Hari ini, saya menghadiri acara Natal sekolah anak yang pertama di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Acara ibadah mereka diadakan si salah satu anjungan yang ada disana, yaitu anjungan Sulawesi Utara. Ada banyak anjungan lain yang mewakili propinsi atau daerah di Indonesia.
Melihat anjungan Sulawesi Utara, akan memberikan gambaran tentang bagaimana sebenarnya daerah tersebut. Dari segi rumah panggungnya yang khas, seni budayanya, pakaian adatnya, dan berbagai ciri khas lainnya.
Anjungan yang lain pun begitu. Misalnya, anjungan Bali, maka orang bisa melihat bagaimana nuansa daerah Bali, rumah adatnya, pakaian daerah, dan informasi unik daerah Bali lainnya.
Anjungan-anjungan tersebut mewakili daerahnya masing-masing, seolah berkata “inilah kami, lihatlah kami, yang berbeda dari lainnya”.
Saya jadi terinspirasi dengan hal ini dan tersadar bahwa kita seperti anjungan tersebut di mata dunia. Kita adalah anjungan kerajaan sorga yang mewakili kerajaan sorga di dunia ini. Dengan melihat kita, dunia seharusnya tahu bahwa kita adalah warga sorgawi yang memiliki sifat dan ciri khas sorgawi.
Alkitab berkata bahwa kewargaan kita adalah kewargaan sorga (Fil.3:20) dan kita adalah surat terbuka yang dapat dilihat dan dibaca orang.
Jadilah anjungan sorgawi yang memuliakan Tuhan Yesus dalam segala hal di hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Bukan Kita Yang Hebat, Tapi Kasih-Nya Yang Hebat Atas Kita
Seorang anak muda yang sejak kecil ditinggal oleh ayahnya, senang membuat lukisan-lukisan. Anak muda ini tinggal di daerah pinggiran kota, dan dengan setia membuat satu demi satu lukisan.
Lukisannya tidak terlalu bagus kelihatannya, agak abstrak dan rasanya sulit untuk bisa laku terjual dengan harga mahal.
Suatu kali, mendadak, anak muda ini mendapatkan undangan “pameran tunggal” di sebuah kota besar, dari seseorang yang tidak dia kenal, yang secara lengkap mensponsorinya, membiayai tiketnya pergi pulang dan menyediakan semua akomodasi yang dia perlukan.
“Siapa yang akan hadir?,” pikirnya. Kemungkinan orang untuk datang ke pameran sangat kecil oleh karena dia bukan seorang pelukis terkenal. Tapi aneh tapi nyata, pengunjung pameran cukup banyak, dan yang luar biasanya, semua lukisannya habis terjual dengan harga yang mahal.Mulailah muncul rasa bangga dalam hati pemuda ini. Dia merasa dirinya tidak kalah dengan pelukis-pelukis terkenal lainnya. Dia mulai merasa hebat, karena mampu meraih prestasi seperti itu dalam jangka waktu sangat singkat.
Tapi, semua rasa bangganya itu sirna, ketika pada akhirnya dia bertemu dengan seseorang yang ada di balik semua kesuksesannya itu.
Rupanya, ayahnya yang dulu pernah meninggalkannya, dialah yang mensponsori semuanya. Ayahnya lah yang menggelar acara pameran tunggal itu untuknya, dan ayahnya juga yang mensponsori orang-orang untuk membeli semua lukisannya.
Anak muda ini merasa malu, dan menyadari bahwa semua karena perbuatan ayahnya. Mereka pun mengalami rekonsiliasi setelah lama tidak bertemu.
Saudara yang terkasih dalam Tuhan, betapa sering kita bersikap seperti anak muda itu. Ketika kita berhasil meraih sesuatu, kita merasa diri kita hebat, kita menjadi sombong dan kemudian menyepelekan orang lain.
Padahal semua yang kita raih sampai hari ini, kesuksesan, keberhasilan atau apapun yang menjadi kebanggaan kita saat ini, adalah semata-mata karena kasih Bapa di sorga. Dialah yang memberikan semuanya itu bagi kita. Bukan karena kita hebat, tetapi karena kasih-Nya yang hebat atas kita. Yang berbeda dengan cerita itu, Bapa di sorga tidak pernah meninggalkan kita, Dia selalu mengamat-amati dan bersama-sama dengan kita.
Daud bukanlah siapa-siapa, ketika dia menghadapi Goliat yang besar, di atas kertas, Daud pasti kalah. Daud hanya menggunakan batu yang diambilnya dari dasar sungai, batu-batu yang nampak tidak berarti. Tapi dengan batu itu Goliat mati.
Bukan karena Daud hebat, tetapi karena Kasih Tuhan yang hebat atasnya.
Mazmur 117:1-2 berkata:
“Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!”
Sadarilah hari ini, bahwa hidup kita sampai hari ini, adalah karena kasih Tuhan yang begitu hebat atas kita. Kasih-Nya yang membuat kita hidup dan bernafas, serta meraih semua yang kita cita-citakan dan harapkan. Bukan karena kita, tetapi karena Anugerah Kasih-Nya yang besar. Amin. (BKT)
Mujizat Terbesar Adalah Keselamatan Kekal
Semua orang yang hidup di muka bumi ini pada akhirnya suatu hari akan mati.
Dunia kedokteran, meskipun sudah berusaha maksimal sampai hari ini, mencari cara bagaimana agar manusia dapat hidup lebih lama, tetap tidak akan dapat menemukan solusi agar manusia dapat hidup selamanya.
Alkitab jelas mengatakan bahwa oleh karena dosa, maka manusia telah menerima hukuman maut atau kematian. Tidak ada satupun yang dapat luput dari maut. Dan satu hal yang lebih mengerikan bahwa ternyata, sesudah menghadapi maut, manusia masih harus menghadapi satu hal yaitu kematian di dalam neraka, penghukuman kekal akibat dosa. Sebab Allah tidak dapat dinajiskan dengan dosa dan kekotoran manusia, sebab Allah itu suci adanya.
Usaha dan segala upaya manusia untuk menjadi suci, tidak akan pernah berhasil dan tidak ada gunanya sama sekali dalam proses pencapaian kepada standard kekudusan Allah. Sebab apa yang telah cemar, tetaplah cemar sehingga oleh dan dari dirinya sendiri tidak dapat membuatnya bersih dan suci.
Tapi, syukur kepada Allah Bapa yang telah mengaruniakan Tuhan Yesus Kristus, untuk datang ke dunia dan mati bagi kita. Dia adalah anak domba yang telah lama dinubuatkan dan dijanjikan kedatangan-Nya. Dia tidak bercacat cela, dan tidak ada dosa pada-Nya. Sehingga Dia sangat layak untuk menjadi korban bagi penebusan segala dosa manusia. Dia telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Darah-Nya yang telah tercurah di atas kayu salib, cukup untuk membasuh dan menyucikan kita dari segala dosa kita, serta menjadi penebusan dan kelepasan kita dari dosa dan maut.
Kematian-Nya telah memerdekakan kita dari dosa, dan kebangkitan-Nya memberikan kita pengharapan yang teguh, bahwa kita pun akan mengalami kebangkitan serta kehidupan yang abadi bersama Dia di dalam kerajaan Sorga.
Matius 13:44-45 menyebutkan bahwa kerajaan sorga itu merupakan suatu hal yang sangat sangat berharga dan tak ternilai, sehingga orang akan rela untuk melepaskan dan menjual segala yang dimilikinya untuk memperoleh kerajaan sorga itu.
Jika saudara mengerti betapa berharganya dan bernilainya kerajaan sorga itu, saudara tidak akan menunggu waktu lama untuk datang kepada Tuhan Yesus dan meninggalkan segala sesuatu yang lama dalam hidup saudara.
Tuhan Yesus berkata bahwa Dialah jalan menuju kepada Bapa, Dialah jalan keselamatan dan kehidupan kekal. Barangsiapa percaya kepada-Nya, tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Percayakah saudara akan hal ini? Saudara mau percaya atau tidak percaya, Tuhan Yesus tetaplah Tuhan dan Allah, Ialah yang empunya segala kuasa di surga dan di bumi. Ia akan datang kembali sebagai hakim yang akan menghakimi bangsa-bangsa.
Hari itu akan sangat menggentarkan, bagi semua orang yang ada di bumi, ya hari kedatangan-Nya akan sangat menakutkan bagi mereka yang tidak percaya kepada-Nya, tetapi merupakan sukacita bagi mereka yang menanti-nantikan Dia.
Percayalah kepada-Nya dan serahkanlah hidupmu kepada-Nya, tanggalkan semua beban dan dosa yang menghalangi saudara untuk datang kepada Dia, Allah yang mengasihi dan memperhatikan saudara, yang setia dan adil.
Berdoalah secara pribadi:
Tuhan Yesus, aku percaya kepadamu, bahwa Engkau adalah Tuhan dan juruselamatku. Engkau telah mati bagiku, untuk menebus dosaku. Dan Engkau telah bangkit serta naik ke sorga, mempersiapkan tempat bagiku.
Ampunilah segala dosaku dan masuklah dalam hati dan pimpinlah hidupku Ya Tuhan Yesus.
Trima kasih Tuhan Yesus, Amin.
Tuhan Melindungi Saya Dari Bahaya
Ngantuk waktu nyetir seringkali saya alami walaupun sangat berbahaya. Saya sudah sering berusaha selalu terjaga tapi kalau perjalanan panjang biasanya ada saja waktu-waktu dimana rasa ngantuk itu susah dilawan.
Pernah suatu kali, di tahun 2005, saya, sendirian, sedang menyetir dari Jakarta ke daerah Cipanas, menuju ke sebuah tempat dimana istri dan anak saya berada bersama dengan keluarga kakak saya. Sejak dari Jakarta saya berdoa supaya Tuhan menjaga dan melindungi dalam perjalanan supaya selamat sampai tujuan. Saya kuatir bakal ngantuk di jalan.
Di tol Jagorawi, saya mulai ngantuk. Saya siram muka dan kepala pakai air minum biar tetap ‘melek’. Tapi dasar namanya udah ngantuk banget, akhirnya saya, tanpa sadar, mulai tertidur, padahal kecepatan lumayan kencang.
Nah, kejadian setelahnya membuat saya heran. Secara tiba-tiba saya mendengar suara istri saya memanggil nama saya dengan agak keras. “Billy Bangun!” suara itu jelas sekali terdengar dan saya langsung buka mata melihat ke arah datangnya suara itu. Suaranya datang dari tempat duduk sebelah dimana biasanya istri saya duduk.
Lalu saya menjadi sangat kaget karena ternyata saya melihat sendiri dengan jelas ada istri saya sedang duduk sambil menggendong anak kami Justin, padahal mereka berdua sedang ada di Cipanas.
Pada saat saya memandang istri saya itu, dia memberi kode untuk melihat ke depan.
Saat saya lihat ke depan, ternyata mobil sudah menuju keluar jalur dan sesaat lagi bisa menabrak atau terjerumus ke bagian pinggiran luar jalan tol. Saya langsung mengendalikan kendaraan agar kembali ke jalurnya.
Setelah itu langsung melihat lagi ke arah istri saya dan ternyata sudah tidak ada. Saat itu, waktu antara kejadian satu dengan yang lain sangat cepat. Dan peristiwa ini sangat luar biasa buat saya.
Saya percaya bahwa Tuhan, dengan cara-Nya yang ajaib, sudah menolong dan menjauhkan saya dari malapetaka, sehingga saya sampai di tujuan dan masih ada sampai saat ini untuk menyampaikan kesaksian ini.
Immanuel, Tuhan beserta dengan kita, bukanlah sekedar kata-kata tapi benar-benar suatu kenyataan. Dia ada bersama-sama saya senantiasa dan Dia juga ada bersamamu.
Tuhan Yesus memberkati.
(Kesaksian Pribadi)
Dunia Game Online "Second Life" Dapat Menjerumuskan Kepada Dosa
Permainan game semakin hari semakin canggih karena perkembangan teknologi yang pesat sekali.
Dulu, tidak ada istilah permainan di dunia maya, anak-anak yang mau bermain dengan temannya, biasanya harus pergi ke rumah temannya dan mengajaknya bermain secara nyata, apakah itu main kejar-kejaran, petak umpet, monopoli, catur, dan sebagainya.
Saya masih ingat game nintendo bertahun-tahun lalu, yang kualitas gambarnya masih sederhana dan suaranya masih bunyi-bunyian not lagu. Tapi, teknologi game terus berkembang seiring dengan adanya internet dan teknologi informasi yang semakin maju.
Ada satu game yang sekarang ini menjamur di dunia termasuk di Indonesia, yaitu Life Simulation Game bernama “Second Life”. Dalam game ini, seseorang yang hendak bermain dapat memilih karakter avatar yang diinginkannya, lalu bisa bermain bersama dengan orang-orang lain yang berada di tempat berbeda, layaknya menjalani kehidupan seperti di dunia nyata.
Aktifitas dalam dunia game tersebut seperti di dunia nyata, misalnya bekerja, bersosialisasi dengan teman-teman, makan, minum, mandi, bahkan menikah pun bisa dilakukan di game ini.
Namun, game ini membuat kecenderungan negatif orang muncul, apa yang tidak pantas dilakukannya di dunia nyata, dia lakukan di dunia maya dalam game second life ini, perselingkuhan, perzinahan, percabulan, yang dilakukan dengan pemain lain. Orang-orang yang di dunia nyata sudah berkeluarga pun, sesungguhnya tidak layak melakukan pernikahan meskipun secara virtual dalam game ini.
National Geographic mengupas kehidupan salah seorang pemain game ini, sesuai dengan nama gamenya, orang tersebut benar-benar seperti hidup di dua dunia berbeda. Di dunia nyata, dia memiliki seorang istri dan 3 orang anak, tetapi di dunia maya pun dia punya istri lain, dan beberapa anak-anak yang lain juga. Saya menganggapnya seperti orang yang psikopat tanpa disadari oleh dirinya sendiri. Orang yang punya dua kepribadian dan kehidupan ganda yang berbeda satu sama lain.
Apakah ini dosa? Banyak orang berpendapat bahwa ini hanyalah sebuah permainan di dunia maya, sehingga bukan sebuah kenyataan, yang membuat mereka berpikir bahwa ini bukan sebuah dosa.
Tapi, saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, saya hendak menyampaikan disini bahwa tindakan-tindakan tersebut, meskipun dilakukan di dunia maya, adalah DOSA!
Perintah ke-10, dari Kesepuluh Perintah Allah, adalah “Jangan mengingini..”, perintah jangan mengingini adalah perintah untuk mengendalikan pikiran, belum sampai kepada perbuatan. Kalau perintah lain sudah berhubungan dengan perbuatan seperti: jangan membunuh, jangan mencuri, jangan berzinah, tapi perintah “jangan mengingini” adalah perintah untuk mengontrol pikiran kita supaya pikiran kita kudus di hadapan Allah.
Inilah perintah yang ke-10 itu:
“Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.” (Kel. 20:17)
Ini merupakan dosa keinginan, masih ada di dalam pikiran, belum sampai diperbuat, tetapi sudah merupakan dosa. “Dosa Keinginan” adalah salah satu dosa yang dilarang oleh Tuhan.
Meskipun saudara menganggap melakukan hubungan seksual atau percabulan di dunia maya dengan pemain lain, hanyalah dunia khayalan, bukan kenyataan, tetapi itu sudah merupakan dosa besar! Jangan biarkan dirimu ditipu oleh Iblis.
Tuhan Yesus memberikan firman: “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” (Mat. 5:28). Ini berlaku juga untuk wanita terhadap laki-laki. Perhatikan baik-baik, hanya memandang dan mengingini saja sudah dikategorikan berzinah oleh Tuhan, apalagi kalau saudara bermain game “second life” dimana lebih dari sekedar melihat karena lebih dari itu ada interaksi dengan orang lain di dalamnya, maka sesungguhnya saudara sudah berbuat dosa kepada Tuhan.
Dosa Percabulan dan Perzinahan adalah dosa yang paling keji di hadapan Allah. Ketika bangsa Israel berbuat cabul dengan perempuan-perempuan Moab, demikian juga perempuan-perempuan Israel diberikan kepada laki-laki Moab, Tuhan sangat murka sehingga dalam satu hari itu 23 ribu orang Israel mati.
Dengarkan Firman Tuhan dan jadilah pelaku Firman Tuhan.
Lebih baik saudara tidak menyentuh game ini sama sekali daripada saudara menjadi berdosa kepada Tuhan.
Kita harus menjaga dan mengerjakan keselamatan yang telah kita terima dari Tuhan Yesus dengan takut dan gentar. Lakukan apa yang baik dan berkenan kepada Tuhan.
DALAM KASIH TIDAK ADA DOSA
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,
Seringkali, sadar atau tidak, kita sebagai orang Kristen punya konsep yang salah tentang kasih Allah. Banyak orang Kristen yang meskipun mengerti bahwa dosa itu bertentangan dengan kehendak Allah, tapi masih saja main-main dengan dosa. Mereka berpikir bahwa Tuhan pasti mengampuni oleh karena kasih-Nya yang besar. Kasih bukan berarti kompromi terhadap dosa, tetapi kasih itu justru membebaskan dari dosa.
Memang Allah mengasihi kita dengan kasih yang agape, kasih yang tak terbatas itu, namun kita tidak boleh lupa, bahwa dalam kasih tidak ada dosa. Kasih tidak mengandung dosa, dan setiap dosa tidak pantas berada di dalam kasih. Dengan demikian, dosa harus kita tinggalkan dan kita hidup bagi Tuhan dalam kasih-Nya.
Mungkin saudara berpikir bahwa tidak ada hukuman yang terjadi ketika engkau berbuat dosa, tetapi ingatlah firman Tuhan dalam Roma 2:4 yang berkata:” Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?”
Jadi kalau selama ini, saudara masih hidup dalam dosa, dan keadaanmu nampaknya baik-baik saja, ingatlah bahwa itu disebabkan oleh karena kemurahan Allah untuk menuntun saudara kepada pertobatan.
Namun, bila saudara terus menerus berkeras hati dan tidak mau mengikuti kehendak Tuhan, maka berhati-hatilah karena sebenarnya engkau sedang mengundang murka Allah tertimbun atas dirimu.
Sebab di dalam Roma 2:6-8 tertulis: ”Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.”
Relakanlah hatimu dan serahkanlah dirimu kepada Tuhan, tundukkanlah setiap keinginan hawa nafsu kita kepada kehendak Allah, sebab bila kita telah percaya kepada Kristus, maka kita juga telah mati bagi dosa dan keinginan daging, tetapi hidup bagi kehendak Allah yang kudus.
Tuhan Yesus memberkati saudara senantiasa!
Kerjakan Apa Yang Tuhan Sudah Tetapkan Bagimu
Pada abad kesebelas, Raja Henry III dari Bavaria mulai jenuh dengan kehidupan di istana dan tekanan-tekanan sebagai seorang raja. Ia akhirnya melamar kepada Pryor Richard di sebuah biara lokal dan meminta agar dirinya diterima sebagai anggota biara tersebut. Raja Henry ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan menjadi seorang biarawan.
“Ya, Raja,” kata Pryor Richard, “Apakah Anda memahami bahwa Anda harus berjanji untuk taat di sini? Itu akan sulit bagi Anda karena Anda adalah seorang raja.”
Ketika akhirnya Raja Henry III menutup usia, suatu pernyataan ditulis: “Raja telah belajar untuk berkuasa melalui ketaatan.”
Seberapa sering kita seperti Raja Henry III ini ketika menghadapi kejenuhan dan tekanan hidup, baik di pelayanan ataupun di tempat kerja? Kita ingin lari meninggalkan tekanan itu, atau mencari suasana baru yang bisa menyegarkan kita. Kita hanya mencari apa yang menyenangkan hati kita, namun kita jarang bertanya apakah yang Tuhan mau. Pada hal, kemungkinan besar Tuhan ingin kita tetap menjalankan tugas kita sebaik mungkin dimana Ia telah menempatkan kita.
Dari kisah di atas, mari kita belajar untuk menjalankan tanggung jawab kita dengan penuh ketaatan. Ada waktunya ketika kejenuhan itu akhirnya berlalu, dan kita melihat bagaimana indahnya rencana Tuhan di genapi dengan apa yang kita kerjakan.
Disadur dari: Dibangunkan Terhadap Takdir;
Terry Crist; Immanuel Publishing.
Malu Mengakui Yesus = Ditolak di Surga
Dalam Matius 10:32-33 tertulis demikian:
“Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”
Pengakuan iman kita kepada Tuhan Yesus di hadapan manusia merupakan hal yang penting. Ini bukanlah suatu yang harus disembunyikan, apabila ada yang menanyakan kepada kita.
Dalam berbagai peristiwa kekerasan dan aniaya, seringkali orang-orang Kristen ditantang untuk menyangkal Tuhan Yesus, namun sejarah mencatat bahwa mulai dari jaman rasul-rasul, dan berlanjut ke Roma,dimana orang-orang Kristen dijadikan mangsa binatang-binatang buas di Colloseum, hingga saat ini, orang-orang yang sungguh-sungguh mengenal dan percaya Tuhan Yesus, tidak akan pernah menyangkali iman mereka kepada Tuhan Yesus Kristus.
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara juga berbuat demikian? Di tempat dimana kita berada, apakah itu di sekolah, kampus, di tempat kerja, dan dimanapun, apakah kita menunjukkan identitas kita sebagai orang yang percaya Tuhan Yesus?
Ataukah kita menutup mulut dan membuat kamuflase untuk menyamarkan identitas kita sehingga orang-orang lain tidak tahu bahwa kita adalah orang yang percaya Tuhan Yesus?
Saudara yang dikasihi Tuhan, kita pasti sadar, di area mana saja kita sudah tidak setia dalam hal pengakuan kepada Yesus. Jerat dosa dan kesenangan dunia, perasaan malu dan terintimidasi dengan keadaan atau lingkungan, mungkin membuat kita malu mengakui bahwa kita percaya Yesus. Tapi, ingatlah, dan berhati-hatilah, jangan sampai hal itu membuat kita tidak diakui oleh Tuhan Yesus di hadapan Bapa dan malaikat-malaikat-Nya di sorga. Jika kita tidak diakui oleh Yesus itu sama saja artinya dengan ditolak di sorga.
Dengarkanlah dan jadilah bijak. Kalau kita mau taat dan setia, Roh Kudus akan memberikan kepada kita kekuatan untuk selalu berada dalam rel atau jalur kehendak Allah yang indah dan sempurna.
Tuhan Yesus memberkati saudara senantiasa!
Jangan Bersaksi Dusta Tentang Sesamamu
Perintah ke-9 dari 10 Perintah Allah adalah:
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. (Kel.20:16)
Firman Tuhan ini jelas sekali, sehingga tidak ada dalih bagi kita untuk mengatakan alasan-alasan yang menyebabkan kita dapat atau boleh mengucapkan sesuatu yang buruk tentang orang lain.
Mengucapkan saksi dusta itu contohnya adalah menggosipkan sesuatu tentang orang lain yang faktanya tidak benar atau berbicara yang tidak patut tentang seseorang.
Ingatlah bahwa:
“orang-orang yang senang membicarakan orang lain ketika bersama denganmu, pasti juga akan membicarakan tentang dirimu kepada orang lain.”
Lebih baik, jaga mulut, dan jaga hati, serta mengasihi sesama, sebab kasih itu menutupi segala sesuatu. Sama seperti kasih Yesus yang menutupi dosa kita, maka kita pun harus melakukannya kepada orang lain demikian.
Tangkuban Parahu
Mazmur 65:6 (65-7) berkata: “Engkau, yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu, sedang pinggang-Mu berikatkan keperkasaan”, Gunung-gunung dan segala yang ada di bumi ini adalah ciptaan Tuhan, milik Tuhan.
Tuhan memberikan alam ciptaannya untuk membuat manusia dapat menikmatinya. Patut kita bersyukur kepada Tuhan, ketika bisa melihat alam di sekitar kita, betapa sungguh indah apa yang Tuhan buat. Keindahan di sekitar kita menjadi bukti bahwa Allah itu sungguh baik bagi kita. Dia menciptakan, Dia juga yang memelihara.
Saksikan video wisata ke Tangkuban Perahu di Subang, Jawa Barat. Kiranya Tuhan Yesus memberkati saudara semua senantiasa. amin.
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=ZGZ1jcZlCOw&w=420&h=315]