Nats Alkitab:
“Maka kita tidak takut, biarpun bumi bergoncang, dan gunung-gunung tenggelam ke dasar lautan.” (Mazmur 46:2)
Hari ini tepat jam 0.00 harga bensin dan solar naik. Sebagian besar masyarakat menolak kenaikan ini dan berdemonstrasi melawan kebijakan pemerintah.
Sebagian orang takut menghadapi melonjaknya harga-harga dan kuatir kebutuhannya tidak terpenuhi. Memang, perlu kita sadari masih banyak saudara-saudara kita yang hidupnya dalam kemiskinan dan penderitaan. Sehingga, kenaikan harga barang-barang akan sangat terasa memberatkan.
Bukan hanya mereka, tapi mungkin kita pun mengalami hal tersebut. Namun sebagai orang-orang beriman respons kita terhadap situasi sulit haruslah berbeda. Kita punya Tuhan yang mengasihi dan peduli kepada kita.
Ayat di dalam Mazmur 46:2 menunjukkan bagaimana kita harus bersikap menghadapi keadaan yang sulit bahkan mengerikan sekalipun. Reaksi orang beriman adalah “Tidak Takut menghadapi apapun”.
Marilah kita berkata: “Aku tidak takut, sekalipun BBM Naik, sekalipun situasi sulit, sekalipun harga-harga naik, sebab Tuhan besertaku!” Amin, Haleluya!
Menerima Pemimpin
Nats Alkitab:
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. (Roma 13:1)
Presiden RI, Bapak Jokowi sudah dilantik dan secara sah adalah pemimpin Indonesia saat ini. Namun, kepemimpinannya masih banyak yang tidak dapat menerima. Bentuk penolakan pun bermacam-macam. Ada yang menghina dengan memodifikasi foto berwajah Jokowi, ada pula yang tidak memajang foto Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden di ruangan kerjanya, dan ada pula yang sering menghina atau menjelekkan melalui media sosial seperti facebook dan twitter.
Sebagai orang beriman, kita harus menyadari bahwa kepemimpinan yang sekarang ini ada merupakan ketetapan dari Allah. Dengan demikian, bapak Jokowi adalah orang yang telah diangkat dan ditetapkan Tuhan sebagai pemimpin Indonesia. Hal ini, suka atau tidak suka, harus diterima oleh semua orang apalagi orang-orang yang sudah mengerti tentang kebenaran firman Tuhan ini.
Semua persaingan pada masa kampanye lalu harus ditinggalkan, dan sekarang saatnya untuk menatap masa depan bangsa. Bukan lagi saatnya menjelekkan dan menjatuhkan, tetapi saatnya bagi kita untuk berdoa buat pemimpin bangsa, pemerintahan yang ada.
Bersikaplah seperti Daud yang menerima kepemimpinan raja Saul, dan jangan menjadi seperti raja Saul yang menolak dan hendak membunuh Daud yang telah diurapi Tuhan menjadi raja untuk menggantikan dirinya. Terimalah dan taatlah kepada pemerintahan yang sudah ditetapkan-Nya.