Menyesatkan atau Membimbing Anak Kecil?

Anak-anak kecil paling gampang percaya kepada sesuatu dan akan kuat dalam memegang prinsip kepercayaan itu.  Mereka tergolong kelompok yang “belum tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri”.   Maka dari itu, beban tanggung jawab terbesar dalam mengarahkan anak-anak ada pada orang dewasa, dalam hal ini bisa orangtua, om dan tante, kakek dan nenek,  guru atau keluarga lainnya.
Dalam Markus 9:42 tertulis:
“Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.”
Ayat ini menegaskan pentingnya peranan orang dewasa dalam membimbing anak-anak dan peranan itu tidak boleh disalahgunakan untuk penyesatan.  Menyesatkan seorang anak kecil adalah suatu dosa, dan inilah yang ditekankan oleh Tuhan Yesus.
Salah satu prioritas utama seorang yang beriman, terlebih lagi orang tua dalam hal ini, adalah memberi teladan lewat cara hidup dan ajaran bagi anak-anaknya.  Dengan demikian, anak-anak dapat melihat dan merasakan kasih yang tulus dari orangtua.  Orangtua juga harus menjaga anak-anak agar terhindar dari pengaruh jahat dari dunia ini.
Dorothy Lawe Holt menulis:
Jika seorang anak dibesarkan dengan kritikan,
maka ia belajar untuk menghakimi.
Jika seorang anak dibesarkan dengan kebencian,
ia belajar untuk berkelahi dan menentang,
Jika seorang anak dibesarkan dengan cemoohan,
maka ia akan menjadi pribadi yang tidak menghargai dirinya sendiri.
Jika seorang anak hidup dengan aib,
maka ia menjadi pribadi yang merasa bersalah.
Namun,
Jika seorang anak hidup dalam toleransi,
ia belajar untuk menjadi sabar,
Jika seorang anak hidup dengan dukungan semangat,
ia akan menjadi percaya diri,
Jika seorang anak hidup dengan penghargaan,
ia belajar untuk menghargai.
Jika seorang anak hidup dengan keadilan,
ia belajar untuk menjadi adil.
Jika anak hidup dengan penerimaan,
ia belajar untuk menghargai dirinya sendiri.
Jika anak hidup dalam persahabatan dan kasih,
ia belajar untuk mengasihi sesamanya.
Saudara yang terkasih, mau menjadi apa anak kita, adalah tergantung dari apa yang kita lakukan pada mereka.  Berdoalah buat mereka, berkatilah mereka, dan ajarkan mereka iman dan teladan hidup yang baik agar mereka menjadi anak-anak yang cinta akan Tuhan dan mengasihi sesama.
 
 

Leave a Reply