Shalom saudara yang dikasihi Tuhan,
Berapa banyak kali kita berdoa dalam sehari? Apakah ketika kita mempunyai suatu kebutuhan maka kita akan mendoakannya secara terus menerus sampai dijawab oleh Tuhan? Ataukah kita hanya berdoa sekali dan kemudian menunggu apa yang terjadi?
Dalam Matius 7:7-8 Tuhan Yesus berkata: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Dalam bahasa Yunaninya, ayat ini berbicara tentang suatu tindakan yang dilakukan secara terus menerus. Jadi, adalah sesuatu yang tidak tepat bila kita berdoa hanya sekali dan kemudian menantikan jawaban doa. Doa harus dilakukan secara terus menerus, ini adalah ajaran Tuhan Yesus sendiri.
Meminta mengandung arti bahwa kita menyadari akan kebutuhan kita dan percaya kepada Allah Bapa yang sanggup menyediakan apa yang kita perlukan. Mencari mengandung arti suatu tindakan permohonan yang sungguh-sungguh disertai dengan ketaatan dan penundukan kepada Allah. Mengetok menunjukkan suatu sikap ketekunan dalam memohon kepada Tuhan sekalipun belum dijawab oleh Tuhan.
Dalam ayat yang ke 11 dikatakan bahwa : “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Ayat ini berbicara tentang karakter Bapa sorgawi yang penuh kasih dan kepedulian kepada anak-anak-Nya. Karakter dan sifat Allah Bapa yang penuh kasih menjadi suatu jaminan bagi kita bahwa setiap doa dan permohonan yang kita panjatkan kepada-Nya dengan ketekunan, akan memperoleh jawaban yang baik dari Bapa sorgawi.
Bagaimanakah keadaan saudara sekarang ini? Apakah kebutuhanmu belum dijawab oleh Tuhan? Apakah saudara sudah mulai putus asa berdoa? Apakah saudara sudah mulai kehilangan kepercayaan kepada janji jawaban doa dari Tuhan?
Hari ini kita sudah belajar firman Tuhan tentang bagaimana berdoa, marilah kita dengan tekun terus menerus berdoa dan memohon kepada Tuhan. Allah Bapa yang baik akan segera menjawab doa-doa kita tepat pada waktu-Nya.
Kesembuhan Dari Yesus
Nats Alkitab:
Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. (Matius 12:15b)
Kehadiran Allah di tengah-tengah manusia memberikan pengharapan yang pasti akan kasih dan kesetiaan serta pertolongan-Nya bagi seluruh umat manusia.
Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Firman yang adalah Allah sendiri telah mengambil rupa seorang manusia dan diam bersama manusia. Dialah Yesus Kristus yang telah datang.
Salah satu karya Yesus Kristus adalah karya kesembuhan yang Ia kerjakan kepada orang-orang yang mengalami berbagai penyakit. Ia menyembuhkan mereka semuanya, menunjukkan bahwa Allah tidak memilih-milih orang, sebab Ia mengasihi semuanya.
Karya kesembuhan Yesus Kristus menunjukkan bagaimana sebenarnya sikap dan kehendak Allah terhadap manusia. Ia melenyapkan segala penyakit sebab Ia tidak menghendaki hal itu terjadi kepada manusia.
Bagi kita sekarang ini, karya kesembuhan yang Tuhan Yesus kerjakan masih ada dan masih berlaku untuk kita.
Perhatikan nats di atas yang mengatakan bahwa mereka mengikut Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Mengikut Yesus disini melibatkan iman percaya dari orang yang mengikuti-Nya. Dan kesetiaan mereka dalam mengikut Yesus diberikan ganjaran kesembuhan.
Apakah saudara saat ini sedang mengalami sakit yang belum kunjung sembuh? Jangan lemah iman dalam pengiringan kepada Tuhan Yesus. Ikutlah Dia dengan setia meskipun keadaan sekarang ini menghadapi penyakit atau persoalan.
Pada waktunya Tuhan akan menjamah dan menyembuhkan saudara dengan kuasa-Nya yang ajaib. Waktu itu bisa nanti tetapi bisa juga hari ini. Waktunya adalah yang terbaik. Ia tidak pernah terlambat, namun Ia mengerjakan indah pada waktunya.
Berdoalah dengan setia dan berimanlah dengan kokoh kepada Tuhan Yesus. Saya sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus akan menjamah dan memberikan kesembuhan bagi saudara. Amin.
Berdoa Dengan Penuh Percaya
Nats Alkitab:
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya. (Matius 21:22)
Tuhan Yesus berbicara tentang iman dan doa dalam ayat ini. Doa tanpa iman bukanlah doa, karena doa erat hubungannya dengan iman dan harus mengandung iman di dalamnya.
Jawaban atas doa tergantung dari iman kita. Bila kita percaya dengan sepenuh hati dan kepercayaan kita itu selaras dengan kehendak Allah maka apa yang kita doakan pasti akan terjadi. Segala sesuatu yang selaras dengan kehendak Tuhan dapat dilaksanakan atau diterima oleh mereka yang tidak ragu-ragu.
Dalam sejarah bangsa Mesir, tertulis tentang peristiwa berpindahnya gunung Mokkatam oleh karena doa orang-orang Kristen. Adanya ancaman terhadap iman mereka karena Khalifah Al-Muiz menantang untuk membuktikan perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 17:20 mengenai iman yang sanggup memindahkan gunung, membuat mereka berada dalam posisi sulit dan karena itu mereka semua berdoa dengan sungguh-sungguh meminta pertolongan Tuhan. Setelah seluruh umat berdoa dan berpuasa selama 3 hari yang dipimpin oleh Patriarch Abraam bi zara, seorang pemimpin umat Kristen Koptik di Mesir kala itu, Tuhan menjawab doa mereka dan gunung Mokkatam berpindah dari tempatnya sejauh 3 kilometer.
Kita tidak dapat mengandalkan yang lain selain Tuhan untuk menolong kita menghadapi berbagai persoalan. Jika semua pintu keluar tertutup, maka kita dapat mengetok pintu sorga dengan menaikkan doa-doa kita. Tuhan berdaulat penuh atas kehidupan kita dan Dia sanggup melakukan mujizat yang melampaui akal pikiran kita.
Hari ini, bila engkau sedang mengalami “jalan buntu”, berlututlah dan naikkanlah doa dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan. Janji-Nya ya dan amin, pasti dan tidak akan pernah terlambat. Bila Tuhan sudah berjanji dalam firman-Nya maka janji itu akan ditepati. Tuhan berjanji untuk menjawab doa-doa kita, maka doa kita pun pasti dijawab oleh Tuhan.
Selalu ada jalan bagi orang-orang yang berdoa dengan iman. Haleluya!
Belajar Dari Sikap Raja Saul
Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi.
Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: “Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya.” Para pegawainya menjawab dia: “Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah.”
(1 Samuel 28:6-7)
Ketika Saul menghadapi suatu kesulitan dan tantangan dalam peperangan yang menyebabkan ia merasa takut, pada mulanya ia mencari jawaban dan pertolongan dari Tuhan. Saul berdoa memohon jawaban Tuhan tapi Tuhan tidak memberikan jawaban, baik melalui mimpi, melalui urim dan juga tidak melalui perantaraan para nabi.
Ketika jawaban Tuhan tidak datang-datang, Saul berubah kesetiaan kepada perintah Tuhan. Ia mencari jawaban melalui pemanggil arwah dan roh peramal, padahal ia tahu bahwa Tuhan sangat menentang dan melarang tindakan ini.
Bagaimana dengan kita? Apakah ketika kita berdoa dan belum menerima jawaban Tuhan maka kita akan berpaling kepada yang lain? Apakah kita tetap akan bersabar atau berhenti mencari jawaban Tuhan? Apakah kita akan mencari jalan lain selain Tuhan, ke dukun, paranormal, peramal dan yang lainnya diluar Tuhan?
Salah satu penyebab Saul tidak dijawab oleh Tuhan adalah karena ia tidak mau bertobat dari dosanya. Nabi Samuel telah menyampaikan firman Tuhan kepada Saul bahwa akibat ketidaktaatannya, maka Tuhan telah menolaknya menjadi raja atas Israel. Ketidaktaatan Saul terus berlanjut, bahkan meskipun sudah ditolak Tuhan, ia tetap ingin berkuasa bahkan ia hendak membunuh Daud yang telah diurapi menjadi raja oleh nabi Samuel.
Dari kisah dan sikap raja Saul, kita dapat mengerti bahwa bila kita tidak mendapatkan jawaban Tuhan, maka kita perlu mengoreksi diri kita apakah ada dosa yang telah menjauhkan kita dari Tuhan dan menyebabkan Tuhan tidak menjawab? Bila demikian maka kita harus minta pengampunan Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Yesaya 59:2 berkata: ” tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.”
Jadi, kita perlu meminta ampun atas segala dosa kita dan juga mengampuni orang lain. Sebab salah satu syarat dosa kita diampuni adalah kita juga mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita.
Jangan mencari jawaban dari yang lain selain Tuhan. Berbeda dengan raja Saul, Daud adalah pribadi yang selalu setia menanti-nantikan Tuhan dan mengandalkan Tuhan. Itu sebabnya dalam salah satu Mazmur Daud tertulis: “Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung darimanakah datangnya pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN yang menjadikan langit dan bumi.” (Mazmur 121:1-2)
Pertolongan sejati hanya datang dari Tuhan. Jangan putus asa menunggu jawaban dari Tuhan. Tetaplah setia, tetaplah berdoa dan tetaplah berharap kepada Tuhan.
Mendengar Suara Tuhan
Mendengar suara Tuhan tidak harus selalu melalui telinga jasmani dari suatu suara yang tak kelihatan sumbernya, tapi bisa melalui hati nurani yang bersih, tempat dimana Roh Kudus berbisik
Suara Tuhan dapat kita dengarkan melalui pendengaran akan perkataan berupa teguran atau sapaan lembut atau kalimat motivasi dari orang lain yang Tuhan tetapkan untuk menjadi penyambung lidah bagi firman-Nya.
Suara Tuhan dapat kita tangkap melalui pembacaan dan perenungan Alkitab yang adalah firman Tuhan, untuk menuntun langkah dan pengambilan keputusan.
Suara Tuhan terkadang terdengar melalui alam ciptaan-Nya, ketika suara burung berkicau riang, ombak yang menderu di pantai, langit yang cerah ataupun berawan, badai dan topan yang hebat, angin semilir, gemeretak batang-batang pohon yang bergoyang kian kemari, dan berbagai gerak gerik yang terjadi di alam ini.
Suara Tuhan dapat terdengar melalui mimpi atau penglihatan yang diberikan oleh-Nya untuk menyatakan kehendak-Nya.
Terkadang butuh waktu yang cukup lama untuk mendengar suara-Nya, karena Tuhan sedang menguji iman, kesabaran dan kesetiaan kita.
Jikalau hari ini engkau hendak mencari suara-Nya, berdoalah dan berdiam diri, renungkan firman-Nya dan belajarlah peka dengan situasi di sekelilingmu, mungkin lewat itu Tuhan sedang menyampaikan sesuatu untukmu. Singkirkanlah keinginan dan pemaksaan kehendak pribadi dan terbukalah dengan semua kemungkinan jawaban dari Tuhan. Jawaban-Nya pasti baik dan indah bagi kita.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
(Matius 7:7-8)
Mengubahkan Hati Tuhan
Ketika Tuhan berkehendak melakukan sesuatu dalam kehidupan kita, bisakah kita memohon dalam doa agar Tuhan mengubahkan kehendak-Nya itu?
Tuhan mengajarkan kepada kita melalui Alkitab bahwa dalam berbagai peristiwa, hati Tuhan dapat diubahkan melalui doa dan puasa.
Contoh yang pertama adalah ketika Tuhan hendak memusnahkan Sodom dan Gomora, Abraham memohon agar Tuhan tidak membinasakannya apabila ada sepuluh orang benar di kota itu. Tuhan mendengar dan menyetujui doa Abraham, tapi sayang, di kota itu tidak ada 10 orang benar, yang ada kurang dari sepuluh. Maka, Sodom dan Gomoran pun dibinasakan dengan api, hanya Lot dan keluarganya yang diselamatkan, tapi istrinya menjadi tiang garam karena tidak taat.
Contoh kedua, ketika nabi Yunus memperingatkan bangsa Niniwe bahwa Tuhan akan membinasakan mereka dalam 40 hari, raja menyerukan kepada seluruh rakyatnya untuk berdoa dan berpuasa meminta ampunan Tuhan dan memohon agar mereka tidak dibinasakan Tuhan. Apa yang terjadi? Tuhan tidak jadi membinasakan Niniwe karena belas kasihan Tuhan tercurah untuk mereka oleh sebab mereka berdoa dan berpuasa.
Contoh ketiga terambil dari kitab 2 Raja-raja pasal 20 mengenai raja Hizkia, demikian ceritanya:
Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.”
Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN:
“Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya:
“Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN.
Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.”
(2 Raja-raja 20:1-6)
Hizkia dinubuatkan akan mati, tetapi Hizkia berdoa sambil menangis di hadapan Tuhan, dan Tuhan mengabulkan doanya. Tuhan menyembuhkan Hizkia dan memperpanjang umurnya 15 tahun lagi.
Saudara yang dikasihi Tuhan, apakah yang sedang menjadi kerinduanmu saat ini? Apakah saudara sedang dihimpit masalah dan persoalan? Apakah saudara mengalami putus asa karena seolah tiada lagi pertolongan dan harapan?
Mari datang kepada Tuhan dalam doa. Filipi 4 ayat 6 berkata bahwa jangan kuatir tentang apapun juga tetapi serahkanlah kuatirmu dalam doa dan permohonan kepada Tuhan yang disertai ucapan syukur.
Dalam Markus 11:24, Tuhan Yesus berkata: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Percayalah kepada Tuhan Yesus, mintalah pertolongan kepadaNya, saudara dapat mengubahkan hati Tuhan ketika saudara berlutut dan berdoa memohon kasih karunia-Nya. Haleluya, Amin!
Meminta Dalam Doa
Kalau berdoa, singkirkanlah ketidakpercayaan..
Saat berdoa, buanglah semua logika pemikiran yang terbatas..
Waktu berdoa, ucapkanlah permintaan yang besar
Ketika berdoa, sampaikanlah semua yang kau inginkan…
Sebab Tuhan adalah Allah yang Maha Besar
KuasaNya sanggup menjadikan apapun yang kita minta
Tapi, jangan lupakan satu perkara
Doa dan keinginanmu harus selaras dengan kehendakNya
Permintaanmu jangan untuk kesombongan atau hawa nafsu
Ketika hatimu bertemu dengan hatiNya Tuhan…
Saat itulah kau mengerti apa kehendakNya..
Jangan takut ‘tuk meminta
S’bab Tuhan berkata mintalah apa saja…
Jangan takut ‘tuk berharap
S’bab harapan masih ada
Ambillah waktu sejenak, untuk mengetuk hati Tuhan,
Ambillah waktu sejenak, untuk mengenal isi hatiNya,
Ketika kau melakukannya maka menit demi menit akan berlalu tanpa terasa,
Dan jawaban doamu pun mengalir dari sorga.
Kecepatan Sebuah Doa
Sebuah pesawat jet dapat terbang mengelilingi bumi dalam waktu 24 jam. Pesawat antariksa dapat mengorbit bumi dalam waktu 80 menit, lebih cepat daripada pesawat jet. Namun, ada yang lebih cepat, hanya dalam waktu kurang dari satu detik, sebuah pesan radio dapat mencapai ujung bumi.
Dari semua kisah itu, yang tercepat adalah kecepatan sebuah doa. Begitu kita berdoa, maka secepat kita mengucapkannya sampailah doa itu ke surga. Bahkan firman Tuhan mengatakan bahwa Bapa sudah tahu sebelum kita mengucapkannya. Dia adalah Bapa yang baik, yang selalu siap menerima doa kita dengan tanpa penghalang karena Tuhan Yesus telah membuka tabir itu dan melayakkan kita masuk ke dalam hadirat-Nya yang kudus.
Memulai Dengan Doa
Tuhan Yesus berkata: “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Markus 14:38)
Beberapa hal penting dari ayat ini adalah:
1. roh penurut, tetapi daging lemah.
Sifat kedagingan manusia cenderung ingin memuaskan hawa nafsunya. Itulah sebabnya, kita harus hidup dalam roh bukan dalam daging. Yaitu hidup menuruti keinginan roh dan bukan menuruti keinginan daging.
2. Karena kecenderungan kedagingan yang lemah, maka manusia dapat jatuh ke dalam pencobaan.
Jatuh dalam pencobaan hanya ada satu penyebabnya: karena hidup menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.
Kita harus membenci dosa dan menjauhkan diri dari dosa. Sikap kompromi terhadap dosa akan membuka celah bagi kita untuk jatuh dalam dosa.
3. Agar tidak jatuh dalam pencobaan, kita harus berjaga-jaga dan berdoa.
Tidak ada cara lain untuk terhindar dari kejatuhan dalam pencobaan, selain berjaga-jaga dan berdoa kepada Tuhan.