Renungan Remaja.
Sejak pandemi covid-19, “rebahan” menjadi satu kata yang populer.Seluruh aktivitas yang biasanya dilakukan di luar rumah serentak dialihkan ke rumah masing-masing. Kegiatan belajar sekolah dilakukan secara daring.
Penampakan murid yang mengikuti sekolah online dengan atasan
seragam sekolah dan bawahan celana/rok rumah menjadi
pemandangan yang lucu tapi akhirnya normal aja. Pelajaran yang
dapat diikuti dengan duduk santai, bahkan rebahan sambil ngemil
tanpa khawatir dilihat dan ditegur guru terasa asyik.
Rebahan artinya tidur-tiduran atau malas-malasan. Istilah kaum
rebahan ditujukan kepada mereka yang lebih sering menghabiskan
waktunya di atas kasur daripada melakukan kegiatan di luar rumah.
Saking viralnya kata rebahan ini, banyak yang membuat lelucon lucu
seperti: “Barang siapa bisa rebahan di segala cuaca, itu adalah kaum
kami.”
Kelamaan rebahan bisa memupuk rasa malas. Dan seperti hal-hal
negatif lainnya, kemalasan juga harus dilawan. Cari tahu sebab malas.
Atur jadwal kegiatan, urutkan dari yang prioritas terlebih dulu atau yang
lebih mudah. Disiplin atur waktu. Hindari melihat media sosial terlalu
lama. Pasang alarm untuk setiap kegiatan. Terakhir, boleh juga beri
penghargaan untuk pencapaian kamu setiap hari.
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.” – Amsal 6:6
Doa dan Komitmen:
Aku tidak mau menghabiskan masa mudaku dengan bermalas-malasan. Tuhan tolonglah aku menjadi pribadi yang bersemangat, rajin dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.