“…supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” Efesus 5:27
Perkawinan antara jemaat dengan Kristus sang Raja disebutkan dalam surat Wahyu, akan terjadi pada saat Tuhan Yesus menjemput umat-Nya di akhir jaman. Ini adalah perkawinan yang tidak sama dengan pengertian perkawinan yang ada di dunia sekarang ini. Tuhan Yesus jelas menyebutkan bahwa di sorga tidak ada kawin mawin secara jasmani. Ini merupakan suatu konsep Allah yang harus kita mengerti dengan benar.
Oleh karena perkawinan ini sifatnya bukan jasmani, maka yang utama adalah bukan persiapan-persiapan secara jasmani melainkan persiapan rohani. Sebab jasmani kita bukan semakin cantik atau gagah, tetapi semakin kisut dan merosot. Maka, dalam 2 Korintus 4:16 kita mengerti bahwa bukan lahiriah kita yang utama, melainkan yang batiniah, sebab yang lahiriah itu merosot tetapi yang batiniah dibaharui dari sehari ke sehari.
Jadi, jemaat sebagai mempelai Kristus harus sungguh-sungguh mempersiapkan batiniahnya agar semakin sempurna. Memang, saat kita hidup sekarang ini, kita hidup di dalam tubuh daging, sehingga tubuh daging ini pun harus ditaklukkan kepada kehendak Roh Kudus. Jadi, meskipun batiniah kita yang dibaharui, tetapi lahiriah kita, yaitu tubuh ini tidak boleh diserahkan kepada perbuatan dosa, melainkan ditundukkan pada kuasa dan kehendak Roh Kudus.
Surat Efesus pasal 5 ayat 22 sampai 33 menjelaskan tentang hubungan antara suami dan isteri yang harus dilandasi oleh kasih dan penundukan diri. Namun, hal ini juga dihubungkan dengan hubungan antara Kristus dengan jemaat. Jemaat adalah mempelai Kristus sehingga jemaat harus tunduk dan taat kepada Tuhan Yesus. Sementara itu, Kristus adalah kepala jemaat yang mengasihi dengan kasih yang tak terbatas.
Kehendak Tuhan Yesus bagi mempelainya yaitu kita, jemaat-Nya, adalah agar kita hidup kudus dan tidak bercela di hadapan-Nya. Penundukan total kepada kehendak Tuhan merupakan syarat mutlak menjadi mempelai Kristus. Kasih Kristus tidak dapat dipungkiri, sudah pasti selalu tersedia dalam jumlah yang tak terbatas dan kekal.
Marilah kita tunduk dan taat kepada Kristus, karena dengan demikian hidup kita menjadi kudus dan berkenan kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, amin!
Tornado Oklahoma, Tanda-Tanda Jaman Yang Harus Diperhatikan
Baru-baru ini terjadi Badai Tornado luar biasa yang jarang sekali terjadi, di Oklahoma, Amerika Serikat. Meskipun sudah diprediksi dan diperingatkan oleh badan meteorologi disana, tetap masih saja ada yang menjadi korban jiwa, dan kerusakan yang terjadi sangat parah. Diameter badai tornado ini begitu besar mencapai hitungan kilometer. Peristiwa ini membuat kita bertanya apa yang sedang terjadi?
Amerika Serikat adalah negara yang memberikan banyak kebebasan kepada warga negaranya. Sehingga, dalam hal moral terjadi degradasi atau penurunan, namun bukan semata salah dari negara, tetapi merupakan kesalahan para pemimpin dimulai dari keluarga sebagai institusi terkecil.
Bencana alam bisa merupakan tanda penghukuman, teguran atau pendisiplinan supaya umat manusia kembali mendekat kepada Tuhan, Pencipta segalanya. Namun, bencana alam juga dapat menjadi tanda-tanda yang menunjukkan bahwa akhir jaman sudah begitu dekat. Akan ada banyak tanda-tanda yang terjadi pada saat akhir jaman, dan salah satunya ialah bencana alam yang skalanya dahsyat.
Matius 24:44 berkata: “Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” Inilah yang menjadi respon kita dalam menyikapi apa yang terjadi di dunia ini, siap sedia, siap sedia dan siap sedia.
Kita bisa memprediksi bilamana hujan deras akan turun dengan melihat awan yang sangat mendung dan gelap. Ketika ada pelangi maka langit akan cerah. Di negara dengan empat musim, daun-daun yang berguguran menandakan musim gugur akan segera dimulai, dan mekarnya bunga-bunga menandai awal musim semi. Setiap peristiwa yang terjadi diawali dengan gejala atau tanda-tanda.
Begitu juga dengan akhir jaman, ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa akhir dunia akan segera tiba. Alkitab memberitahukan adanya berbagai peristiwa dan malapetaka yang terjadi sebelum kedatangan Tuhan. Perang dunia, bencana alam yang luar biasa, berbagai penyakit yang baru muncul, dan kemajuan teknologi yang pesat yang menjadi salah satu penyokong yang akan mewarnai akhir jaman, merupakan tanda-tanda yang bisa kita lihat sebagai awal dari akhir jaman sebagaimana dikatakan Alkitab.
Dulu orang tidak mengerti bagaimana caranya seluruh dunia akan tahu dan melihat bahwa Tuhan Yesus turun dari sorga saat Ia datang kedua kali. Tapi sekarang, dengan kemajuan teknologi di bidang informasi seperti pertelevisian dan internet, semua orang bisa segera tahu ada peristiwa apa di tempat tertentu. Sewaktu tsunami Jepang belum menghantam daratan, televisi disana sudah menyiarkan gelombang-gelombang yang sedang datang. Saatnya akan tiba, ketika Tuhan Yesus turun dari sorga, orang-orang dapat melihatnya di TV, Handphone atau Internet.
Kita sekarang bisa mengerti mengapa berkuasanya antikris di akhir jaman dapat menyebabkan orang-orang bisa dan tidak berjual beli, khususnya yang tidak menerima ’tanda’ di dahi dan tangan kanan mereka, semuanya karena kemajuan teknologi online yang membuat semua orang dapat terhubung dengan satu server data. KTP Elektronik dan segala sesuatu yang serba elektronik yang menampung data digital dan aksesnya yang mudah disertai kemampuan dan fasilitas yang semakin besar dan cakupannya luas, merupakan salah satu tanda bahwa semuanya itu akan dimungkinkan.
Ketika Nuh disuruh membuat Bahtera, kehidupan manusia saat itu begitu bobrok, dosa merajalela, kenajisan menjadi kebiasaan, orang-orang hidup semaunya sendiri, dan tidak takut akan Tuhan. Dalam Lukas 17:26 tertulis: ”Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia.” Orang-orang kawin mawin dan pesta pora. Di negara-negara maju, perkawinan sejenis dilegalkan. Di negara-negara yang fanatik agama lain, kawin mawin juga marak dengan kedok agama. Di indonesia pun, dosa seksual meningkat.
Israel menjadi salah satu barometer tanda jaman. Alkitab menyebutkannya sebagai salah satu tanda yang harus kita perhatikan. Hampir 2000 tahun negara Israel hilang dari peta, namun muncul kembali di tahun 1948, nubuatan para nabi jaman dahulu digenapi.
Sudahkah saudara siap menghadapi hari Tuhan yang dahsyat itu? Hiduplah kudus, Hiduplah dalam kebenaran, Takutlah akan Tuhan ! Percayalah kepada Tuhan Yesus dan hiduplah dalam pertobatan. Kasihi Tuhan dan sesama dengan lebih sungguh.
Tuhan Beserta Kita, Oleh Karena itu Jangan Takut!
Yosua 1:9 berisi firman Tuhan untuk Yosua yakni: “Bukankah telah kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, kemanapun engkau pergi.”
Menjelang masuknya bangsa Israel ke tanah perjanjian, Tuhan kembali menguatkan hati Yosua agar tetap teguh dan tidak gentar dengan apa yang akan dihadapinya. Sebab Allah mengerti bahwa perasaan takut itu bisa muncul dalam hati Yosua, apalagi ketika melihat banyaknya musuh yang harus mereka hadapi dan luasnya tanah perjanjian yang harus mereka kuasai. Melihat kepada kapasitas jumlah mereka yang kecil maka dengan hitung-hitungan angka, tidak akan masuk akal mereka dapat masuk dan merebut tanah yang dijanjikan Tuhan itu. Namun, inilah yang harus dimiliki oleh Yosua, yaitu hati yang teguh kuat di hadapan Tuhan, sebab ia harus menjalani semuanya itu bukan dengan mata jasmani tetapi dengan mata iman.
Kita tahu dari pembacaan ayat-ayat selanjutnya bahwa Yosua meraih kemenangan yang dijanjikan oleh Tuhan kepadanya dan kepada bangsa Israel. Apa kuncinya? Penyertaan Allah tentunya, tetapi ada satu hal yang bergantung kepada Yosua yaitu ketaatan dan kepercayaannya terhadap janji Allah, itulah yang membuat Yosua dan Israel meraih kemenangan yang telah disediakan Tuhan.
Lantas, apa janji penyertaan Allah bagi kita? Itu kan buat Yosua, lalu apakah masih relevan dengan saat ini dan apakah juga firman itu buat kita? Saya katakan ya, janji Allah tentang penyertaan-Nya yang ajaib masih disediakan bagi kita. Yosua adalah contoh bagaimana seorang biasa yang taat dan percaya dapat meraih sesuatu yang nampaknya mustahil bagi dirinya, tetapi mungkin dan tidak mustahil bila bersama Allah yang maha kuasa.
Tuhan Yesus yang adalah Allah sendiri, sebab Dia dan Bapa adalah satu, dan Dia sudah ada sebelum dunia dijadikan, dan Dia bersama dengan Allah dan Dia adalah Allah, telah berjanji bahwa Ia akan selalu beserta kita, Immanuel. Ini merupakan janji penyertaan yang luar biasa dari Tuhan sendiri kepada murid-murid dan kepada semua orang yang percaya yang dilahirkan dari penginjilan para murid. Ia beserta kita dalam segala keadaan dan dalam situasi apapun Ia memberikan pertolongan yang ajaib.
Kisah Para Rasul 1:8 menyebutkan tentang janji Roh Kudus akan diberikan kepada kita untuk menjadikan kita penuh kuasa sebagai saksi Kristus. Roh Kudus lah yang memimpin kita dalam hidup ini untuk terus meraih kemenangan atas dosa dan segala kemunafikan. Roh Kudus yang memberikan karunia untuk melayani dan meraih jiwa-jiwa bagi Kristus. Karunia-Nya diberikan untuk kita pakai melawan segala tipu muslihat Iblis dan untuk mengalahkan setiap strategi jahat dari kuasa kegelapan dan dunia ini. Kuasa dari tempat maha tinggi, diberikan pada kita untuk dipakai dalam peperangan melawan penghulu dan penguasa di udara yang jahat.
Dalam segala perkara baik itu pekerjaan pelayanan maupun kehidupan sehari-hari, masalah rumah tangga, ekonomi, percayalah bahwa Tuhan selalu beserta dengan kita. Ia memulihkan hidup kita yang rusak menjadi indah, Ia mengubahkan yang tidak berpengharapan menjadi penuh pengharapan dan kepastian.
Mungkin dalam hidup saudara, ada pikiran yang mengintimidasi dan mengganggu seakan semuanya tidak lagi ada harapan, bahkan situasi masalah membuat saudara menjadi melempem dalam melayani Tuhan, tidak lagi semangat dan berkobar sebagaimana waktu mula-mula ikut Tuhan Yesus. Tidak ada lagi gairah cinta mula-mula pada Tuhan, yang ada hanyalah rasa kecewa dan putus asa dan perasaan terkalahkan.
Ingatlah akan Yosua bagaimana ia meneguhkan hatinya pada Tuhan, dan ingatlah janji Tuhan akan penyertaan-Nya bagi saudara dan saya. Ia ada bagimu dan bagiku. Kuasa-Nya tetap sama, dan kuasa-Nya sanggup memulihkan hidup saudara, asal engkau percaya.
Bangkitlah dan jadilah pemenang dalam hidup ini, jangan engkau terpuruk dalam kesedihan, kekecewaan dan keputusasaan. Iblis senang membuat saudara dalam keadaan seperti itu. Namun, Allah tidak mau saudara terhimpit dengan pengaruh kuasa gelap dunia ini. Kuasa-Nya sudah Dia sediakan, kemenangan sudah Dia berikan, tinggal kita meraihnya. Masalahnya ada pada kita, maukah kita tetap percaya? maukah kita tetap teguh dalam iman? tidak takut? tidak tawar hati? Selalu berkobar dalam Tuhan ?
Hari ini, ambillah tindakan untuk meninggalkan semua pikiran yang menghalangi saudara untuk meraih berkat. Bersikaplah sebagai seorang pemenang karena Tuhan Yesus sudah menang atas segalanya. Dia beserta saudara, Dia beserta kita. Haleluya. Immanuel Tuhan Yesus memberkati!
Berharap Pada Yesus Tidak Akan Kecewa
Shalom, Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,
Dalam Roma 5:5 tertulis : “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”
Ayat ini merupakan lanjutan dari ayat-ayat sebelumnya dimana dikatakan bahwa kesengsaraan menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Perhatikan disini bahwa penderitaan atau kesengsaraan yang kita terima karena mengikuti Kristus merupakan suatu yang ‘endingnya‘ menuju kepada suatu pengharapan yang pasti dan tidak mengecewakan. Jadi kesengsaraan itu janganlah menjadikan kita putus asa dan kecewa dalam mengiring Tuhan tetapi kita harus memandangnya sebagai suatu anugerah yang Allah berikan agar kita terus naik dalam iman percaya kepada Tuhan dan merupakan suatu ujian kesetiaan kita kepada Allah.
Anugerah adalah suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang bukan karena dia layak untuk menerima tetapi semata-mata disebabkan oleh kemurahan dari yang memberikan. Intinya adalah bahwa anugerah diberikan bukan karena kelayakan.
Jadi, setiap pemberian yang baik dari Allah merupakan anugerah sebab kita sesungguhnya tidak layak untuk menerimanya. Keselamatan adalah anugerah, berkat-berkat pun adalah anugerah. Sebagaimana Efesus 2:8 berkata bahwa sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan, itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah.
Lalu, bagaimana dengan kesengsaraan? Kita sudah ikut Tuhan Yesus, rajin beribadah, berbuat yang baik, taat dan setia tapi menerima penderitaan? Layakkah kita menerima penderitaan itu? Apakah saudara pernah bertanya-tanya mengapa saya diberikan penderitaan dan kesengsaraan ini? Bukankah saya rajin ke gereja, rajin beribadah, rajin doa dan puasa, tapi mengapa hal ini terjadi? Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, itu adalah anugerah bagi saudara.
1 Petrus 2:19-20 berkata: “Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Jadi, kita harus bersyukur karena kesengsaraan yang tidak harus kita tanggung rupa-rupanya adalah anugerah dari Allah. Memang terasa sulit untuk menerima dan bersyukur akan hal-hal yang nampaknya tidak baik. Hal-hal kecil saja dalam hidup ini yang rasanya tidak nyaman seringkali membuat sulit bagi kita untuk bersyukur. Sewaktu saya terjebak macet rasanya susah untuk bersyukur, pikiran jadi pusing melihat semrawutnya jalanan dan padatnya kendaraan. Tapi, istri saya mengingatkan untuk mengucap syukur. Nikmati saja perjalanan yang macet itu.
Apakah hidupmu sedang dilanda penderitaan dan kesengsaraan? bersyukurlah dan nikmatilah sebab di dalamnya ada maksud mulia dari Allah. Saya percaya bahwa kesetiaan kita akan dinilai oleh Allah dan para malaikat, seperti Ayub yang ketika diuji ternyata dia kedapatan setia dan tidak menyangkali Tuhan.
Kemalanganmu tidak akan dibiarkan oleh Tuhan berlarut-larut, tetapi Dia akan menolong saudara. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi saudara kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan yang saudara alami.
Jangan kecewa mengiring Tuhan Yesus, sebab Dia memberikan harapan yang pasti baik di hidup yang sekarang ini maupun di hidup yang akan datang dalam kemuliaan sorgawi.
Dia pasti turun tangan, Dia pasti menolong, Dia pasti memberikan jalan keluar buat saudara. Kita menderita untuk Kristus maka kita pun akan menerima kemuliaan seperti Kristus.
Dia adalah Allah maha kuasa yang sanggup melakukan segala perkara yang tidak mungkin dan hal-hal yang tidak terpikirkan oleh kita itu yang Dia kerjakan bagi kita. Allah tidak pernah kekurangan cara untuk menolong kita, sebab Ia ajaib dan dahsyat.
Jangan kecewa, teguhkan dan kuatkan hatimu, berserah kepada kehendak-Nya dan mengalir dalam pimpinan Allah. Tuhan Yesus memberkati.
Sahabat Tuhan
“Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.”
(Yohanes 15:14)
Sahabat dan teman adalah dua kata yang berbeda makna meskipun ada kesamaan. Sahabat memiliki ikatan dan kedekatan yang lebih dalam dibandingkan teman. Amsal pasal 17 ayat yang ke-17 mendeskripsikan seorang sahabat sebagai orang yang menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita bukan lagi hamba melainkan sahabat-Nya. Betapa indahnya hidup kita karena dijadikan sahabat Allah. Banyak orang yang bangga menjadi sahabat presiden, sms dari presiden saja ditunjukkan kepada orang lain untuk membuktikan kedekatannya dengan sang presiden, bahkan sms tersebut terus disimpan dan diusahakan tidak terhapus dan dibaca secara teratur tiga kali sehari seperti minum obat. Saudara yang terkasih, kita terlebih lagi daripada itu, kita adalah sahabat Allah, sahabat Tuhan Yesus Kristus. ’Sms’ dari Tuhan yaitu firman-Nya dalam Alkitab harusnya kita baca secara teratur tiap hari dan kita bagikan pada orang lain.
Sebagai sahabat kita, Tuhan Yesus telah menunjukkan kerelaan-Nya berkorban dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita supaya kita memperoleh hidup kekal. Apa implikasi dari menjadi sahabat Allah? Setidaknya ada 3 hal yang seharusnya menjadi sikap kita sebagai sahabat-Nya:
1. Kita mengerti apa yang dikehendaki Allah
Seseorang bercerita bagaimana dia ditanyai tentang makanan favorit dari sahabatnya untuk membuktikan bahwa benar ia adalah sahabat. Lalu, ia menyebutkan beberapa makanan favorit dari sahabatnya itu dengan tepat. Mengapa dia bisa tahu? Karena ia adalah sahabatnya, sehingga ia mengerti apa keinginan sahabatnya itu. Sebagai sahabat Tuhan Yesus, kita pun harusnya tahu apa yang diinginkan Tuhan. Bila kita sedang dalam kebingungan atau situasi dimana kita harus memilih satu dari beberapa, maka kita akan tahu mana yang harus dipilih karena kita tahu apa yang diinginkan Tuhan Yesus bagi kita. Kita harus memilih untuk menyenangkan sahabat kita yaitu Tuhan Yesus.
2. Kita melakukan apa yang diperintahkan-Nya
Nats Alkitab di atas menyatakan dengan jelas bagaimana ciri seorang sahabat yang sejati dari Tuhan Yesus, yaitu melakukan apa yang diperintahkan oleh-Nya. Biasanya hubungan persahabatan itu sangat erat sehingga menyebabkan ada ikatan berdasarkan kerelaan untuk melakukan apa yang diperintahkan satu sama lain. Menjadi sahabat Yesus harusnya lebih daripada persahabatan dunia. Kita mau melakukan kehendak-Nya karena kita adalah sahabat-Nya.
3. Kita rela berkorban bagi Tuhan
Seperti Tuhan Yesus yang telah menunjukkan kasih-Nya yang nyata melalui pengorbanan-Nya pada kita, maka kita pun harus rela berkorban bagi Tuhan Yesus. Harta kekayaan atau bahkan nyawa sekalipun, dengan sukacita kita berikan bagi sahabat kita yang kita kasihi yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Jadilah sahabat yang sejati dari Tuhan Yesus, bukan sekedar teman. Tuhan Yesus memberkati!
Emas Perak dan Permata Tiada Artinya
Ada sebuah lagu yang liriknya begini:
Lebih dari s’galanya
ku ingin Kau Tuhan
Emas perak dan permata
Tiada artinya
ku ingin lebih dekat
bersekutu dengan-Mu
jadikan ku hamba setia kepada-Mu
Lagu ini begitu terasa maknanya, saat saya menyanyikan bersama dengan saudara-saudara seiman yang sedang menunggui seorang keluarga yang kritis dan akan kembali pulang kepada Bapa di surga.
Ketika menyanyikan bait-bait lagu, kata demi kata, sungguh saya merasakan bahwa memang tidak ada artinya semua harta yang kita miliki, di saat maut akan kita hadapi, semuanya itu tidak berguna. Tuhan lah harta kekayaan kita sesungguhnya, bukan yang lain. Sungguh dekat dengan Allah maka jiwa kita tenang, bersekutu dengan Dia merupakan hal yang paling hakiki.
Tidak ada yang lebih berharga selain daripada mengenal Tuhan Yesus, penyelamat jiwa kita. Di setiap saat dalam hidup kita, biarlah kita selalu mengutamakan Tuhan.
Harta benda tidak abadi. Tuhan yang kita perlukan. Amin.
Bersyukur
Kitab Mazmur banyak diwarnai dengan kata-kata pengucapan syukur kepada Tuhan. Pemazmur menyadari bahwa ungkapan syukur merupakan hal terbaik yang bisa dilakukan untuk menyatakan terima kasih kepada Tuhan atas semua yang terjadi.
Mazmur 57:9 menyatakan bagaimana pemazmur hendak bersyukur kepada Allah di antara bangsa-bangsa. Ini menjadi kerinduan terdalam dari pemazmur untuk selalu bersyukur dan bersyukur.
Bersyukur tidak tergantung pada situasi, tapi dalam keadaan apapun kita harus dapat dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada Allah.
Sudahkah kita bersyukur hari ini? Untuk keluarga yang Dia berikan, untuk anak-anak dan pasangan hidup, untuk pekerjaan, untuk masalah yang Dia ijinkan terjadi ?
Marilah kita bersyukur kepada Bapa dalam Tuhan Yesus senantiasa, supaya sukacita itu selalu mengalir dalam hati kita. Amin.
Pernikahan Sesama Jenis Dilegalkan, Ingat Sodom dan Gomora
Obama menyetujui pernikahan sesama jenis dan telah diberlakukan di salah satu negara bagian. Beberapa negara di Eropa juga telah melegalkan pernikahan sesama jenis, Belanda dan Perancis. Total sudah cukup banyak negara yang meresmikan pernikahan sesama jenis.
Sungguh mengherankan, apabila orang-orang mengatakan bahwa Alkitab tidak masuk logika, sementara mereka sendiri tidak memakai logika dalam perilakunya. Mana ada logikanya pria menikahi pria dan wanita menikahi wanita?
Mereka inilah manusia-manusia yang sungguh tidak pakai logika. Alkitab berkata hati nurani mereka sudah menjadi tumpul, dan pikiran mereka telah dicemarkan sehingga tidak lagi dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.
Ayo marilah berperkara, siapa yang logis dan siapa yang tidak logis? Logiskah semua perbuatan jahat itu? Atau tidak tahukah bahwa perbuatan itu jahat? Menikah sesama jenis? TIDAK ADA LOGIKANYA DAN BERTENTANGAN DENGAN KODRAT CIPTAAN TUHAN.
Ingat Sodom dan Gomora, mereka hidup dalam dosa gay dan lesbian, percabulan dan perkawinan sesama jenis, dan berbagai dosa seksual lainnya, sedemikian najis dan kejinya di hadapan Allah sampai Allah memusnahkan Sodom dan Gomora dengan api dan belerang yang turun dari langit.
Ingat juga zaman Nuh, yang penduduk buminya begitu jahat dan berbuat dosa seksual yang keji di hadapan Allah. Kawin mawin dan mengawinkan jadi hal biasa di zaman Nuh. Dan ini mulai jadi sesuatu yang biasa di jaman ini.
Dosa semakin bertambah-tambah bejatnya dan ingatlah waktunya tidak lama lagi, sebab jaman akhir akan seperti zaman Nuh, dimana dosa begitu merajalela.
Dalih demokrasi dan Hak asasi manusia itu adalah alasan yang dibuat-buat. Kita harus mengingat dan mengutamakan akan Firman Allah dan melakukannya.
Kita tidak hidup menurut keinginan kita sendiri, namun Tuhan adalah Raja kita, pemerintahan Kerajaan Allah yang kita ikuti, bukan kerajaan dunia, demokrasi atau hak asasi manusia yang sudah
kebablasan.
Kita harus lebih taat kepada Allah daripada manusia, dan hiduplah kudus dan benar di hadapanNya.
7 KEBENARAN TENTANG PEKERJAAN DAN KEUANGAN
Dalam Matius 6:33 tertulis: “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu kan ditambahkan kepadamu.”
Bekerja sudah merupakan kodrat alamiah manusia, karena sejak awal kita sudah diperintahkan Allah untuk melakukan pekerjaan. Manusia yang bekerja akan memperoleh hasil, salah satunya berupa uang. Namun, bekerja bukanlah sekedar mencari uang, karena uang bukanlah yang utama.
Berikut ini adalah 7 kebenaran yang berhubungan dengan pekerjaan dan uang:
1. Pekerjaanmu bukanlah tuhanmu
Pekerjaan kita bukanlah segala-galanya. Ada orang yang bekerja siang malam pagi petang, seolah tiada waktu untuk yang lain, karena hidupnya habis untuk bekerja, sampai keluarga pun tidak mendapat perhatian. Ingatlah, pekerjaan tidak boleh membuat kita terikat sedemikian rupa sampai kita jadi orang yang “workaholic”.
2. Ada waktu bekerja, ada waktu beristirahat.
Tuhan menciptakan langit bumi dan isinya, enam hari lamanya, dan beristirahat pada hari ketujuh. Kita pun harus beristirahat dan memberi waktu untuk Tuhan. Pikiran dan tubuh kita disegarkan ketika beristirahat, bahkan roh kita dikuatkan lewat persekutuan dengan Tuhan.
3. Bekerja untuk Tuhan dan sesama, bukan untuk menumpuk harta
Tuhan Yesus menyebut orang kaya yang menyimpan hartanya yang banyak sebagai orang bodoh. Fokus hidup yang hanya ke harta duniawi tidak berkenan bagi Tuhan. Kita harus lebih fokus kepada Tuhan yang memegang nafas hidup kita.
4. Uang bukanlah segala-galanya.
Meskipun seseorang sangat kaya, berlimpah harta dan uang, tapi hidupnya tidaklah tergantung dari harta kekayaannya itu. Ada orang kaya pernah mengatakan asal ada uang semua beres, penyakit apapun bisa disembuhkan karena sanggup membayar biaya pengobatan. Tapi tiba-tiba, pendapatnya itu runtuh saat dia mengidap penyakit parah yang tidak dapat disembuhkan. Hidup kita tergantung pada Allah saja, bukan uang.
5. Banyak uang bukan berarti punya kekuasaan
Tuhan merendahkan orang yang membanggakan diri karena hartanya. Bila sudah kaya bukan berarti kita boleh bertindak semau gue, dan menindas orang lain. Gereja pun tidak boleh dikuasai oleh uang, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah hanya karena jumlah harta yang dimiliki, semua orang sama di hadapan Tuhan.
6. Andalkan Tuhan maka akan ada mujizat
Suatu kali Tuhan Yesus menyuruh Petrus memancing ke danau. Ikan yang pertama dipancingnya, menjadi tanda mujizat Allah dalam apa pun yang orang percaya lakukan. Dalam mulut ikan itu ada mata uang empat dirham sesuai dengan keperluan pembayaran bea bait Allah. Bersama dengan Tuhan Yesus, selalu akan ada mujizat pertolongan yang ajaib dalam pekerjaan kita.
7. Bekerja dengan fokus hati kepada Allah dan kebenaran-Nya
Bekerja harus dengan tujuan menyenangkan Tuhan dan dalam kebenaran. Jika fokus kita hanya supaya dapat uang, bisa-bisa kita menghalalkan segala cara. Mungkin memang bisa kaya dengan cara tidak halal, tapi ujungnya menuju maut. Percayalah Dia Allah yang memenuhi segala keperluan kita. Dia tahu apa yang kita perlukan.
Tuhan Yesus memberkati !
Tsunami Aceh: Teguran atau Sekedar Tanda Alam?
Banyak orang berpikir bahwa bencana alam merupakan kejadian biasa yang tidak ada hubungannya dengan Allah, Sang Pencipta. Tapi, Alkitab jelas sekali memberikan pengertian bahwa segala sesuatu diatur oleh Tuhan dan berada dalam kuasa dan pengendalian Tuhan.
Bencana yang terjadi di Sodom dan Gomora, yang menghancurkan dan membinasakan seluruh penduduknya, kecuali Lot dan keluarganya, adalah penghukuman dari Tuhan akibat dosa mereka yang teramat jahat di mata Tuhan.
Sebelumnya, ada juga bencana banjir terbesar, yaitu air bah yang menutupi seluruh bumi, sehingga memunahkan semua manusia dan mahluk yang hidup di darat, kecuali Nuh dan keluarganya serta binatang-binatang yang ikut bersamanya dalam bahtera.
Ketika bangsa Israel ditahan oleh raja Mesir, Firaun, agar tidak pergi keluar dari Mesir, maka Tuhan mendatangkan tulah bencana hingga 10 macam, yang merupakan teguran keras dan penghukuman serta hajaran yang menghendaki agar mereka mentaati kehendak Tuhan bagi Israel, dan sebenarnya juga merupakan teguran bagi bangsa Mesir agar menyembah Allah yang benar.
Banyak kejadian bencana yang merupakan teguran dari Tuhan agar manusia bertobat dari hidupnya yang jahat dan berbalik kepada Allah yang benar serta hidup sesuai dengan firman Allah.
Tsunami di Aceh termasuk bencana yang merupakan teguran Tuhan bagi suku Aceh. Tuhan Yesus mengasihi Aceh, karena itu Dia menegur agar Aceh percaya kepadaNya.
Bencana tsunami tanggal 26 Desember 2004 merupakan teguran Tuhan bagi suku Aceh untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, jalan kebenaran dan kehidupan. Tidak ada jalan menuju sorga selain Tuhan Yesus. Amsal 14:12 berkata: Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Tuhan Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14:6)

