Gitaris Band Musik Metal 'KoRn' Jadi Pengikut Kristus

Bulan Februari 2005, Manajemen Korn, grup musik Metal yang digandrungi remaja di dunia saat ini, mengeluarkan pernyataan resmi bahwa gitaris mereka, Brian “Head” Welch, telah meninggalkan group musik tersebut untuk mendedikasikan hidupnya didalam iman kristen. Agar semuanya tidak menjadi simpang siur Brian kemudian menjelaskan alasannya kepada fans dan rekan-rekan bandnya.

WELCH MENERIMA BAPTISAN AIR, DIBIMBING OLEH PASTOR RON VIETTI

bpts3“Saya mencintai band, saya sebetulnya takut meninggalkan band ini. Hal ini membuat saya sedih jika harus memikirkan bahwa keputusan saya akan membuat band kita terluka. Selama satu setengah tahun terakhir, saya sudah berniat menyudahi semuanya, tapi seseorang terus memberi saya dorongan untuk tetap bertahan dalam formasi band”, ujar Welch. “Tapi saya konflik batin semenjak rekaman album kedua, maksud saya, kita bisa melakukan sesuatu dan kita bisa dipuja-puja seperti ‘Oh, inilah musik metal !, Inilah hidup yang rock and roll !’ tapi sebetulnya, mereka berpikiran terlalu jauh, dan itu sangat mengganggu saya”

Welch mengatakan bahwa pernyataan yang dikeluarkan oleh manajemen Korn menyimpang dari keadaan yang sebenarnya, dan bahwa penemuan iman didalam Kristus bukanlah sekedar lika-liku kehidupan dalam penemuan jati dirinya. Bukan itu alasannya meninggalkan Korn, Band yang telah dilakoni sejak 1993, sebuah grup band yang telah menjual lebih dari 11 juta album di Amerika.
Dia meninggalkannya karena merasa muak harus mengejar kekayaan duniawi, dan merasa harus menghargai anak perempuannya yang jauh lebih penting dari pada memiliki harta.

“Saya punya seorang putri berusia 6 tahun, dan saya ingin dia menjadi orang yang berguna di mata saya. Saya adalah orangtua tunggal, itulah yang menyadarkan saya” Katanya “Dan rekan-rekan sangat mengakomodir apa yang saya rasakan dan sampaikan kepada mereka, lalu mereka menawarkan ‘bawa saja anakmu saat tour band kita ! kami akan ikut membantu mengurusi anakmu’ tapi sesungguhnya itu bukan tempat yang nyaman bagi anak-anak berusia 6 tahun. Memang dia akan duduk manis dibelakang panggung, sambil menghitung dollar yang diterimanya, karena akan ada yang memberinya dollar kalau dia mau duduk manis, sampai pada akhirnya dia akan datang padaku sambil berkata ‘lihatlah ayah, uangku banyak sekali !’”

Jadi setiap akhir minggu, Welch mulai membaca Alkitab, beberapa temannya membantu menjelaskan setiap hal yang terkandung didalamnya, sampai akhirnya Welch memutuskan meninggalkan band yang telah membesarkannya.

“Keputusan ini pasti akan membuat rekan-rekanku marah. Membuat mereka bingung. Saya membuat keputusan diwaktu yang kurang tepat. Kami baru saja keluar dari SONY, dan kami memiliki banyak uang, cukup untuk membuat album sendiri, tapi saya ingin membuktikan pada diri saya sendiri bahwa uang bukanlah tuhan saya” katanya. “Saya berbicara dengan Jonathan (Davis) dan dia berkata ‘Saya tidak mengerti bung, kita semua bahagia dan bisa seperti sekarang ini karena band kita adalah band yang sukses’ sebetulnya saya ingin menjawab ‘Ketahuilah, beberapa tahun belakangan, ketika kalian pergi berpesta saya hanya duduk di Bus Tur ingin bunuh diri !’ “

Welch juga mengatakan bahwa menjelang hari-hari terakhir perpisahannya, dia mencoba untuk menjangkau rekan-rekan dalam bandnya, tapi tidak ditanggapi dengan baik. Dia menghabiskan hari terakhirnya dengan berbicara dengan Basis Korn Fieldy, bahkan merencanakan untuk membantunya membuat album baru, yang merefleksikan pertumbuhan iman didalam Kristus. Namun kemudian Fieldy mundur dengan teratur.

“Saya meminta Fieldy untuk membantu membuat album yang saya buat, tapi kemudian dia tidak menghubungiku lagi” ujar Welch. “Maksud saya, saya mengutarakan beberapa materi musik selama hari-hari terakhir di band, materi yang luar biasa, tapi semenjak saya meninggalkan Korn, saya tidak mendengar kabar apapun dari Fieldy”

Materi album solo Welch, bukan merupakan musik Kristiani, namun dia ingin musiknya melengkapi musik bagi Fans Korn.

“Saya menyujai ketika Korn membantu banyak anak-anak untuk keluar dari agresifitasnya, tapi dengan musik yang saya buat, saya ingin anak-anak tahu bahwa ada yang lebih berharga diluar sana” katanya “saya ingin menunjukkan bahwa ada cahaya diujung lorong. ada yang lain yang lebih baik daripada harus menjadi agresif, saya ingin berkata ‘hey nak, ayo kemari, ayo melompat dan bergembira’”

Pada tanggal 27 Februari 2005, Welch menyampaikan kesaksiannya pada ibadah raya di Valley Bible Fellowship. Dia tidak hanya sekedar berkata-kata, dia ingin membuktikan kesungguhannya. Dan dia ingin semua fans-nya mengetahui perubahan besar dalam dirinya.

Dua bulan setelah berbicara di Valley Bible Fellowship, Welch kembali menyampaikan kesaksian pertobatannya dalam 3 kali acara ibadah yang dihadiri oleh lebih dari 10.000 jemaat. Dan setiap ibadah, banyak pengunjung yang belum menerima Kristus, maju ke altar untuk menerima Yesus sebagai juruselamat pribadinya.

“Brian sudah dijamah Tuhan yang hidup dan dia menerima panggilan-Nya” Ujar Pastor Ron Vietti dalam ibadah raya ketiga.

“Bung, saya masih ingin berdiri diatas panggung pertunjukan, tapi ada sesuatu yang lebih besar yang membuat saya ingin berubah” katanya “Maksud saya, saya ingin kita semuanya menemukan hidup yang baru, karena seperti itulah keadaan saya sekarang. Bayi rohani didalam Kristus”.

Kesaksian Pertobatan ini menunjukkan bahwa dalam hidup yang bergelimang harta dan dosa, orang yang melakoninya akan merasakan teguran demi teguran dari Tuhan  dalam hatinya.  Dan ia tidak akan mengalami damai sejahtera dalam hidupnya serta sukacita yang sejati.  Sukacita dan ketenangan hanya akan diperoleh dalam Tuhan Yesus Kristus. Harta dan kesenangan duniawi hanya membawa kepada penghukuman, namun pertobatan oleh anugerah penebusan Tuhan Yesus membawa kepada keselamatan kekal.

Apakah saudara sudah mengambil keputusan untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, Pencipta segala yang ada, Yang awal dan Yang akhir, yang memegang nyawa hidupmu?  Jika belum, ambillah tindakan hari ini untuk bertobat dari hidupmu yang lama dan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat hidupmu!  Jika bisa lakukan sekarang, mengapa engkau menunda-nunda? Detik berikutnya kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, karena itu serahkan hidupmu kepada Tuhan.

Lebih Taat Kepada Allah

ImageShalom saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,

Ayat Firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 5:29b berkata: “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia”.  Ini merupakan prinsip hidup orang percaya, kita harus mendahulukan Tuhan, mengutamakan untuk menyenangkan Tuhan daripada manusia.

    Dalam hidup ini, seringkali kita berhadapan dengan situasi dimana kita berada dalam pengaruh orang lain, atau intimidasi atau bahkan di bawah otoritas orang lain, karena kita adalah bawahan atau junior.   Seorang pembantu misalnya, setiap hari harus berhadapan dengan perintah dari majikan, yang mau atau tidak mau harus dia turuti, sepanjang itu masih dalam batas-batas yang bisa dilakukan dan tidak melanggar hukum dan norma serta etika.  Dan bukan hanya pembantu, itu cuma satu contoh saja, justru banyak orang yang perlu mengerti bahwa hidup ini harus ditundukkan kepada otoritas Allah semata.

Ada orang yang karena tugas pekerjaannya sebagai seorang marketing maka ia terkadang harus memberikan “entertainment / hiburan” kepada para customernya.  Saya ingat seorang teman bercerita tentang seorang customer dari India yang suatu ketika berkunjung ke perusahaan tempat dimana teman saya itu bekerja.  Dan orang itu berkata bahwa di setiap negara yang dia kunjungi dia telah meniduri banyak wanita.  Dan yang ironisnya adalah perusahaan seringkali mengakomodasi  dosa dengan istilah “entertain”.  

Seorang jemaat yang telah bertobat bercerita bagaimana dulu dia sering menemani para petinggi ke tempat “dugem”, karaoke atau diskotik, atau tempat-tempat hiburan lainnya, namun setelah dia bertobat, dia merasa tidak ada damai dan sejahtera untuk urusan-urusan semacam itu, oleh karena Roh Kudus telah mendiami hatinya dan menginsyafkan dia akan dosa dan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah.

Seorang istri harus tunduk kepada suaminya, bahkan meskipun suaminya galaknya bukan kepalang. Tapi, penundukan diri sampai sejauh mana yang harus dilakukan seorang istri? Batasnya adalah firman Allah, apakah ini sesuai kehendak Allah atau tidak? sebab kita harus lebih mentaati Allah daripada manusia. Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah contoh orang-orang yang begitu gigih dalam komitmen ketaatan kepada Tuhan. Ketika mereka disuruh untuk menyembah patung raja, mereka tidak mau melakukannya sekalipun hukumannya adalah mati di bakar dalam perapian.  Tuhan Yesus mengatakan bahwa siapa yang takut kehilangan nyawanya karena Tuhan, ia justru akan kehilangan nyawanya.  Tetapi barangsiapa yang tidak takut kehilangan nyawanya karena Tuhan Yesus, maka ia justru akan memperolehnya. Kalau kita berani buat Tuhan Yesus, hidup kita yang kekal dijamin oleh-Nya.   

Dalam pergaulan biasanya ada saja teman-teman yang mengajak untuk melakukan sesuatu yang tidak baik.  Misalnya, mereka menawarkan rokok, ganja, narkoba, minuman keras, dengan alasan kalau tidak merokok berarti bencong, jangan salah lho, bencong justru banyak yang merokok.   Apapun alasannya, lebih baik hindari dosa dan pergaulan yang buruk.

Sadrakh, Mesakh dan Abednego punya prinsip: sekalipun Tuhan yang mereka sembah tidak menyelamatkan mereka, sekali-kali mereka tidak akan goyah dari iman mereka kepada Tuhan, atau dalam bahasa sekarang: aku tetap akan percaya kepada-Mu meskipun Engkau tidak menolong aku.  Inilah prinsip yang teguh dari mereka, dan tidak sia-sia iman kepercayaan mereka, karena Tuhan Allah menyelamatkan mereka dari perapian yang disiapkan untuk membunuh mereka bertiga.

Apakah situasi dalam hidup kita, entah itu di pekerjaan, pergaulan, rumah tangga, bahkan pelayanan, kita harus selalu lebih mengutamakan Tuhan, yaitu lebih taat kepada firman Tuhan daripada manusia.  Bila situasi membuat kita harus memilih antara firman Allah ataukah kehendak manusia yang bertentangan dengan firman-Nya, maka kita harus memilih taat pada Tuhan. 

Mengasihi sesama tetap dilakukan, tetapi soal ketaatan harus kepada Tuhan yang nomor satu.  Amin. Tuhan Yesus memberkati.

Nomor Handphone = Identifikasi Diri = Sinyal 666?

mark666
Ilustrasi 666

Dalam wawancara dengan BBC, Martin Cooper, yang dijuluki “bapak ponsel” karena mempelopori kelahiran industri komunikasi nirkabel, mengatakan, ingin menciptakan sesuatu yang akan mewakili individu sehingga seseorang bisa menetapkan sebuah nomor. “Bukan (nomor yang ditujukan-red) ke suatu tempat, bukan ke meja, bukan untuk rumah. Tapi untuk seseorang,” tegas Cooper, seraya bertekad ingin menjadikan ponsel sebagai benda pribadi. (sumber: Kompas.com, klik disini untuk membaca sumber )
Pesatnya perkembangan teknologi membuat kita tertegun dan heran betapa cepatnya perubahan dan penemuan serta penerapan teknologi baru pada sebuah alat kecil yang disebut handphone.  Handphone menjadi alat yang semakin cerdas, tidak hanya untuk sekedar menelpon tetapi juga untuk berbagai aktivitas lainnya yang mendukung hidup manusia.
Namun, dalam perkembangannya, ternyata ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa handphone pun merupakan sinyal akan adanya penerapan nomor identifikasi pada setiap manusia, pribadi per pribadi.   Lihatlah perkembangan handphone yang semakin hari semakin kecil, meskipun saat ini lagi trend hp yang ukurannya besar karena layarnya lebar. Namun, bila memperhatikan perkataan dari Cooper kita akan terkesima karena ia mengatakan jauh sebelumnya, demikian: “Kami membayangkan bahwa suatu hari ponsel akan sangat kecil, sehingga Anda bisa menggantungnya di telinga, atau bahkan ponsel akan tertanam di bawah kulit Anda.”
Pentingnya penerapan nomor khusus bagi setiap orang sudah terpikirkan dan sudah mulai dibuat penerapannya dengan menggunakan chip, yang berisi berbagai informasi diri dari orang yang memakainya. Penggunaan kartu kredit, kartu debit, kartu telepon, bahkan sampai kartu elektronik kendaraan bermotor untuk keperluan lalulintas jalan, merupakan sinyal-sinyal bahwa memang pada akhirnya akan ada suatu waktu dimana setiap orang akan diberikan nomor khusus yang dipakai untuk berbagai keperluan dalam hidupnya.  Di Indonesia saja, sudah mulai diberlakukan KTP elektronik, tilang elektronik, kemanakah semua yang elektronik itu akan berujung? Bila kita memikirkannya maka kita akan menemukan bahwa era digital atau elektronik inilah yang nantinya akan mengatur dunia.
Penerapan nomor identifikasi ini bukan tidak menguntungkan, sebab ada efek positif buat para penegak hukum untuk mencari dengan mudah para penjahat atau buronan yang lari dari kejaran polisi. Seorang anak kecil yang diculik akan dengan mudah dilacak keberadaannya bila ia memakai nomor identifikasi ini dalam tubuhnya. Orang yang pikun dan hilang di kota, akan mudah dicari bila memakai nomor identifikasi elektronik karena teknologi yang bisa melacak lokasinya.
Handphone smart yang saat ini beredar di pasaran, merupakan salah satu bukti bahwa suatu saat akan diterapkan hal ini pada semua umat manusia. Perhatikanlah betapa tercengangnya kita memperhatikan posisi lokasi kita sendiri di layar handphone dengan menggunakan fasilitas map/peta dari google. Pergerakan kita pun bisa dilihat melalui layar map tersebut. Bukankah ini nantinya akan menjadi isyarat bahwa suatu saat setiap manusia akan dengan mudah dilacak pergerakan dan keberadaannya?
Dulu kita masih tidak menyadari perkembangan ini akan berakhir dimana.  Namun, di abad modern sekarang ini, kita mulai paham, betapa apa yang dikatakan oleh Alkitab dalam Wahyu itu sudah mulai menjadi kenyataan. Dalam Wahyu 13:16-18 tertulis demikian:
“Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.”
Pada jaman anti Kristus, penerapan nomor identifikasi dengan tanda 666 akan diberlakukan kepada setiap orang yang ada di muka bumi. Dan ini sudah mulai terjadi di beberapa negara seperti Amerika Serikat.  Setiap orang yang memakai tanda ini akan leluasa melakukan berbagai transaksi secara elektronik, berjual beli, berkomunikasi, dan sebagainya.  Yang tidak memakai tanda tidak akan mendapat fasilitas seperti itu,  sehingga akan menderita karena tidak dapat mengakses sumber-sumber untuk penghidupannya.   Saat ini saja, kita bisa melakukan transaksi perbankan elektronik hanya dengan memakai handphone tanpa perlu pergi ke bank.  Semua teknologi komunikasi, transaksi, dan sebagainya itu yang ada saat ini pada akhirnya akan disederhanakan, disatukan  dan dijadikan universal.  Intinya adalah bahwa dengan melihat tanda-tanda yang ada dalam perkembangan teknologi yang kita lihat saat ini, waktunya, entah kapan, tetapi sudah tidak lama lagi.
Apa yang harus kita lakukan sebagai orang yang percaya, sebagai anak Tuhan adalah taat dan setia mengerjakan firman Tuhan dalam kehidupan kita. Marilah kita hidup bagi Tuhan Yesus dan mengasihi satu sama lain. Pikirkan yang suci, lakukan yang baik dan berkenan, serta berkata yang baik. Ingatlah bahwa hidup di dunia ada akhirnya, tetapi roh kita akan kembali kepada Bapa di surga, dalam kekekalan kita menerima keselamatan dan kehidupan yang penuh damai dan sukacita bersama Tuhan Yesus.

Bijak Memilih Tontonan

Sebuah film kartun dari Jepang yang sangat terkenal beberapa tahun belakangan ini banyak membuat orang tertarik, tidak terbatas pada kalangan anak tetapi juga orang dewasa. Nama film kartun itu ialah Naruto.
Saya pernah menonton juga film Naruto beberapa kali, namun kesan yang saya dapatkan adalah ada banyak hal-hal yang berhubungan dengan kuasa kegelapan dalam film ini.
Mungkin banyak yang membela dan menganggap film ini mempunyai nilai positif mengenai persahabatan dan lain-lain, tetapi jangan lupa bahwa film ini justru lebih banyak nilai-nilai negatif yang tersembunyi daripada nilai positifnya.
Kecanduan film ini saja sudah merupakan masalah serius karena menghalangi orang untuk  beribadah, ingat bahwa iblis menggunakan strategi apapun untuk menjauhkan orang-orang percaya dari Tuhan. Bila cara frontal tidak dapat dipakai, maka Iblis memakai cara halus, yaitu dengan membuat orang senang akan sesuatu yang secara perlahan membuatnya terhalang untuk datang pada Tuhan, membuatnya malas berdoa, malas baca Alkitab, atau malas ke persekutuan karena ada tontonan menarik.
Ada banyak sebenarnya hal-hal yang aneh dan sifatnya berupa okultisme dan pemujaan berhala dalam film Naruto, namun saya hanya akan memberikan satu contoh saja yaitu penyelipan angka 666, yang merupakan angka antiKristus.
Berikut ini adalah foto-foto film Naruto yang memuat angka 666:
Image   Image
Image    Image
Pesan saya adalah awasilah dengan bijak apa yang ditonton oleh anak-anak kita demi menjaga iman mereka agar tidak terpengaruh dengan hal-hal dunia dan iblis. Bijaklah memilih tontonan, bukan sekedar menghibur tapi harus yang mendidik dan memberikan pengetahuan yang baik serta tidak bertentangan dengan firman Tuhan.
Film ini memiliki kecenderungan memikat dan mengikat penontonnya serta menyisipkan perkara-perkara yang jahat tanpa disadari yang menonton.  Saya sudah menyampaikan hal ini, dan tinggal keputusan di tangan saudara. Pilihlah keputusan yang baik yang membuat imanmu bertumbuh dalam Tuhan Yesus. Amin. God bless you!
Wahyu 13:16-18
“Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.” 

Hidup Berpadanan Dengan Injil

Dalam surat Filipi 1:27, rasul Paulus berkata : hendaknya hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus. Saudara yang terkasih, hidup yang kita jalani setelah kita percaya haruslah sesuai dengan kehendak firman Tuhan, kita tidak lagi hidup menurut keinginan diri sendiri.
Secara pribadi saya merasakan bagaimana kita setiap hari harus bergumul dalam pilihan antara melakukan kehendak Allah atau kehendak diri sendiri.  Tubuh daging ini ingin agar keinginannya dipenuhi, namun tidak semua keinginannya sama dengan kehendak Allah, ada keinginan yang hanya berlandaskan hawa nafsu duniawi dan kedagingan.
Sebagai orang Kristen, kita harus sungguh-sungguh hidup taat dan tunduk pada kehendak Tuhan. Dalam kitab Amsal dituliskan bahwa takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan. Jadi, salah satu ciri orang takut akan Allah adalah membenci kejahatan dan dosa. Sama seperti Allah yang mrmbenci dosa. Kita tidak membenci pendosa tapi membenci dosa. Pendosa harus kita doakan dan ampuni bila berbuat salah pada kita.
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, apakah selama ini kita tidak melakukan kejahatan? Itu belum cukup. Ada orang tidak berbuat jahat tapi hatinya menyukai dosa dan kejahatan.
Hari ini biarlah kita membereskan hati dan pikiran kita, agar dikuduskan oleh kuasa Roh Kudus dan disucikan sehingga hati dan pikiran kita suci dan murni di hadapan Allah.
Tanggalkan dan tinggalkan dosa, serta hiduplah bagi Kristus. Sekali lagi, firman Allah mengingatkan kita agar hidup kita berpadanan artinya apa? Artinya ialah hidup yang bersesuaian dengan firman Allah.
Jika kita hidup secara demikian, maka saya percaya damai sejahtera dan sukacita, kelepasan dan kemenangan serta berkat Ilahi dan pemeliharaan Allah akan jadi bagian kita selamanya. Amin.

Bisnis Sesuai Alkitab

 ImageIbu pedagang sayur itu kelihatan bingung, resah dan gelisah, seperti syair sebuah lagu.  Rupanya, sayur yang dia beli di agen, berat timbangannya berbeda dengan timbangan yang dipakainya.  Kalau lebih berat pasti ibu ini akan tersenyum, tapi karena lebih ringan maka dia menjadi “GalAU” alias “Gagal Ambil Untung”.
Yah jelas mana bisa untung, kalau beratnya saja sudah tidak sesuai yang seharusnya.  Orang-orang yang membeli sayur di ibu ini rata-rata tidak mau tahu, yang penting berat sayur, wortel, kentang,  cabe, bawang merah atau putih, dan jenis sayur lain yang dibelinya, harus genap alias tepat jumlah kilonya.  Karena kasihan, kami melebihkan saja uang pembayaran.
Bisnis rupanya banyak diwarnai dengan tipu menipu dan memperdayai, bukannya membantu dan mempercayai.
Firman Tuhan berkata: “Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.”  (Amsal 11:1).  Intinya ialah kita harus jujur dan benar dalam bisnis. Jangan ada manipulasi untuk meraup keuntungan lebih besar bagi diri sendiri. Bukannya untung malah kita akan menuai kerugian, sebab ada mata Tuhan yang melihat setiap perbuatan kita yang jahat atau baik,  dan Ia membalas kepada setiap orang setimpal dengan perbuatannya.  Apa yang kau tabur, itu yang akan dituai.  Menabur yang baik, akan menuai yang baik, tapi menabur yang jahat akan menuai yang jahat juga.
Ada orang yang jual minyak tanah, beras, dan kebutuhan pokok, memakai timbangan atau takaran yang tidak tepat, sudah dimodifikasi, supaya bisa untung lebih banyak.
Ayat Firman Tuhan di atas mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan membenci “Neraca serong” artinya ialah Ia membenci ketidakjujuran.  Tuhan menyukai orang-orang yang jujur dalam berbisnis.
Kalau fokus kita kepada uang, maka biasanya akan menghalalkan segala cara, tetapi kalau fokus kita kepada Tuhan, maka bisnis kita menjadi berkat dan dipercayai oleh banyak orang serta diberkati Tuhan secara luar biasa.  Kita pun akan menjadi orang yang disegani karena jujur, dan “takut akan Tuhan”.
Apapun bisnismu, berusahalah untuk selalu jujur, miliki prinsip melayani Tuhan dan sesama dengan hati tulus.   Ada yang mengatakan bahwa bisnis tidak mungkin bisa jujur dan lurus, kalau demikian biasanya susah laku.  Tapi Firman Tuhan jelas sekali tidak menyatakan hal semacam itu, kita harus percaya bahwa Allah menyediakan berkat bagi mereka yang hidup benar dalam berbisnis.
Bila hati kita terpaut kepada Tuhan, maka bisnis apapun itu, kita akan selalu ingat untuk memuliakan Tuhan.  Jangan sampai seperti orang yang main judi, waktu kalah menyesal, waktu menang bersyukur. Judinya tidak benar, syukurnya tidak akan berkenan.
Prinsip sederhana agar bisnis kita sesuai Alkitab: JUJUR dan BENAR.  Minta hikmat Tuhan dan dasari semua dengan Alkitab. Tuhan Yesus memberkati!

Paskah : Hidup Bagi Tuhan Yesus

“Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa,
tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.”
(Roma 6:11)
Selamat Paskah! Kristus telah mati dan bangkit bagi pengampunan dan untuk kemenangan kita atas dosa dan maut. Ia telah menjadi domba yang tak bercacat cela, yang kudus dan yang layak menebus dosa seluruh manusia, sebab ketika Dia diperiksa, di hadapan peradilan dunia, didapati bahwa Dia tidak bersalah, tak bercacat cela sebagaimana perintah Allah di jaman Perjanjian Lama, bahwa korban-korban penghapusan dosa, haruslah dari domba yang sulung dan yang tidak ada cacatnya. Ketidakbersalahan Yesus telah memenuhi syarat bagi penebusan dosa yang sempurna, sekali dan untuk selamanya, dan korban ini menjadi korban yang berkenan kepada Allah, dan sungguh luar biasa, sebab korban itu disediakan sendiri oleh Allah Bapa. Alkitab mengatakan bahwa Abraham memandang dengan rindu kepada hari dimana sang Mesias datang dan menggantikan manusia sebagai korban penghapus dosa, sebagaimana Allah menyediakan domba dalam belukar yang menggantikan anak sulungnya Ishak.
Saudara yang dikasihi Tuhan, Paskah merupakan momen yang berarti dalam hidup kita sebagai orang percaya karena disinilah letak inti iman kita, yaitu bahwa Yesus Kristus telah menyerahkan diri-Nya sebagai korban pendamaian antara manusia dengan Allah Bapa. Namun, momen Paskah ini tidaklah akan berarti bila kita tidak hidup di dalam kuasa kebangkitan-Nya.
Nats Alkitab di atas menuliskan bahwa kita telah mati bagi dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Hendaklah dosa jangan lagi berkuasa dalam hidup kita yang fana ini, supaya kita tidak lagi mengikuti keinginannya. Keinginan dosa itu menjerat kita menjauh dari kehendak Allah, oleh karena itu hiduplah dalam kehendak Kristus.
Kita sebenarnya adalah budak dosa, terbelenggu dan tidak berdaya melepaskan diri dari perbudakan dosa itu, tetapi syukur kepada Allah karena firman Allah berkata: “sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar”. Kita telah dibeli oleh Tuhan Yesus dengan darah-Nya sendiri yang begitu mahal dan sangat berharga, darah orang tak berdosa dan bukan hanya sekedar itu, tetapi darah yang suci, darah anak domba Allah.
Oleh karena itu, sesungguhnya kita adalah hamba atau budak Kristus Yesus. Seorang hamba tidak dapat hidup menurut keinginannya sendiri, melainkan menuruti Allah. Rasul Paulus berkata bahwa hidup yang dia hidupi sekarang adalah bukan dirinya lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalamnya.
Berapa tahun kita sudah iring Yesus? Sudahkah kita hidup bagi Tuhan Yesus ataukah kita hidup bagi diri sendiri? Mari kita introspeksi diri kita, apakah “keakuan” kita masih hidup? Apakah diri kita masih “hidup”? Kalau sudah mati bagi dosa, berarti kita tidak lagi hidup dalam kesombongan dan kepentingan pribadi. Kita yang sudah mati berarti kita hidup dalam pengampunan, mengampuni sesama, dan tidak ada lagi “aku” atau “saya”, yang ada hanyalah “Yesus”. Bagaimana Yesus akan bersikap kalau difitnah, disakiti, dianiaya, menderita? Itulah diri kita sekarang, respon, sifat dan karakter seperti Yesus lah yang harus keluar dan memancar dari diri kita.
Ketika ada tantangan, kita menang atas tantangan, ketika ada godaan dosa, kita tidak menuruti dosa, ketika yang ada hanyalah kekuatiran di dunia, maka kita tetap memiliki iman. Ketika situasi mengecewakan, kita bersyukur. Ketika keadaan tidak membawa suka, kita tetap bersukacita. Itulah hidup bagi Yesus, hidup yang selaras dengan kehendak-Nya, berpikir dan bertindak sebagaimana Ia berpikir dan bertindak, berkata sebagaimana Dia berkata. Amin. Tuhan Yesus memberkati!

Pulang Dimarahin, Gak Pulang Dicariin

ImageSehabis dari pelayanan, saya naik Busway pulang menuju ke kantor tempat pelayanan.  Busway di Jakarta rasanya semakin nyaman, ada AC, tidak terlalu ramai, murah pula apalagi ada armada-armada bus yang baru didatangkan dari luar negeri, sehingga waktu tunggu di terminal busway lebih singkat.  Mungkin hal seperti ini akan lebih terasa pada jam-jam yang tidak sibuk.

Setelah turun dari Busway, saya naik angkot dan disitu ada sticker yang membuat saya tersenyum. Kata-katanya seperti judul tulisan ini: “Pulang dimarahin, gak pulang dicariin”.  Dalam hati saya bergumam, kasian banget ya bapak sopir ini, pulang ke rumah dimarahin istri, tapi kalo tidak pulang malah dicariin.  Ironis sekali, setelah capek seharian bekerja, berpanas-panasan di dalam mobil yang tidak ada AC, kena asap bermacam kendaraan bermotor, mungkin juga lapar karena makan seadanya di jalanan, eh sampai di rumah, malah dimarah-marahin, padahal keinginan dalam hati pasti ingin disambut dengan senyuman penuh kerinduan yang hangat.

Amsal 21:19 berkata: “Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.” dan Amsal 27:15  mengatakan: “Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan.”  Ayat ini sudah ada sejak kurang lebih 4000 tahun lalu, di masa jaman raja Salomo memerintah, dan merupakan hikmat Salomo, yang diperolehnya dari Tuhan.  Rupanya, pertengkaran dalam rumah tangga sudah ada sejak jaman dulu. Dan kebiasaan istri marah-marah juga sudah ada sejak dulu. Jelas sekali ayat ini bermaksud untuk menegur para istri agar bersikap sabar dan mengendalikan emosinya.

Amsal 12:4 juga mengatakan: “Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.”  Marilah para isteri bersikap lebih bijaksana dalam bertutur kata dan berbicara agar rumah tangga tenang dan tenteram, suami pun senang dan bahagia.

Buat para suami, bersabarlah dan tetap kasihi isteri, bila isteri masih belum bisa menjaga emosi dan perkataan yang baik. Doakan mereka agar Tuhan mengubahkan menjadi baru. 
Rumah tangga harus tetap utuh di dalam kasih sejati dari Tuhan.  Pengampunan dan pengertian sangat dibutuhkan keberadaannya dalam hati setiap pasangan agar keluarga selalu harmonis dan manis. 

Jagalah kehormatan pasangan, baik suami ataupun isteri, dihadapan orang lain, dan jangan menjatuhkan martabat pasangan anda supaya hatinya tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan bersama.  Jadi , sticker tadi itu seharusnya berbunyi: “Dimanapun kau berada, doa dan cintaku bersamamu”. Ini baru mantap namanya. 

Kiranya kasih Tuhan Yesus selalu melimpah dalam hati kita semua. Amin. Tuhan memberkati.

KESETIAAN YANG DIUJI

ImageNats Alkitab hari ini terambil dari 2 Raja-raja 18:3, demikian firman Tuhan: “Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN,  tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa
leluhurnya.”

Hizkia adalah anak dari raja Ahas yang memerintah sebelumnya.  Ahas adalah seorang raja yang jahat di mata Tuhan. Ia melakukan penyembahan kepada berhala-berhala dan patung-patung buatan manusia.

Dalam lingkungan kerajaan yang jahat, Hizkia dibesarkan.  Namun, ketika Hizkia menjadi raja menggantikan ayahnya, ia memilih untuk menyembah TUHAN, ALLAH Israel. Hizkia menghancurkan semua mezbah pengorbanan dan patung-patung berhala serta semua bentuk penyembahan kepada allah-allah yang lain dihapuskannya. Kitab ini mengatakan bahwa Hizkia berpaut kepada Allah yang benar.

Berpaut kepada Allah yang benar ternyata tidak lepas dari ujian-ujian iman. Hizkia pun mengalami hal ini. Di tengah masa kepemimpinannya, raja Sanherib dari Asyur maju mengepungnya dan hendak menyerang rakyat negeri itu.  Iman dan keteguhan hatinya kepada Allah diuji oleh situasi perang yang sulit.Akan tetapi, Hizkia tetap setia dan bahkan mencari Allah dengan datang ke rumah Tuhan dan berdoa minta pertolongan-Nya.

Hidup benar adalah pilihan. Kita dapat memilih untuk menyembah Tuhan atau menyembah yang lain. Seperti Hiskia, marilah kita memilih untuk hidup benar di hadapan-Nya.  Tentu saja, persoalan dan kesulitan hidup dapat mendera, namun itu semua tidak lepas dari ijin dan pengawasan Tuhan.Kalau kita mengalami pergumulan, entah itu sakit, ketiadaan pekerjaan, belum dapat jodoh, sudah lama tidak punya anak, suami selingkuh, istri lari dengan pria lain, dan berbagai masalah lainnya, tetaplah berharap kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia sanggup untuk melepaskan kita dari semua itu.  Ada jalan keluar yang pasti di dalam Tuhan.

Hizkia membawa masalahnya kepada Tuhan dan menerima jawaban yang menguatkan hati dan imannya. Bukan dengan kekuatan dan keperkasaan, melainkan oleh Roh Tuhan, maka semuanya terselesaikan.  Tuhan menyuruh malaikat-malaikat berperang dan membunuh semua tentara Asyur. Ada seratus delapan puluh lima ribu orang yang mati terbunuh. Dan itu semua karena Tuhan menolong Hizkia.

Tetaplah percaya dan setia. Amin.

Bersukacita Dalam Keadaan Menderita

Shalom saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,

Situasi apapun dalam hidup kita, belajarlah untuk selalu bersukacita.  Sukacita yang di dalam kita berbeda dari dunia, sebab sukacita yang kita miliki berasal dari Roh Kudus yaitu Roh Allah sendiri.  

Roma 12:12 berkata: “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.”  Ini merupakan pesan yang ditujukan kepada orang-orang yang mengalami penderitaan secara jasmani.  Pergumulan jemaat Roma waktu itu bukanlah perkara yang mudah, tantangan yang mereka hadapi tidaklah seperti yang sekarang ini kita hadapi.  Jika kita merenungkan bagaimana kondisi kekristenan di tempat dimana kita berada, maka kita masih termasuk orang-orang yang berada dalam situasi cukup baik.  

Beberapa waktu lalu, saya mengunjungi seorang yang sakit kanker stadium lanjut.  Dalam keadaannya yang menderita secara fisik, saya dapat merasakan ada perasaan kecewa yang terbersit dalam perkataannya.  Namun, bertolakbelakang dengan rasa kecewanya itu dia juga terlihat bersukacita, yang saya yakini merupakan karya Roh Kudus dalam hidupnya.  Ia mengatakan bahwa ia siap untuk pulang kepada Bapa di sorga.  Sukacitanya bukanlah sukacita dari dunia ini, sebab sukacita dunia hanya berhubungan dengan keadaan baik, keadaan makmur, keadaan berhasil, keadaan sehat dan semua keadaan yang menyenangkan.  Tapi, sukacita sorgawi itu terpancar dalam situasi apapun, senang ataupun susah, suka maupun duka, sukacita Allah terus akan mengalir dari dalam hati kita yang percaya kepada-Nya.

Itu sebabnya, Habakuk masih dapat bersukacita sekalipun harta benda materinya lenyap, meskipun tidak ada penghasilan, dan kemakmuran lenyap, ia masih dapat bersukacita karena Allah yang menyelamatkan dia.

Sukacita kita tidak terletak pada apa yang kelihatan tetapi pada apa yang tidak kelihatan.  Pandanglah dengan mata iman, pengharapan yang pasti dari Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.  Kita akan tetap kuat dan teguh dalam Dia, serta terus bersukacita meskipun dalam  penderitaan. 

Allah senang dengan ucapan syukur kita, rasa syukur akan berjalan beriringan dengan sukacita.  Bila kita tau mengucap syukur, dan mempraktekkannya, maka Tuhan akan disenangkan.  Bahkan, Dia akan melakukan pertolongan di saat kita mengucap syukur sebab ada kuasa dalam pengucapan syukur.   

Bagaimana kondisi dan situasi hidup saudara?  Apakah sedang menderita? bersyukurlah sebab Allah ialah perlindungan dan keselamatan kita.  Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, penderitaan, kesesakan, kelaparan, sakit penyakit bahkan maut sekalipun, tidak dapat memisahkan kasih Allah dari kita.

Ambillah tindakan untuk bersukacita, jangan terpengaruh dengan situasi di sekitar tetapi jaga iman dan pandangan rohani kepada Yesus Kristus, batu keselamatan dan kota perlindungan kita yang teguh.  Amin.