Nats Alkitab:
Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. ( Mazmur 100:3 )
Ayat ini merupakan pemberitahuan dan sekaligus perintah agar kita mengetahui dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan adalah Allah yang telah menjadikan kita.
Ayat ini tidak mengajak untuk berdiskusi apakah Allah itu ada atau tidak, tetapi mengajak kita untuk, tanpa argumentasi apapun, mengetahui bahwa Allah ada.
Alkitab banyak bertutur tentang keberadaan atau eksistensi Allah. Allah itu ada dan sungguh nyata.
Kesadaran akan adanya Allah akan membuat kita menjadi orang-orang yang selalu berserah dan tunduk kepada perintah-Nya.
Di dunia ini ada paham agnostik yang mengajarkan bahwa manusia tidak dapat mengetahui apakah Allah itu ada atau tidak. Selain tidak mengetahui, paham ini berteori bahwa manusia pun tidak mampu untuk memahami Allah. Orang-orang yang menganut paham agnostik pada umumnya menjadi skeptis atau tidak peduli dengan Tuhan dan hal-hal yang rohani.
Padahal manusia dapat mengetahui keberadaan Allah melalui alam ciptaan-Nya. Firman-Nya dalam Mazmur 19:1 bahwa “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” Selain, alam semesta, hati nurani manusia pun berbicara mengenai eksistensi Tuhan.
Kehadiran Allah menjadi manusia yakni Yesus Kristus menambahkan kejelasan akan eksistensi atau keberadaan Allah, melalui kelahiran-Nya yang ajaib, karya mujizat yang dikerjakan-Nya dan pernyataan Tuhan Yesus mengenai Bapa Sorgawi.
Kita tidak perlu bimbang dan ragu lagi mengenai apakah Tuhan ada atau tidak. Tapi yang harus kita lakukan adalah menghormati dan menyembah Tuhan dengan cara hidup sesuai kehendak-Nya.
Foto Yesus Memberikan Jaminan
Pada musim gugur tahun 1938 seorang wanita Kristen tua dari Oslo, Norwegia, telah kehilangan persekutuan dirinya dengan Tuhan. Dia tidak bisa berdoa seperti biasanya, dan ia merasa langit seperti tertutup dan menghalagi doanya. Dia menangis setiap hari kepada Tuhan untuk memberinya beberapa jaminan – “Beberapa tanda yang pasti bahwa saya anak adalah anak-Mu”. “Tuhan, berikan aku kembali sukacita yang saya miliki sebelum saya meninggalkan engkau, sehingga saya dapat memberitahu orang lain tentang Engkau dan memuliakan nama-Mu. Oh! Ya Tuhan, kasihanilah aku”. Ini adalah doa dan tangisannya yang terus menerus kepada Tuhan.
Suatu hari, saat ia sedang berdoa kepada Tuhan, ada suara kecil dari Roh Kudus berbicara kepadanya dengan jelas, yang mengatakan : “Ambil kameramu dan pergi ke kebun untuk mengambil gambar”. Dia terheran-heran mendengar suara dan perintah itu, tapi ia mencoba mengabaikan itu semua dan menghilangkan dari benaknya. Tetapi suara itu berbicara lagi kepadanya, dengan kata-kata yang sama dan sejelas sebelumnya. Kali ini ia taat kepada suara itu. Dia mengambil kameranya dan pergi keluar dan menjepret kamera secara acak di taman.
Beberapa waktu kemudian, film dari kameranya dicuci dan dicetak, tapi ia tidak melihat ada hal-hal menarik di dalamnya , namun ketika ia memperhatikan lagi untuk kedua kalinya, ia kaget karena melihat ada sosok Yesus di dalam foto.
Sekarang dia tahu Tuhan telah mendengar dan menjawab doa-doanya dan memberinya tanda jelas bahwa ia masih berada dalam persekutuan dengan Juruselamatnya. Sukacitanya sekarang lengkap . Sekarang dia bisa mengatakan pada semua orang tentang Yesus, sang Juruselamat dan Tuhan.
Tidak semua orang mampu, pada awalnya, untuk melihat Yesus dalam foto yang terkenal tersebut. Yesus nampak dari kepala-Nya hingga dada dan kedua bahu-Nya . Sosok Yesus dalam foto itu menempati sebagian besar dari total ukuran foto tersebut.
Betapa indahnya Roh Kudus, dalam mujizat ini, telah menunjukkan kepada kita bahwa Yesus sangat dekat pada saat kita mengalami kesulitan, tetapi, ketika mata kita tidak tertuju pada Yesus, maka kesulitan kita nampak seolah begitu besar sehingga kita tidak menyadari akan kehadiran-Nya.
Kita seringkali menjadi korban kebutaan rohani dan tidak dapat melihat Dia yang begitu dekat dengan kita dan bersedia untuk menolong dan memberkati kita.
Apa yang diminta oleh ibu itu, dan yang terjadi kepadanya mungkin terdengar aneh buat saudara, namun saya percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan apa pun jauh melebihi apa yang dapat kita pikirkan, dan untuk ibu tersebut mungkin hal inilah yang ia perlukan.
Saudara mungkin merasa hidupmu sedang jauh dari persekutuan dengan Tuhan dan nampaknya sukacita seolah lenyap dari hati saudara, namun percayalah bahwa sebenarnya Tuhan sedang berada di samping saudara, dan hendak menguatkan serta menolong dan memberkati hidupmu. Dia tidak pernah jauh, Dia berada sangat dekat dengan kita. Tuhan Yesus berkata berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.
Mata jasmani kita seringkali tidak dapat melihat Dia, tetapi itu bukan berarti Dia tidak ada. Justru Ia begitu nyata ada bersama kita sebab Ia adalah Immanuel, Allah yang beserta kita senantiasa sampai kepada akhir jaman.
Kiranya saudara terus kuat di dalam Tuhan dan kembali bersukacita dalam persekutuan dengan Bapa Surgawi.
Tuhan Yesus memberkati saudara!