Seorang penginjil memulai khotbahnya, memandang kepada jemaat dan berkata dengan begitu tenang namun tegas, “Saudara-saudaraku, saya mempunyai satu pertanyaan. Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Anda pun tidak bisa menjawabnya. Jika malaikat dari surga ada disini, dia pun tidak bisa menjawabnya. Dan bila setan neraka ada disini, dia juga tidak dapat menjawabnya.”
Semua orang dalam tempat itu berfokus mendengarkan sang pengkhotbah yang melanjutkan perkataannya, “Pertanyaan tersebut adalah ini: “Bagaimanakah caranya kita dapat luput dari kebinasaan kekal, bila kita menyia-nyiakan anugerah keselamatan yang begitu besar, yang disediakan Allah bagi kita di dalam Yesus Kristus?” (Ibrani 2:3)
Pertanyaan itu memang tidak akan bisa terjawab oleh siapapun. Apakah ada cara lain agar kita memperoleh keselamatan? Memang “banyak jalan menuju Roma”, namun di luar Yesus Kristus tidak ada keselamatan. Anugerah keselamatan yang begitu besar sudah tersedia bagimu dan bagiku, terimalah dan jangan tunda besok, karena hari ini Allah telah berkenan menyampaikan panggilan-Nya buat saudara.
Bila engkau mendengar suara-Nya pada hari ini, janganlah keraskan hatimu, percayalah kepada Tuhan Yesus, Sang Juruselamat Agung, dan engkau akan diselamatkan.
Yesus Menyelamatkan Semua
Ada orang yang mengatakan bahwa seekor lalat yang kecil yang berada dalam bahteranya Nuh selamat, sama seperti seekor gajah yang besar yang selamat itu.
Bukanlah karena besarnya gajah yang menjadikan ia selamat, melainkan karena adanya bahtera itulah maka baik gajah, maupun lalat, kedua-duanya selamat.
Bukanlah karena kebenaranmu, usahamu yang baik, yang dapat menyelamatkan engkau. Kaya atau miskin, bodoh atau terpelajar, semuanya diselamatkan melalui darahnya Yesus Kristus.
(D.L. Moody)
Mengapa Yesus Disalib?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sangat patut dilontarkan dan sangat wajar muncul dalam pemikiran setiap kita. Jawaban dari pertanyaan ini akan mengungkap esensi paling mendasar penyebab Yesus disalib.
Untuk kita ketahui bersama, dari sudut pandang hukum dan hak asasi manusia, penyaliban Yesus Kristus merupakan suatu peristiwa yang tidak pantas terjadi. Penyaliban Yesus merupakan suatu kejahatan dan pelanggaran hukum. Mengapa? Karena Yesus tidak bersalah dan tidak pantas untuk diberikan hukuman apapun. Orang yang tidak bersalah seharusnya tidak boleh menanggung hukuman yang tidak seharusnya ia tanggung.
Hasil persidangan di hadapan Herodes dan Pilatus memberikan kesimpulan bahwa Ia tidak bersalah. Akan tetapi, orang-orang Israel yang telah dihasut para imam dan para tokoh serta imam-imam dan orang farisi menginginkan agar Yesus disalib. Mereka menuntut agar Yesus dihukum mati. Salib itu berbicara hukuman mati.
Namun, ketidakbersalahan Yesus dalam hal ini justru merupakan suatu kriteria yang ditentukan oleh Allah Bapa bagi suatu korban penebusan yang tak bernoda dan tak bercacat cela di hadapan-Nya.
Apa yang terjadi saat itu adalah penggenapan nubuatan dari nabi Yesaya mengenai Mesias yang akan disalib untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosanya.
Mengapa Yesus disalib?
Yesus disalib untuk menebus manusia dari dosa, maut dan penghukuman kekal.
Setiap orang sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Dan segala usahanya untuk berbuat baik tidak dapat membawanya kepada keselamatan karena pada dasarnya manusia telah menjadi hina dan najis oleh sebab dosa.
Kita diselamatkan oleh anugerah Allah melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Ibrani 9:28 berkata:
“demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.”
Yesus datang dari sorga menjadi manusia sama seperti kita dan rela disalibkan karena maksud penyelamatan. Barangsiapa percaya kepada Yesus tidak akan dihukum selamanya melainkan memperoleh kehidupan yang kekal.