menuju ke tempat tinggal di Jakarta. Uang di dompet hanya tinggal beberapa puluh ribu.
Selama perjalanan argometer taksi sering saya perhatikan, takut kalau-kalau melebihi stok uang di dompet.
Ternyata perjalanan terasa begitu jauh dan nilai harga di argo hampir mencapai jumlah uang yang ada.
Saya dan istri memutuskan untuk turun saja karena uang tidak cukup. Tapi rupanya, sang sopir taksi mendengar percakapan kami dan ia mengatakan akan mengantarkan kami walaupun uang tidak cukup. Ternyata di kota besar Jakarta masih ada sopir taksi yang baik hati.
Firman Tuhan berkata: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Marilah kita mempraktekkannya kepada sesama kita. Amin.
Bukan Mobilnya, Tapi Kamu….
Nats Alkitab:
Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya. (Efesus 5:25)
Pada suatu pagi, seorang wanita sedang mengendarai mobilnya untuk pergi ke suatu tempat. Lalu sebuah insiden terjadi, ia menabrak sebuah mobil lain yang dikendarai oleh seseorang bernama Carl Coleman. Wanita ini menghentikan mobilnya dan turun untuk melihat kerusakan yang terjadi serta meminta maaf kepada Carl Coleman. Ia sadar bahwa kecelakaan itu terjadi akibat kesalahannya dan ia mengakui hal itu kepada Carl, pria yang mobilnya telah ditabraknya itu.
Melihat kerusakan mobilnya sendiri, sang wanita menjadi takut untuk menghadapi suaminya. Ia takut nantinya akan dimarahi habis-habisan. Carl Coleman meminta wanita ini untuk menunjukkan SIM dan STNK nya. Ia pun pergi kembali ke mobilnya untuk mengambil kedua dokumen itu.
Wanita ini mengambil SIMnya dan kemudian mengambil STNK yang tersimpan di dalam mobil. Saat ia memegang STNK mobilnya itu, ia melihat sebuah tulisan tangan suaminya di atas secarik kertas yang diselipkan di dalam STNK itu. Tulisan itu ditujukan untuk dirinya dan berbunyi:
“Jika terjadi kecelakaan, ingatlah Sayang, kamulah yang aku sayangi, bukan mobilnya.”
Wanita ini pun tersenyum membaca tulisan itu dan merasa damai karena ia menyadari bahwa ia tidak perlu takut terhadap suami yang begitu menyayanginya. Bukan soal mobilnya, tapi dirinyalah yang terutama bagi suaminya.
Bagaimana dengan para suami yang membaca ini? Apakah istri kita menjadi pribadi yang kita kasihi dan utamakan dibandingkan harta benda yang kita miliki?
Mendoakan Penganiaya
Nats Alkitab:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (Matius 5:44-45)
Saat-saat sekarang ini kita terus mendengar berita mengenai ISIS yang melakukan pembunuhan massal terhadap orang-orang Kristen yang berada di wilayah yang mereka kuasai.
Mosul, kota kedua terbesar di Irak termasuk wilayah yang sudah dikuasai mereka. Disini, ada banyak anak-anak Tuhan yang dibunuh dengan cara dipenggal, ditembak atau disalibkan.
Meskipun mereka mengalami aniaya yang sedemikian berat, para pendeta dan jemaat Tuhan yang ada disana menyerukan agar semua orang Kristen di seluruh dunia berdoa bagi ISIS agar Allah mengampuni mereka dan menerangi hati mereka yang gelap.
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk mendoakan orang yang menganiaya kita. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan tapi balaslah kejahatan dengan kebaikan. Kasihilah orang yang memusuhi kita dan doakan mereka. Dengan melakukan ini maka kita layak disebutkan sebagai anak-anak Allah Bapa sorgawi yang memberikan kemurahan kepada orang yang baik dan orang yang jahat.
Apakah saudara sedang mengalami kesusahan atau situasi yang tidak enak karena perbuatan orang lain? Apakah saudara sedang mengalami penganiayaan dari orang lain? Mungkin itu fitnah, gosip atau siksaan fisik yang saudara alami. Jangan membalas mereka dengan kejahatan, jangan mengutuk tapi berkati mereka dan berdoalah bagi orang yang menganiaya saudara dengan penuh kasih.
Marilah kita doakan saudara-saudara kita di Irak dan Suriah, doakan juga kelompok ISIS agar hati mereka diterangi oleh firman Tuhan dan memperoleh kasih karunia Allah sehingga mereka bertobat dari jalan yang sesat. Dan berdoalah untuk orang yang menganiaya atau memusuhi saudara.
Tuhan Yesus memberkati.
Manusia Hidup Untuk Menghidupkan Orang Lain
Salah satu motto atau prinsip yang dikemukakan oleh dr. Sam Ratulangie adalah “Sitou Timou Tumou Tou” yang berarti bahwa manusia hidup untuk menghidupkan orang lain.
Keberadaan kita di dunia ini mengandung suatu tanggung jawab sosial terhadap sesama. Orangtua bertanggungjawab terhadap anak-anak, anak-anak yang sudah dewasa bertanggungjawab kepada orangtuanya, kakak terhadap adik, adik terhadap kakak, dan juga tanggung jawab sosial terhadap sesama yang membutuhkan.
Tuhan Yesus mengajarkan tentang kasih terhadap sesama tanpa membeda-bedakan latar belakang. Ia memberikan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati yang menolong orang Israel, padahal orang Israel tidak bergaul dengan orang Samaria. Kasih yang diwujudkan dalam bentuk nyata merupakan wujud kasih yang sebenarnya.
Salah satu hal yang diingatkan Tuhan pada hari terakhir ketika orang-orang berdiri dalam penghakiman adalah sikap kasih dan memberi kepada sesama.
Di sekeliling kita ada begitu banyak orang yang sangat berkekurangan. Ada yang tidak cukup pangan, sandang bahkan tempat tinggal. Ada begitu banyak anak-anak yang tidak mendapat cukup gizi. Ada banyak yang tidak bisa minum susu karena kemiskinan. Ada banyak pula yang tidur di bawah kolong jembatan, tanpa sanitasi yang baik.
Sementara itu, kontradiksi terjadi di kalangan orang-orang kaya. Sekali makan di restoran bisa menghabiskan jutaan rupiah. Sekali beli baju bisa sampai ratusan ribu. Padahal uang sejumlah itu bisa mencukupi sebuah keluarga miskin selama satu bulan.
Bila semua orang di dunia ini hidup saling memperhatikan maka tidak akan ada yang hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Maka sungguh indah bila apa yang dikatakan di atas benar-benar terwujud secara menyeluruh dalam kehidupan masyarakat kita.
Marilah kita bersama-sama memperhatikan dan membagikan kasih kepada sesama yang membutuhkan, dengan demikian kita mewujudkan kasih Kristus di dunia ini.