Sangat menarik sekali dan sekaligus mengherankan bahwa kata gereja tidak terdapat di dalam Alkitab bahasa Indonesia. Bila kita mencoba mencari kata ‘gereja’ dalam Alkitab tertulis maupun Alkitab elektronik, secara manual ataupun secara komputerisasi, maka hasilnya nihil alias tidak ada.
Mengapa? Bukankah gereja itu identik dengan kekristenan dan tidak pernah terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Setiap minggu kita ke gereja, hari-hari biasa juga ada kegiatan di gereja, bahkan dalam lagu-lagu pujian rohani ada yang memuat kata gereja. Lalu mengapa bisa kata itu tidak ada dalam Alkitab?
Buat saudara-saudara semua, janganlah bingung dan janganlah heran, hal ini disebabkan kata gereja yang dipakai oleh kita di Indonesia, berasal dari kata dalam bahasa lain. Kata ‘Gereja’ berasal dari bahasa Portugis: igreja. Kata ‘igreja’ itu sendiri berasal dari bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) atau eklesia yang berarti dipanggil keluar (ek= keluar; klesia dari kata kaleo= memanggil).
Jadi, sebenarnya yang dimaksud gereja adalah eklesia dalam bahasa Yunani, atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai ‘jemaat’. Pengertian asli dari gereja adalah kumpulan orang yang dipanggil keluar. Seperti bangsa Israel yang dipanggil keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian, dari perbudakan kepada kemerdekaan, begitu pula gereja adalah kumpulan orang yang dipanggil keluar dari perbudakan dosa menuju kepada kemerdekaan di dalam Kristus.
2 Korintus 5:17 menyebutkan: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Semua orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus adalah ciptaan baru. Kita yang telah beriman pada Tuhan adalah orang-orang yang telah dipanggil keluar dari posisi kita sebagai ciptaan lama (dari daging/jasmaniah/hawa nafsu kedagingan) kepada posisi sebagai ciptaan baru (dari roh/rohaniah/hidup dipimpin Roh Kudus).
Dengan demikian, benarlah bahwa gereja bukanlah soal gedung, karena firman Tuhan sendiri berkata bahwa “Bait Allah itu ialah kamu.” (1 Korintus 3:17). Jadi, yang dimaksud gereja, dalam bahasa Inggris disebut ‘church’, adalah saya dan saudara, kita semua yang telah menjadi percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Karena saudara adalah gereja, maka saudara dapat memuji Tuhan dimanapun saudara berada, tidak tergantung kepada tempat atau gedung, tidak tergantung kepada ketersediaan alat musik atau lampu warna-warni, juga teknologi media yang canggih. Damai dan ketenangan ibadah itu ada dalam hati kita, ketika kita menyadari bahwa kita adalah gereja-Nya, bait kudus-Nya, tempat kediaman-Nya.
Saudara dapat menyembah Tuhan di rumah, di kamar saudara yang kecil, atau di bawah kolong jembatan, di tempat kost, di tempat pengungsian, di bawah pohon, di pinggir pantai, di gedung lantai 50, di basement lantai bawah, di gunung, atau di lembah, di lautan, atau di udara, di mana saja, sebab saudara adalah gereja-Nya.
“…Saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem….Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4:21-24)
Haleluya, Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.