Suasana Natal Desember

baby-jesus-mary-joseph-by-deweyNats Alkitab:
“Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.” (Lukas 2:16)
Memasuki Bulan Desember, suasana Natal mulai terasa, khususnya di beberapa kota di Indonesia seperti Manado, Jakarta, Papua, bahkan berbagai kota di belahan dunia lainnya, seperti Tokyo, Dubai dan tentunya di kota-kota besar lainnya.  Aksesoris natal mulai memeriahkan tempat-tempat umum seperti mall, swalayan, taman kota atau hotel. Pohon Natal, hiasan natal, kaus kaki, topi santa, dan berbagai pernak-pernik lainnya.
Tapi benarkah Natal itu identik dengan pernak-pernik tersebut?  Kita sudah begitu lama terhubung dengan pohon cemara, santa claus, dan berbagai hiasan natal lainnya, sehingga tanpa disadari, ketika merayakan Natal merasakan ada yang kurang bila tanpa pernak-pernik tersebut.
Padahal Natal yang sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan semua aksesoris tersebut.  Natal adalah kelahiran sang Juruselamat manusia yaitu Yesus Kristus.  Tanpa kelahiran-Nya Natal takkan ada dan perayaan Natal tak akan bermakna. Makna sesungguhnya Natal terletak pada Yesus Kristus.
Bila saudara tidak punya pohon Natal atau aksesoris Natal yang umum dipakai saat perayaan Natal, janganlah bersedih hati.  Sebab ada orang yang sedih bila tidak punya pohon Natal di rumahnya atau di acara ibadah Natal.  Natal itu bukan soal pohon atau lilin atau yang lain-lainnya, tetapi Natal adalah Kristus Yesus yang lahir dalam hati kita.
Kerinduan hati kita seharusnya seperti kerinduan para gembala yang ingin melihat bayi yang dijanjikan itu.  Kita harus memiliki kerinduan untuk mencari dan menemukan Tuhan Yesus melalui iman kita kepada-Nya.  Fokuskan Natal mulai sekarang pada pokok yang sebenarnya yaitu Yesus Kristus. Amin.

Leave a Reply