Tanda Nabi Yunus

Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.
Tetapi jawab Yesus: “Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,
dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.
Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.” Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi.
(Matius 16:1-4)
Orang-orang Farisi dan Saduki meskipun sudah melihat kuasa mujizat dan pekerjaan yang Tuhan Yesus lakukan, masih meminta suatu tanda dari sorga mengenai kemesiasan Yesus Kristus.  Seolah-olah mereka hendak percaya kepada Yesus apabila ada suatu tanda lain dari sorga selain mujizat-mujizat yang sudah Yesus kerjakan.
Yesus berkata bahwa kepada mereka, yaitu angkatan yang jahat dan tidak setia itu, tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
Apa itu tanda nabi Yunus?
Nabi Yunus masuk ke dalam perut ikan selama 3 hari dan setelah itu ia dikeluarkan dari perut ikan.  Hal ini mengandung arti kematian dan kebangkitan.  Masuknya Yunus ke dalam perut ikan sama saja dengan kematian Yunus, namun ia tidak mengalami kematian namun ia kembali hidup setelah 3 hari, ikan yang sangat besar itu mengeluarkan Yunus di pantai, sesuai perintah Allah.
Demikian halnya dengan Yesus Kristus, Ia telah disalibkan dan masuk ke dalam alam maut, tetapi alam maut tidak dapat menguasainya, dan pada hari yang ketiga Yesus bangkit dan hidup.
Bagi saudara di jaman ini, yang masih meminta tanda akan kemesiasan Yesus Kristus, maukah saudara percaya bila saudara melihat “Tanda Yunus”?
Inilah “Tanda Nabi Yunus” yang begitu banyak tersebar di berbagai negara di dunia:
image
Salib telah menjadi “Tanda Nabi Yunus” bagi dunia ini. Salib melambangkan kematian dan kebangkitan Yesus. Salib juga merupakan lambang kemenangan dan penebusan dosa.
Percayalah kepada Tuhan Yesus maka engkau akan selamat!

Kesembuhan Total Dalam 18 Tahun

mujizatTuhan Yesus masih tetap sama kuasa-Nya, baik kemarin, hari ini dan sampai selamanya.  Dalam pelayanan kesembuhan ada dua macam proses kesembuhan yang terjadi. Yang pertama adalah kesembuhan secara langsung, dan yang kedua adalah kesembuhan yang melalui proses waktu, bisa hitungan hari, bulan bahkan tahun.  Kedua macam kesembuhan itu adalah otoritas Allah dan merupakan kedaulatan Allah atas setiap orang.  Iman orang yang sakit, dan iman dari orang-orang di dekatnya, yaitu keluarga atau sanak saudara maupun teman-teman, dapat membantu kesembuhan penyakit dari penderita.  Selain itu, belas kasihan Allah dan kasih karunia serta kehendak-Nya yang akan menyembuhkan orang yang sakit itu.
Tuhan Yesus mengajar kita untuk selalu percaya meskipun ada tantangan dan kemustahilan.  Bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin, sebab Ia maha kuasa sehingga Ia mampu melakukan segala sesuatu. Iman yang terus menerus dibangun meskipun ada tantangan kemustahilan akan memperoleh buahnya yaitu berkat pertolongan dari Allah.  Seseorang yang sakitnya belum disembuhkan belum tentu imannya lemah atau tidak punya iman, namun dalam semuanya itu ada kehendak Allah yang melampaui akal pemikiran kita, ada maksud Tuhan dalam hal tersebut.
Ibu Oni adalah seorang penderita kanker payudara yang disembuhkan Tuhan melalui proses waktu 18 tahun.  Ketika ia pertama didiagnosa dokter mengenai penyakitnya, ia mengalami shock dan kepanikan serta kesedihan mendalam.  Rasa kecewa dan putus asa serta bayang-bayang kematian terbersit namun dalam menghadapi penyakit, ia mulai berserah kepada Tuhan. Meskipun baru percaya kepada Tuhan, ibu Oni, berusaha belajar membaca dan merenungkan firman Tuhan meskipun tanpa bimbingan dari siapapun.  Ia percaya dan mulai mempraktekkan firman yaitu untuk bergembira karena hati yang gembira adalah obat sebagaimana dikatakan oleh firman Tuhan.  Ia tidak mau hanyut dengan perasaan sedih dan ketakutan.  Pikirannya selalu diisi dengan hal-hal yang baik dan firman Tuhan melalui pembacaan Alkitab.
Dokter mengatakan bahwa bila dioperasi, kemungkinan besar akar-akar dari kanker tersebut tidak mati, tetapi masih ada dan suatu saat akan tumbuh kembali. Mengikuti anjuran dokter, ibu Oni mempraktekkan pola makan yang baik dengan berpantang terhadap makanan tertentu, seperti bakso, tauge, dan daging jeroan seperti gajih, lemak dan juga daging sapi. Selain pantangan makanan itu, ibu Oni selalu berdoa dan meminta sukacita Roh Kudus untuk selalu memenuhi hatinya.
Tahun demi tahun berlalu, dan mujizat Tuhan mulai nampak terjadi pada tubuhnya.  Benjolan yang ada di payudaranya secara perlahan mulai mengecil dan semakin kecil, dan itu semua memakan waktu 18 tahun hingga ia sembuh total oleh kuasa Tuhan Yesus, tanpa operasi dan kemoterapi. Ibu Oni percaya bahwa semuanya itu terjadi oleh karena anugerah dan kasih serta kuasa Tuhan Yesus.
Hati yang gembira adalah obat yang manjur tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.  Bersukacitalah senantiasa dan jangan bersungut-sungut atau mengeluh dengan keadaan, tapi banyak bersabar. Jalani hidup dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan dan jangan rakus, karena sifat rakus dilarang Tuhan. Dalam Perjanjian Lama, Tuhan melarang umat-Nya memakan daging binatang tertentu salah satu sebabnya adalah agar manusia tidak terkena penyakit akibat mengkonsumsi daging binatang tersebut.   Lemak pada daging binatang mengandung kolesterol yang tinggi itu sebabnya Tuhan melarang memakan segala lemak dari binatang korban.
Mari kita bersukacita selalu dan menjaga pola hidup kita serta selalu beribadah kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” (Amsal 17:22)
“Katakanlah kepada orang Israel: Segala lemak dari lembu, domba ataupun kambing janganlah kamu makan.” (Imamat 7:23)
“Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.” (Keluaran 23:25)

Mendengar Suara Tuhan

Mendengar suara Tuhan tidak harus selalu melalui telinga jasmani dari suatu suara yang tak kelihatan sumbernya, tapi bisa melalui hati nurani yang bersih, tempat dimana Roh Kudus berbisik
Suara Tuhan dapat kita dengarkan melalui pendengaran akan perkataan berupa teguran atau sapaan lembut atau kalimat motivasi dari orang lain yang Tuhan tetapkan untuk menjadi penyambung lidah bagi firman-Nya.
Suara Tuhan dapat kita tangkap melalui pembacaan dan perenungan Alkitab yang adalah firman Tuhan, untuk menuntun langkah dan pengambilan keputusan.
Suara Tuhan terkadang terdengar melalui alam ciptaan-Nya, ketika suara burung berkicau riang, ombak yang menderu di pantai, langit yang cerah ataupun berawan, badai dan topan yang hebat, angin semilir, gemeretak batang-batang pohon yang bergoyang kian kemari, dan berbagai gerak gerik yang terjadi di alam ini.
Suara Tuhan dapat terdengar melalui mimpi atau penglihatan yang diberikan oleh-Nya untuk menyatakan kehendak-Nya.
Terkadang butuh waktu yang cukup lama untuk mendengar suara-Nya, karena Tuhan sedang menguji iman, kesabaran dan kesetiaan kita.
Jikalau hari ini engkau hendak mencari suara-Nya, berdoalah dan berdiam diri, renungkan firman-Nya dan belajarlah peka dengan situasi di sekelilingmu, mungkin lewat itu Tuhan sedang menyampaikan sesuatu untukmu. Singkirkanlah keinginan dan pemaksaan kehendak pribadi dan terbukalah dengan semua kemungkinan jawaban dari Tuhan. Jawaban-Nya pasti baik dan indah bagi kita.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
(Matius 7:7-8)

Rancangan Allah Lebih Baik

Rancangan manusia terbatas waktunya, akan tetapi rancangan Allah mencapai kekekalan.
Manusia membuat rencana untuk berbagai hal di dunia ini, akan tetapi Allah membuat rencana untuk manusia baik dalam hidupnya yang sekarang ini maupun kehidupan selanjutnya dalam kerajaan-Nya.
Manusia cenderung merancang perkara-perkara yang berkaitan dengan keadaan lahiriah, akan tetapi Allah merancangkan perkara yang lebih tinggi sifatnya yaitu rohaniah.
Kegagalan bukanlah untuk ditangisi tetapi harus disyukuri sebab kegagalan itu seringkali adalah intervensi sorga agar kita tidak melenceng dari rancangan Allah.
Keberhasilan jangan membuat kita pongah dalam kesombongan, sebab keberhasilan itu adalah karena Allah, bukan karena kita. Keberhasilan harus membuat kita lebih mencari kehendak Allah dan mengerti rancangan-Nya bagi kita.
Rasa putus asa dan kekecewaan bukanlah sikap yang baik dalam meresponi berbagai situasi sulit, karena itu berarti bahwa kita tidak percaya sepenuhnya akan Allah yang berotoritas dengan rencana-Nya.
Menyadari akan adanya rancangan baik dari Allah, yang jauh lebih mulia itu, akan membuat hati kita bersyukur dan damai tanpa rasa takut dan kuatir akan hari esok.
Berjalan dalam iman kepada Allah merupakan respon yang benar dari seorang pribadi yang berjalan bersama Allah, di dalam firman-Nya dan seturut dengan rancangan-Nya.
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”
( Yesaya 55:8-9  )

Ciri-ciri Nabi Yang Benar

Tuhan Yesus berkata: “Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.” (Matius 24:11)
Setelah Yesus naik ke surga, hingga ratusan tahun kemudian, banyak bermunculan nabi-nabi palsu, yang mana hal ini sesuai dengan nubuatan perkataan Tuhan Yesus.  Ada orang-orang yang mengaku dirinya nabi padahal bukan. Dari Alkitab Perjanjian Baru kita mengetahui bahwa Tuhan masih memakai orang-orang tertentu menjadi nabi bagi-Nya, yang penetapannya berasal dari Tuhan sendiri (1 Kor. 12:28).

Apa ciri-ciri seorang nabi yang benar?

1. Tidak Menentang Ajaran dan Iman kepada Tuhan Yesus Kristus
     Seorang nabi akan diutus oleh Allah Bapa dan kita tahu pasti bahwa dengan demikian seorang nabi tidak akan berlawanan dengan Tuhan Yesus Kristus.  Tapi banyak orang yang menyangka jalannya lurus padahal menuju kepada kebinasaan. Tuhan Yesus berkata : “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup.”
2. Memiliki buah-buah kehidupan yang baik.
    Tuhan Yesus berkata: “Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.” (Matius 12:33).  Seorang nabi yang benar akan hidup menurut kehendak Roh Kudus dan menghasilkan buah-buah Roh dalam kehidupannya.
3. Memiliki karunia nabi
   Alkitab memberitahukan adanya berbagai macam karunia yang Allah berikan dalam pelayanan bagi utusan-Nya. Dan salah satu karunia itu adalah karunia nabi bagi seorang nabi. Karunia ini dimaksudkan untuk menegur yang salah, menunjukkan jalan kepada pertobatan, dan menubuatkan peristiwa akan datang, yang kesemuanya itu tidak bertentangan dengan firman Tuhan.
4. Berfokus kepada Yesus Kristus.
   Fokus pengajaran seorang nabi adalah Yesus Kristus, Sang Firman Agung itu dan Mesias. Baik ajarannya maupun perbuatan dalam kehidupannya selalu berfokus kepada Tuhan Yesus. Nabi yang hidup sebelum Yesus Kristus datang ke dunia memfokuskan pada kedatangan sang Mesias yaitu Juruselamat yang dijanjikan Allah. Nabi yang hidup setelah Yesus Kristus naik ke surga,berfokus pada Yesus Kristus sang Mesias.  Seorang nabi yang benar akan memuliakan dan meninggikan nama Tuhan Yesus Kristus. Tanpa ciri ini maka dapat dikatakan bahwa nabi tersebut adalah nabi palsu. Perbuatannya harus sejalan dengan perkataannya.  Tuhan Yesus berkata bahwa bukan orang yang berseru Tuhan Tuhan yang akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan mereka yang menuruti kehendak-Nya. Jadi fokus kepada Kristus dalam perkataan/ajaran dan perbuatan mutlak tidak dapat dipisahkan.

 

Ekonomi Taman Eden

Bernard Baruch (19 August 1870 – 20 June 1965)
Bernard Baruch (19 August 1870 – 20 June 1965)

Seorang ahli keuangan bernama Bernard Baruch hadir dalam suatu sidang Komite Keuangan Senat Amerika Serikat.  Pada saat sidang sedang berlangsung, komite meminta pendapat dan sarannya mengenai apa yang harus dilakukan untuk menghindari fluktuasi negatif yang terus menerus terjadi pada perekonomian nasional.
Mendengar permintaan itu, Baruch menjawab: “Buatlah suatu peraturan hukum yang dapat mengubah sifat manusia dan upayakan agar sifat itu berhubungan dengan apa yang ada di Taman Eden.”

Sifat dosa manusia telah menyebabkan kutuk secara ekonomi. Keserakahan, iri hati, dengki, mementingkan diri sendiri telah menyebabkan hilangnya keseimbangan dalam ekonomi dan ketidakstabilan pasar, tidak meratanya keadilan secara sosial dan tingginya kemiskinan.

Tuhan telah mengutuk sumber-sumber ekonomi (dalam hal ini tanah dan hasil bumi, Kejadian 3:17) sebagai akibat dosa manusia, Adam dan Hawa.  Pernyataan saran dari Bernard Baruch menyiratkan bahwa fluktuasi negatif ekonomi dunia akan terus terjadi oleh karena sudah dirusakkan oleh sifat dosa manusia sendiri.

Rancangan Allah adalah agar semua manusia mengalami kecukupan dalam segala sesuatu bahkan berlimpah. Namun, dosa merusak semuanya itu.  Di dalam dunia yang terus bergejolak secara ekonomi, dimana pada akhirnya ekonomi dunia akan runtuh, sebab dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, orang-orang yang percaya kepada Tuhan dapat tetap berharap kepada kuasa pemeliharaan Allah dalam kehidupannya.  

“Orang-orang yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:17)

Memadamkan Atau Membakar?

kel2016Dalam suatu penglihatan, John Bunyan melihat seorang pria menyiramkan air ke api yang menyala-nyala, tapi anehnya, api itu tidak padam-padam.  Karena penasaran, John mencaritahu mengapa api itu tidak padam tetapi tetap menyala bahkan terkadang membesar.  Ternyata, di sisi lain dari api itu, ada seseorang yang sedang bersembunyi dan sesekali menyiramkan bensin ke api itu sehingga menyala terus. 

Demikian halnya dengan gosip, fitnah atau rumor.  Gosip itu tidak akan pernah padam selama ada orang yang terus “membakarnya”, meskipun yang lain berusaha untuk memadamkan.  Tidak ada gosip yang diam, gosip selalu sibuk. Dari mulut yang satu ke telinga yang lain, lalu mulut yang sekawan dengan telinga itu menceritakan ke telinga yang lain, dan begitu seterusnya.

Seorang sejarawan Roma, Tacitus, berkata kepada seseorang yang bijak: “Kamu adalah raja dari mulutmu, tetapi saya adalah raja dari telinga saya.”  Apa artinya?  Kita adalah penguasa dari mulut dan penguasa dari telinga kita.  Kita dapat memilih perkataan yang baik atau jahat, yang membangun atau menjatuhkan.  Kita juga dapat memilih informasi berita apa yang mau kita dengar, apakah informasi yang baik atau jahat, yang membangun atau menjatuhkan.

Banyak orang tidak dapat menguasai mulutnya sehingga perkataannya hanyalah gosip dan fitnah serta menjatuhkan. Banyak pula yang tidak dapat menguasai telinganya sehingga yang didengarnya hanyalah berita buruk, gosip dan fitnah kepada sesama.

Ada sebuah legenda yang mengilustrasikan tentang gosip dan fitnah yang berhubungan dengan dewa Hindu.  Dikisahkan bahwa dewa itu memanah dengan anak panah semua orang yang hidup.  Anak panah itu melesat dan membunuh semua orang yang ada, tapi kemudian setelah semua orang mati, anak panah ini masih terus mencari sasaran tembaknya.  Karena tidak menemukan calon korban lain, maka anak panah ini melesat kembali kepada dewa itu dan hendak menyasar dan membunuh dewa itu sendiri.  Selama sisa hidupnya, sang dewa terus menerus lari dari kejaran anak panah yang hendak membunuhnya.

Orang yang menyebar gosip dan fitnah akan memakan sendiri akibat dari perkataannya.  Apa yang ia tabur akan ia tuai kembali.  Apa yang keluar dari mulutnya menyerang orang lain, akan kembali menyerang dirinya sendiri.

Itulah sebabnya firman Tuhan berkata: “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.” (Keluaran 20:16) dan “Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu.” (Imamat 19:16).
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. (Efesus 4:31)

Firman Tuhan mengajar kita untuk menegur secara empat mata bila ada saudara kita seiman yang melakukan kesalahan.  Membicarakan kejelekan sesama kita kepada orang lain adalah tidak baik.  Berita-berita di televisi cenderung memuat info yang negatif dan buruk karena itulah yang disukai orang menurut salah seorang produser acara berita di Australia, hal ini juga terjadi di Indonesia. Berita negatif lebih tinggi ratingnya daripada berita yang baik.  Bahkan terkadang media justru menyebarkan gosip dan fitnah tentang orang lain.  Semua hal itu haruslah kita hindari agar kita memiliki hati dan pikiran yang baik dan murni.

Amsal 25:9b-10 berkata: “tetapi jangan buka rahasia orang lain, supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau, dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang.”
“Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.” (Amsal 15:2)

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. (Yesaya 50:4)

Kuburan Yang Ditumbuhi Pohon

ladgrimstonLady Anne Grimston adalah seorang wanita bangsawan Inggris yang tidak percaya adanya kebangkitan orang mati. Ketika ia sedang sakit keras di atas tempat tidur dalam rumahnya yang megah, ia berkata: “Jikalau memang benar ada kebangkitan orang mati, maka biarlah tumbuh pohon-pohon yang menghancurkan makam saya.”
Ketika Lady Anne meninggal, ia dikuburkan di halaman gereja di Tewin, tak jauh dari King’s Cross Station, Inggris.   Kuburannya ditutupi dengan lempengan batu pualam dan dipagari dengan pagar besi sekelilingnya. Beberapa tahun kemudian, lempengan batu pualam di atas kuburannya bergeser sedikit.  Lama kelamaan, muncul retakan pada batu pualam itu, dan dari retakan itu muncul sebatang pohon kecil.
Pohon kecil itu terus bertumbuh dan bertumbuh, membuat batu pualam itu menjadi miring dan kemudian menghancurkan makam itu dari dalam hingga keluar.  Sampai saat ini, di atas kuburan Lady Anne Grimston berdiri empat batang pohon besar, yang akar-akarnya memenuhi makam itu.
Lady Anne Grimston's GraveApakah peristiwa ini adalah suatu kebetulan? Masyarakat percaya bahwa tantangan yang keluar dari mulut Lady Anne Grimston sebelum ia meninggal, telah dijawab oleh Tuhan yang Maha Kuasa.  Tumbuhnya empat batang pohon besar yang menghancurkan makam Lady Anne membuktikan bahwa keyakinannya salah.  Tuhan hendak membuktikan kepada kelompok yang tidak percaya kebangkitan orang mati kala itu, bahwa ada kebangkitan sesudah kematian jasmani.  Dan sampai hari ini, pohon-pohon di atas kuburan itu menjadi monumen untuk mengingat bahwa Tuhan telah menjawab tantangan Lady Anne Grimston.
 
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.”
(Yohanes 11:25)
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
(2 Korintus 5:10)

Anak Muda Yang Telah Mati Dan Ibunya Berjumpa Yesus

The-widow-of-NainKemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!”
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”  Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.  Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.”  Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.  (Lukas 7:11-17)
Kisah dalam Lukas 7:11-17 ini mengajar kita bahwa:
1.  Tuhan Yesus memiliki belas kasihan yang besar pada umat manusia.
Pelayanan Yesus di dunia diwarnai dengan berbagai perbuatan ajaib dan mujizat yang luar biasa. Apa yang menggerakkan Tuhan Yesus dalam melakukan mujizat adalah belas kasihan kepada orang-orang.  Belas kasihan merupakan motor utama yang menggerakkan pelayanan-Nya.  Dalam melayani Tuhan, kita harus memiliki belas kasihan semacam ini yaitu kerinduan untuk menolong orang lain, hati yang dipenuhi dengan kasih kepada sesama.
Dalam kisah di atas, Tuhan Yesus berjumpa dengan suatu rombongan yang hendak menguburkan mayat seorang anak laki-laki. Ibunya adalah seorang janda.  Dikatakan dalam ayat tersebut bahwa hati Yesus tergerak oleh belas kasihan.  Belas kasihan Yesus menunjukkan bahwa Allah mengasihi dan peduli kepada semua orang dan khususnya dalam kisah ini adalah kepada para janda atau mereka yang sebatang kara hidup di dunia dan dalam penderitaan.  Mazmur 68 ayat 6 menyebutkan bahwa Allah adalah Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda.  Mereka berada dalam perlindungan dan pemeliharaan Allah secara khusus.
Allah secara khusus memberikan perintah kepada umat-Nya untuk memelihara anak-anak yatim dan para janda melalui persembahan persepuluhan dan kepedulian orang-orang kaya dari umat Allah.  (Ul. 14:28-29; 24:19-21; 26:12-13).  Sebagai balasan bagi orang-orang yang peduli dan berbagi, Allah menjanjikan berkat dalam kehidupan mereka.  Allah menentang orang-orang yang mengambil keuntungan dari para janda dan anak yatim (Kel. 22:22-24; Ul. 24:17).  Perlu kita ketahui dan sadari bahwa para janda dan anak yatim adalah penerima kasih dan belas kasihan Allah yang lembut.
Gereja mula-mula mengutamakan pemeliharaan para janda, juga termasuk orang-orang yang miskin. Salah satu segi dari ibadah yang murni menurut firman Tuhan adalah memelihara janda dan para yatim dalam kesusahan mereka.
2. Tuhan Yesus berkuasa memberikan kehidupan
Selain belas kasihan, dari kisah tentang Tuhan Yesus di atas, kita memahami bahwa Tuhan Yesus memiliki kuasa untuk membangkitkan orang mati.  Kuasa ini merupakan kuasa yang dimiliki oleh Allah untuk memberikan kehidupan atau nafas hidup.  Mujizat dan tanda-tanda ajaib yang Yesus lakukan merupakan peneguhan akan kemesiasan, dan kebenaran firman yang Ia sampaikan, juga menjadi tanda dan peneguhan bahwa inilah pribadi yang dijanjikan Allah untuk menyelamatkan manusia.  Pribadi yang datangnya dari atas yaitu sorga, bukan dari bumi, sebab Ia datang oleh kuasa pekerjaan Roh Kudus.
Tidak perlu kata-kata yang panjang, Tuhan Yesus hanya berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”. Dan seketika itu juga bangkitlah anak itu dari kematiannya.   Anak ini mulai berkata-kata dan kemudian berkumpul lagi dengan ibunya dalam keadaan hidup dan sehat.
Kuasa Yesus Kristus tidak terbatas pada penyakit tertentu atau masalah tertentu.  Ia dapat melakukan segala sesuatu sebab tidak ada yang mustahil bagi-Nya.  Kita dapat menyadari dari kisah ini bahwa mujizat dapat terjadi bukan saja karena iman orang yang sakit, tetapi mujizat itu dapat terjadi oleh karena satu perkara dalam hati Allah yaitu Belas Kasihan.  Itulah sebabnya, doa kita kepada Allah agar Allah senantiasa mencurahkan belas kasihan-Nya yang besar dan memberikan perkenanan-Nya bagi kita agar kita dapat senantiasa hidup dalam berkat dan perlindungan Allah.
Iman itu penting, kita semua harus beriman pada Tuhan, tetapi terlebih penting lagi adalah Belas Kasihan dari Bapa Sorgawi.  Kita hidup karena kasih karunia-Nya, itu termasuk belas kasihan Allah bagi kita, sehingga Ia memberi kita kasih karunia yang besar, anugerah keselamatan yang kekal. Kalau Allah sudah tidak punya belas kasihan lagi pada kita, maka sia-sialah iman kita. Tapi syukur kepada Allah karena Ia berbelas kasihan dan memberi kasih karunia.
Apa makna kisah ini dalam kehidupan kita?
1. Jangan kita berputus asa karena ada Tuhan yang selalu berbelas kasihan kepada kita, anak-anak-Nya. Dalam kesendirian kita dapat selalu berharap kepada Tuhan yang memberikan berkat, pemeliharaan dan perlindungan. Dalam kesusahan dan penderitaan, kita dapat tetap memiliki sukacita oleh karena penghiburan dan kekuatan dari Tuhan.
2. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.  Meskipun sekarang sudah masuk tahun 2014, sudah jaman yang modern, dan nampaknya begitu jauh dari masa kehidupan Tuhan Yesus di dunia, namun mujizat masih terjadi sampai hari ini.  Semua masalah dan persoalan, sakit penyakit, dan penderitaan, dapat kita bawa ke dalam tangan Tuhan, mohon belas kasihan-Nya agar mujizat terjadi dalam kehidupan kita.  Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibrani 13:8).  Ia ada menyertai kita, firman-Nya dan mujizat-Nya masih relevan sampai hari ini dan sampai akhir jaman, karena Ia menyertai kita sampai kesudahan segala sesuatu.
Berharap dan bersandar selalu pada Tuhan Yesus, hidup kita akan selalu dipenuhi dengan damai dan berkat sorgawi.
 

Membangun Bahtera Iman

noah-ark-evelyn-patrickNabi Yeremia adalah seorang nabi yang dalam melaksanakan panggilan pelayanannya mengalami penolakan sehingga nampak seolah-olah pelayanannya tidak ada hasil.  Selama 40 tahun dia berseru dan menyampaikan suara Tuhan namun tidak ada yang mau mendengarkan.  Akibatnya bangsa Israel yang tidak mau mendengar itu dibawa ke pembuangan menuju Babel.

Sama halnya dengan Yeremia, demikian pula yang terjadi dengan Nuh, jauh sebelum nabi Yeremia lahir. Nuh, bukan saja membangun bahtera yang diperintahkan Allah, tetapi Alkitab menyebutkan bahwa Nuh adalah seorang pemberita kebenaran (2 Pet.2:5).  Berarti, selama pengerjaan bahtera itu hingga hari dimana pintu bahtera ditutup saat hujan deras melanda bumi, selama itulah Nuh  menyuarakan suara kebenaran yaitu firman Tuhan yang menyerukan agar semua manusia bertobat dari kehidupannya yang jahat. Berapa lamakah Nuh menjadi pemberita kebenaran, menyampaikan suara Tuhan, dan menyerukan pertobatan? 100 tahun lamanya.  Alkitab mencatat bahwa Nuh diperintahkan membangun bahtera pada umur 500 tahun, dan pekerjaan itu selesai di usianya yang ke 600 tahun. Ada selang waktu yang begitu panjang, dimana Nuh  berseru-seru, berkhotbah, menyampaikan suara Tuhan, yakni 100 tahun, tapi tidak ada satupun yang mau bertobat, kecuali 7 orang yaitu istrinya, 3 anaknya laki-laki, dan 3 menantunya perempuan. Yang selamat hanya Nuh dan keluarganya. Nuh sepertinya tidak berhasil, namun ia telah berhasil membangun bahtera dan menyelamatkan keluarganya.

Berapa tahun yang sudah kita jalani dalam mengerjakan pelayanan panggilan Tuhan? Berapa lama sudah kita berkhotbah, berseru tentang Tuhan dan firman-Nya? Apakah sudah lama tapi masih belum ada hasil?  Nampaknya hanya berteriak di hadapan kursi-kursi kosong? Seolah berseru di hadapan lapangan besar yang hampa? Apakah pelayananmu terasa sia-sia dan tidak berhasil?  Ingatlah Yeremia dan Nuh, yang terutama bukanlah bagaimana hasilnya, tetapi bagaimana kesetiaan dan kesabaran mereka dalam menjalankan panggilan Allah dalam hidup mereka.

Seperti Nuh yang berhasil membangun bahtera keselamatan itu, demikianlah bagi mereka yang setia dan sabar dalam melaksanakan panggilan Allah, meskipun secara lahiriah nampaknya tidak ada hasil, namun kalau tetap sabar dan setia pada panggilan Allah, dengan menyerukan suara firman Tuhan dan kabar Injil yang menyelamatkan, maka “bahtera iman” itu akan selesai pada akhirnya, dan keselamatan menjadi bagian yang terindah bagi para hamba-Nya yang sabar dan setia.

Sabarlah dan setialah, ada mahkota kehidupan menanti di penghujung jalan.