Makna Banjir Jakarta

banjirjakartaNats Alkitab:
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. (Kejadian 2:15)
Banjir di Jakarta terjadi lagi tahun ini setelah berulang kali terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.  Dulu, banjir Jakarta biasanya berperiode 5 tahunan, tapi sekarang ini sudah setiap tahun banjir.   Bila kita pergi ke daerah Pantai Mutiara di Pluit atau di dekat Pembangkit Listrik di daerah Pluit, kita dapat melihat bahwa tinggi muka air laut sudah melebihi daratan. Air laut setiap tahun mengalami kenaikan, sementara itu permukaan tanah makin menurun tiap tahunnya. Penurunan permukaan tanah disebabkan salah satunya oleh eksploitasi air tanah yang begitu masif karena banyaknya bangunan gedung, apartemen, industri dan perumahan.  Tingkat kepadatan penduduk Jakarta sudah sangat tinggi, lalu lintas sangat padat, dan kurangnya lahan terbuka hijau serta drainase yang buruk.
Dalam nats Alkitab di atas kita belajar mengenai penugasan Allah kepada Adam untuk memelihara ciptaan-Nya.  Adam merupakan ciptaan Allah yang diciptakan terakhir dibandingkan ciptaan lainnya, semua isi bumi sudah ada, tanaman, tumbuhan, bermacam pohon dan berjenis-jenis binatang. Allah memberikan perintah kepada Adam untuk  memelihara taman itu.  Ini bukan saja berbicara taman tapi secara luas juga menjaga dan memelihara kelestarian alam dan lingkungan taman Eden.  Perintah ini berlanjut bagi manusia untuk menjaga dan memelihara kelestarian alam lingkungan dimana manusia tinggal.
Ketidakseimbangan alam banyak kali terjadi karena eksploitasi alam yang berlebihan.  Dalam kasus Jakarta, kita perlu mengerti bahwa sebenarnya telah terjadi ketidakseimbangan alam dimana campur tangan manusia dengan keberadaan gedung-gedung tinggi, perumahan-perumahan baru, diubahnya lahan terbuka menjadi kawasan pemukiman, saluran-saluran air yang tidak tertata dengan baik, dan pemakaian air tanah yang berlebihan menyebabkan rentannya Jakarta terhadap bencana banjir.
Jakarta sudah penuh, sebaiknya setiap orang perlu berpikir untuk memandang ke daerah-daerah lain yang masih kosong. Mata pencaharian tidak hanya di Jakarta saja, tapi di daerah-daerah lain juga punya potensi yang baik. Memusatnya segala aktifitas ekonomi di Jakarta menyebabkan ketimpangan ekonomi nasional dimana daerah dan propinsi lain tidak terperhatikan.  Efek ketimpangan ini menjadikan alam Jakarta tidak mampu lagi menanggung beban eksploitasi yang berlebihan itu.
Marilah kita mulai memikirkan kelestarian alam lingkungan sekitar kita.  Para pengusaha properti janganlah hanya berpikir soal mencari uang dan keuntungan. Setiap melihat lahan kosong berusaha untuk dibeli dan dijadikan perumahan elit dengan harga selangit. Sekarang ini di berbagai daerah juga terjadi pengurangan lahan sawah karena berubah menjadi pabrik, gedung, apartemen dan perumahan.
Tuhan telah memberikan tugas dan tanggung jawab kepada kita manusia untuk memelihara bumi.  Memang bumi ini akan berlalu dan berakhir, namun selama bumi masih ada, marilah kita menjaganya dengan sebaik-baiknya. Amin.