Pernahkah kita melihat seekor burung sedang termenung dan stress karena kuatir soal hari esok? Burung pipit tidak pernah menabur tapi selalu tercukupi, tidak pernah menyimpan tapi selalu ada persediaan. Semuanya karena Tuhan memperhatikan burung pipit yang kecil itu.
Burung Pipit, salah satu spesies burung yang disebutkan oleh Tuhan Yesus untuk dijadikan contoh agar kita jangan kuatir dalam hidup. Contoh ekstrem ini bukan berarti meniadakan tugas dan tanggung jawab manusia dalam bekerja dan berkarya, namun memberikan makna bahwa bila burung pipit saja yang tidak menabur bisa terpelihara, apalagi manusia yang menabur pasti akan menuai.
Makna lainnya tentu adalah mengenai tanggung jawab Allah atas ciptaan-Nya, apabila burung pipit yang kecil saja diperhatikan Tuhan, apalagi manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, pasti dipelihara oleh-Nya.
Implikasi dari kenyataan ini kembali kepada esensi perintah Tuhan agar jangan kuatir soal apapun dalam kehidupan ini. Bersukacitalah di dalam Tuhan dan serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya.
“Bila perkara kecil saja diperhatikan oleh Tuhan, apalagi perkara yang besar, pasti diperhatikan oleh-Nya.”
“Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.” (Lukas 12:6-7)