Nats Alkitab:
“Maka siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada TUHAN?” (1 Tawarikh 29:5b)
Pasal 29 dari Kitab 1 Tawarikh berisi tentang sumbangan untuk pembangunan Bait Suci. Baik raja dan pembesar-pembesar maupun rakyat biasa dengan rela hati memberikan persembahan untuk pekerjaan pembangunan Bait Suci. Kesukaan mereka memberi persembahan didorong oleh kesukaan mereka akan hadirat dan pimpinan Allah dalam kehidupan mereka serta kesadaran bahwa semua yang mereka miliki adalah berasal dari Tuhan.
Sebuah grup di facebook mempermasalahkan tentang persepuluhan dan para anggota grup tersebut berselisih paham satu sama lain mengenai perlu atau tidaknya memberikan persepuluhan. Sebenarnya, apa yang disebut dengan persepuluhan itu mempunyai makna yang sama dengan apa yang ada pada 1 Tawarikh 29 yaitu suatu persembahan yang dilakukan dengan sukacita kepada Tuhan untuk mendirikan dan mempertahankan eksistensi pekerjaan Kerajaan Allah di muka bumi ini. Bila kita menyadari bahwa nafas hidup ini dan segala berkat yang kita miliki adalah berasal dari Tuhan maka kita akan malu kepada diri sendiri dan kepada Tuhan karena sesungguhnya segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, untuk Dia dan kepada Dia saja.
Pasal 29 ini menggambarkan suatu sikap yang benar dalam memberi bagi pekerjaan Allah. Sebagai orang-orang yang telah ditebus oleh darah-Nya yang kudus, kita harus memiliki:
1) kesukaan dan komitmen kepada Kerajaan Allah
2) kesediaan untuk mempersembahkan diri dan milik kita kepada Allah
3) sukacita yang timbul dari memberi dengan sukarela
4) pengakuan bahwa segala yang kita miliki berasal dari Allah
5) kerendahan hati dan rasa syukur atas hak istimewa untuk mengambil bagian dalam maksud kekal Allah
6) motivasi memberi yang muncul dari hati yang tulus dan hidup yang benar
7) doa bahwa Allah berkenan untuk terus mengarahkan hati kita kepada kesetiaan yang kokoh kepada Dia dan pekerjaan-Nya di dunia
Perhatian sungguh-sungguh Raja Daud dan rakyatnya terhadap persiapan pekerjaan pembangunan Bait Suci mencerminkan kesukaan dan kerelaan mereka untuk memberikan seluruh hidup mereka bagi Allah.
Dalam zaman sekarang ini, pekerjaan-pekerjaan pelayanan Kerajaan Allah masih terus berlangsung. Penginjilan tidak akan berhenti sampai saatnya yang terakhir akan tiba, para pekerja di ladang-Nya, para prajurit Kristus akan terus lahir dan berjuang dengan setia oleh pimpinan Roh Kudus. Bagaimanakah respon kita terhadap gelombang pekerjaan Allah ini? Apakah kita menjadi bagian di dalamnya?
(Referensi: Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan)