Nats Alkitab:
Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. (Yesaya 55:2)
Meminjam istilah kompensasi BBM, bayangkanlah apa yang dapat terjadi dalam sebuah keluarga, bila seorang ayah atau ibu yang biasanya merokok kemudian tidak merokok, berapa banyak uang yang dapat disimpan sebagai kompensasi dari tidak merokok? Seperti istilah pemerintah, saya memakai istilah tersebut dan mengubahnya menjadi “Dana Kompensasi Rokok”.
Seandainya seorang bapak yang perokok, berhenti merokok, cobalah hitung berapa uang yang menjadi bermanfaat bagi keluarganya. Bila sehari biasanya ia membeli sebungkus rokok, itu berarti sekitar Rp. 15.000 yang dapat ditabung. Dalam sebulan ia dapat mengalihkan “subsidi rokok” kepada pemenuhan kebutuhan keluarga sebesar Rp. 450.000,-. Jumlah sebesar itu dapat membeli beras dengan kualitas terbaik sebanyak satu karung seharga Rp. 280.000,- dan masih ada sisa Rp. 170.000,- yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga selama sebulan dengan menu sederhana.
Jika uang tersebut ditabung, dalam setahun akan menjadi Rp. 5.400.000,- yang dapat dipakai untuk investasi kecil-kecilan buat usaha keluarga, atau untuk rekreasi bersama istri dan anak-anak ke luar kota, juga dapat dipakai untuk keperluan pendidikan anak. Apabila, terus disimpan, maka dalam dua puluh tahun akan menjadi lebih dari Rp. 108 juta rupiah karena ada bunga bank. Bayangkan apa yang dapat terjadi buat keluarga, tentunya kesehatan terjaga dan kondisi ekonomi juga semakin baik.
Nats Alkitab di atas berbicara kepada kita semua. Tuhan bertanya : “mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? dan menghabiskan gaji untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?” Ini perlu dijawab oleh para perokok. Saya masih melihat dan menemui banyaknya orang yang terus berpikir-pikir mengenai “apakah perlu atau tidak saya berhenti merokok?” dan mencari ayat-ayat Alkitab yang berhubungan dengan merokok.
Para perokok di Indonesia kebanyakan adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Dapat diprediksi dengan adanya alokasi dana untuk rokok setiap bulan maka kondisi perekonomian keluarga akan semakin sulit. Belum lagi biaya untuk pengobatan akibat penyakit karena merokok. Sementara pemilik pabrik rokok semakin hari semakin bertambah kaya, para perokok justru semakin hari makin menderita dan sakit-sakitan.
Mari, ingatlah anak dan istri. Bila yang membaca ini adalah istri, maka ingatlah keluargamu. Bila yang membaca masih jomblo, ingatlah kesehatanmu dan masa depanmu. Jangan bersikap cuek, tapi bersikaplah yang benar, responi dengan benar setiap kebenaran firman Tuhan.
Renungan kali ini mengupas dari segi ekonomi, di bagian yang lalu dari segi rohani. Marilah kita bersama menjaga kesehatan ekonomi keluarga dengan menghapuskan “pengeluaran” yang tidak perlu seperti merokok, apalagi merokok itu tidak baik dari segi kesehatan dan kerohanian.
INGATLAH!
Merokok membuat kesehatanmu terganggu, uangmu habis, dan ekonomimu sulit.