Yang Terakhir Jadi Yang Terdahulu

“Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”(Matius 20:1-16)
Matius 20:1-16 berisi tentang perumpamaan Tuhan Yesus mengenai para pekerja kebun anggur.  Inti yang disampaikan oleh Tuhan Yesus adalah soal memasuki kerajaan Sorga itu merupakan anugerah Tuhan.
Dalam perumpamaan tersebut, ada orang yang bekerja dari pagi, tapi dibayar sama dengan yang masuk siang bahkan sore hari.  Yang masuk lebih awal merasa tidak adil, karena bayarannya sama.  Namun, sang tuan yang empunya kebun anggur itu berkata:”Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau, bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?”
Perumpamaan tentang pekerja di kebun anggur ini mengajarkan bahwa perihal memasuki kerajaan Allah adalah soal hak istimewa, soal anugerah dari Tuhan, bukan jasa manusia. Disini Tuhan Yesus memperingatkan akan tiga sikap yang salah:
1) Jangan merasa diri lebih unggul karena memiliki kedudukan atau tugas yang menguntungkan.  Mungkin saudara seorang yang sejak kecil sudah Kristen, dan kemudian terus menerus berada dalam pelayanan bahkan menjadi seorang yang terkenal atau berpengaruh dalam kerohanian dan pelayanan gereja, tapi semua itu bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan, karena kita semua adalah hamba, tidaklah pantas seorang hamba untuk merasa lebih unggul dari yang lainnya. Seorang hamba haruslah memiliki sikap hati seorang hamba yang rendah hati dan selalu mau melayani.  Keselamatan kita tidak disebabkan oleh lamanya kita dalam pelayanan, atau tingginya jabatan kita di gereja.
2) Jangan lupa untuk turut merasakan kepedulian Allah yang ingin menawarkan kasih karunia-Nya kepada semua orang.  Kita harus punya hati yang penuh dengan belas kasihan terhadap jiwa-jiwa yang belum mengenal Allah yang benar.  Banyak orang sedang berjalan menuju kebinasaan.  Jangan kita cuek dan merasa enteng menganggap mereka layak menerima hukuman karena begitu bejat kehidupannya.  Mari kita menjadi saluran berkat Tuhan, menjadi penyambung lidah dan suara Tuhan bagi orang-orang yang belum selamat.
3) Janganlah iri hati terhadap berkat rohani yang diterima orang lain.  Ada orang yang senang kalau orang jahat mati. ‘Biarin dia mati, dia pantas mati dan masuk neraka,” kata-kata seperti ini tidaklah pantas kita ucapkan sebagai anak-anak Tuhan. Kita harus punya kerelaan hati dan rasa sukacita bila orang berdosa menjadi bertobat dan diselamatkan Tuhan.
Istilah yang terakhir menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang terakhir tidak mengandung arti bahwa yang sudah percaya lebih dulu akan masuk neraka, dan yang belum percaya dan kemudian percaya akan masuk surga.  Pengertiannya adalah bahwa kedua tipe orang yang percaya ini masuk sorga oleh karena anugerah Allah, hanya waktu pertobatan mereka yang berbeda, yang satu lebih dulu dan yang lainnya terakhir.