Pilihlah Kehidupan

Nats Alkitab:
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, (Ulangan 30:19)
Adam dan Hawa diberikan kebebasan untuk memilih tapi mereka memilih kematian.  Dalam taman Eden ada dua pohon yang secara spesifik disebutkan namanya, yaitu pertama, pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, dan kedua adalah pohon kehidupan.  Buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat membawa kematian, sedangkan buah dari pohon kehidupan membawa kehidupan kekal. Tapi anehnya Adam dan Hawa tidak mengambil dan memakan buah dari pohon kehidupan melainkan buah dari pohon yang membawa kematian.
Kepada kita yang hidup sekarang ini, juga diberikan pilihan oleh Tuhan. Ada dua macam pilihan yang dapat kita pilih, yaitu kehidupan atau kematian. Kehidupan akan membawa berkat, kematian akan membawa kutuk.
Nats Alkitab diatas berbicara tentang pilihan-pilihan itu, dan Allah menghendaki agar kita memilih kehidupan.
Memilih kehidupan berarti dua hal, yang pertama adalah memilih untuk percaya Yesus Kristus, Sang Kehidupan itu, sebab Dia adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup (Yoh. 14:6).
Yang kedua adalah memilih untuk melakukan semua kehendak Allah, yaitu hidup dalam buah-buah pertobatan. Dalam Galatia 5 tertulis 9 buah-buah Roh yang membawa kehidupan yaitu sifat dan sikap yang harus kita miliki sebagai orang beriman kepada Yesus Kristus. Berlawanan dengan itu, dalam ayat 19-21 ada juga tertulis mengenai buah-buah perbuatan daging yang akan membawa kepada kematian kekal.
Hari ini, kita kembali diingatkan bahwa kepada kita diberikan pilihan kehidupan dan kematian. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu. Haleluya.

Jangan Takut

image
Nats Alkitab: Lukas 12:6-7
“Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah,
bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”
Manusia memiliki rasa takut yang secara alamiah dapat menjaganya tetap waspada dan terhindar dari bahaya atau sesuatu yang tidak baik.  Namun rasa takut yang berlebihan adalah suatu penyakit kejiwaan yang tidak boleh dibiarkan.  Rasa takut berlebih seringkali disebut dengan akhiran “phobia”. Misalnya ablutophobia (takut mandi), acousticophobia (takut terhadap suara berisik), barophobia (takut terhadap gaya gravitasi), telephonephobia (takut terhadap telepon), dan lain-lain.
Ada orang yang takut dengan ketinggian, ada pula yang takut bila ada di ruangan sempit. Ada yang takut terhadap kecoa, tikus atau semut secara berlebihan. Ada yang takut dengan lemari, warna tertentu, dan berbagai macam ketakutan yang aneh lainnya. Orang-orang yang percaya Tuhan pun seringkali jatuh dalam ketakutan.
Setidaknya ada dua macam ketakutan yang umumnya dihadapi manusia yaitu:
1. Takut menghadapi kehidupan.
Kesulitan hidup dan berbagai persoalan yang ada di dunia membuat banyak orang takut untuk menghadapi kehidupan. Kekuatiran akan berbagai hal merupakan salah satu bentuk ketakutan yang sering terjadi. Ada yang takut akan persepsi atau pendapat orang lain. Ada yang takut dengan persaingan usaha padahal belum punya usaha, jadinya kalah sebelum mencoba. Ada yang takut menghadapi guru-guru di sekolah, sampai ada anak sekolah dasar bunuh diri karena takut sebab belum bayar uang sekolah. Berbagai macam ketakutan terjadi karena ketidakmampuan seseorang untuk melihat dan memahami persoalan dalam cara pandangan yang benar. Ketakutan semacam ini menyebabkan kegagalan untuk meraih janji Tuhan.
Bagaimana agar kita tidak takut menghadapi kehidupan?
– percaya kepada Tuhan dengan segenap hati (Amsal 3:5a)
– jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri (Amsal 3:5b)
– berdoa (Filipi 4:6)
– membaca dan menghayati firman Tuhan (Mazmur 119:105)
– bertindak dalam iman (Matius 14:28-29)
2. Takut menghadapi kematian
Banyak orang takut mati oleh karena ketidakpastian akan pergi kemana setelah kematiannya. Hati nurani manusia berbicara tentang penghakiman dan penghukuman yang akan dihadapi setelah kematian. Alkitab berbicara tentang adanya neraka dan surga yang disediakan bagi setiap orang yang layak untuk mendapatkannya.  Orang yang baik dan benar akan pergi ke surga, tapi orang yang jahat dan berdosa akan pergi ke neraka.  Namun, adakah kepastian bahwa kita akan pergi ke surga oleh karena perbuatan baik dan benar yang kita lakukan? Sudah baik dan benarkah kehidupan kita? Apakah tidak ada cela dan cacat dalam tingkah laku kita?
Firman Tuhan berkata dalam Yesaya 64:6  : “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.”
Dan dalam Roma 3:10-11  dikatakan: “seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.”
Bayang-bayang maut dan penghukuman kekal begitu nyata bagi setiap manusia, apa yang harus kita lakukan?
– percaya kepada Yesus Kristus Yesus Kristus adalah juruselamat dan penebus dosa manusia yang disediakan Allah bagi kita. Sebab kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman kepada Yesus Kristus (Yoh. 3:16; Efesus 2:8; Kisah Para Rasul 4:12)
– memohon pengampunan atas dosa-dosa kita (1 Yohanes 1:9)
– mengampuni orang lain yang berbuat salah kepada kita, melepaskan segala kepahitan hati dan dendam ( Matius 6:14)
– melepaskan semua ikatan terhadap harta/mamon/berhala duniawi. Kuasa Tuhan akan melepaskan semua ikatan kuasa gelap dunia ini ketika kita bersedia melepaskan keberhalaan dan kebendaan duniawi.  (Matius 19:23)
Jangan Takut! Karena ada Tuhan Yesus bersama kita. Dialah jawaban atas segala ketakutan kita. Sebagaimana nats Alkitab di atas kita ini lebih berharga daripada burung pipit, jadi janganlah takut sebab kita ini sangat berharga di mata Tuhan.