Melayani Tuhan tidak harus selalu menjadi seorang gembala sidang jemaat. Mengapa? karena panggilan Tuhan terhadap setiap orang itu berbeda-beda. Ada 2 macam panggilan Allah bagi kita, yaitu:
1. Panggilan Umum
Secara universal Allah memanggil setiap manusia untuk datang kepada-Nya. Allah berkehendak agar manusia mengenal Dia dan beriman kepada-Nya. Pada mulanya Tuhan memakai Adam untuk memperkenalkan kehendak Allah kepada Hawa. Selanjutnya Allah memakai Nuh untuk memperkenalkan Allah kepada orang-orang pada masanya. Lalu, Allah memakai Abraham untuk memperkenalkan diri-Nya. Kemudian, Allah memakai bangsa Israel agar bangsa-bangsa lain mengenal dan menyembah Allah, dan terakhir Allah memperkenalkan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus agar dunia mengenal dan menyembah Allah. Panggilan umum ini merupakan panggilan keselamatan supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan memperoleh kehidupan dan keselamatan kekal. Dalam surat 2 Timotius 1:9 tertulis: “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri”.
Dengan demikian, kita mengerti bahwa setiap orang dipanggil untuk mengenal Dia dan untuk percaya kepada-Nya, namun tidak semua yang meresponi panggilan ini.
2. Panggilan Khusus
Yang dimaksud dengan panggilan khusus adalah panggilan terhadap orang-orang percaya untuk melakukan suatu tugas pelayanan, yang berhubungan dengan karunia yang diberikan Allah bagi dirinya secara spesifik. 1 Korintus 7:7 menuliskan : “….setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.” Jadi, ada karunia berbeda-beda bagi tiap-tiap orang. Hanya saja seringkali banyak orang yang tidak mengerti apa karunia khusus Allah bagi dirinya. Untuk itulah perlu kita bertanya kepada Tuhan: “Apa yang menjadi karunia saya?” Jawaban atas pertanyaan ini, dapat kita peroleh baik melalui pewahyuan atau hikmat dari Tuhan, maupun melalui pengecekan dan pengujian karunia secara pribadi dengan bantuan seorang pembimbing rohani.
Alkitab menyebutkan adanya tugas pelayanan sebagai rasul, nabi, penginjil, gembala dan pengajar (Efesus 4:11), dan selain itu ada macam-macam karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap orang menurut kehendak Tuhan yang dipakai dalam pelayanan. Karunia itu diantaranya adalah: karunia untuk bernubuat, karunia untuk memimpin, karunia untuk memberi, karunia kemurahan, karunia hikmat, dan karunia kesembuhan serta mujizat. (baca: Roma 12 dan 1 Korintus 12).
Jadi, dengan demikian sudah menjadi jelas bahwa melayani Tuhan tidak harus menjadi gembala jemaat. Sebenarnya tiap-tiap orang harus dapat menggembalakan dirinya sendiri dan keluarganya. Itulah tugas penggembalaan utama dari tiap-tiap orang. Jangan sampai keluarga terbengkalai, sebab keluarga merupakan prioritas pertama dalam pelayanan. Tuhan mempercayakan keluarga kepada kita untuk kita berikan teladan, bimbingan, pengayoman dan kasih dalam terang firman Tuhan.
Jikalau Tuhan menghendaki saudara menjadi seorang usahawan, maka jadilah usahawan yang cinta Tuhan dan memuliakan nama Tuhan. Jika Tuhan menghendaki saudara menjadi seorang karyawan atau profesional, pns, dokter, atau apapun, jadilah pribadi yang giat dan juga cinta akan Tuhan serta memuliakan nama Tuhan di tempat kerja. Kalau Tuhan memanggil untuk melayani secara penuh, maka lakukanlah itu juga dengan setia sesuai dengan panggilan Tuhan.
Tujuan dari semua yang kita lakukan adalah agar nama Tuhan dimuliakan dan setiap karunia yang Tuhan berikan bertujuan untuk pelayanan kepada sesama dan kepada Tuhan agar semua orang mengenal Dia dan menyembah Tuhan. Tuhan Yesus memberkati !
Engkau Akan Punya Anak!
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan sebab Tuhan memegang segala sesuatu di tanganNya.
Ketika Tuhan berbicara lagi mengenai janjiNya untuk memberi keturunan kepada Abraham maka muncul keraguan dalam hati Abraham sebab ia sudah sangat tua dan begitupula istrinya, Sara.
Dalam Kejadian 17:17 tertulis begini: “Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: “Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?”
Abraham tidak dapat memahami kuasa Tuhan dengan akal logika pikirannya. Memang kuasa Allah tidak dapat dimengerti akal manusia karena kuasa Tuhan melampaui segala akal logika.
Maka dari itu Abraham tertawa. Ia menertawakan kuasa dan firman Allah. Dalam peristiwa lain selanjutnya Sara juga tertawa. Sampai Tuhan berkata kepada Abraham adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan?
Sara akhirnya mengandung sesuai perkataan firman Tuhan dan melahirkan bagi Abraham seorang anak laki-laki yang diberi nama Ishak. Ia lah anak yang dijanjikan Allah kepada Abraham. Seorang anak perjanjian dari Tuhan.
Saudara yang dikasihi Tuhan, apakah saudara belum punya anak dan rindu memiliki anak? Percayalah tidak ada sesuatupun yang mustahil bagi Tuhan.
Hari ini berdoalah dengan percaya:
“Tuhan Yesus aku percaya bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada sesuatupun yang mustahil bagiMu. Aku percaya bahwa oleh kuasaMu aku dapat memperoleh anak dalam keluargaku oleh kuasa dan karuniaMu.
Oleh karena itu, karuniakanlah kepada hambaMu ini anak-anak dalam rumah tangga hambaMu.
Trimakasih Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.”
Hari ini, saat engkau membaca firman Tuhan, dan berdoa dengan penuh percaya, maka telah terjadi terobosan dalam hidupmu dan engkau mengalami mujizat Allah dalam hidupmu. Engkau akan punya anak. Haleluya!