Setelah menjalani kegiatan sepanjang hari baiklah kita mengambil waktu untuk menyendiri bersama Tuhan.
Dalam Matius 14:23 tertulis: “Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.”
Dalam kapasitasnya sebagai manusia 100%, Yesus mengambil waktu untuk menyendiri dan berdoa. Meskipun Ia adalah juga Allah 100% namun Yesus berkomunikasi dengan Bapa dalam suasana kesendirian.
Ada makna yang baik yang dapat kita ambil sebagai suatu pelajaran dan praktek rohani dalam kehidupan kita dari kisah menyendirinya Tuhan Yesus.
Ada 3 makna kita menyendiri bersama Tuhan:
1. Waktu untuk introspeksi dan minta pengampunan
Dalam aktivitas kita sepanjang hari, ada banyak perkataan kita yang keluar dari mulut, dan kemungkinan besar ada banyak kesalahan di dalamnya sebab Amsal sendiri berkata bahwa di dalam banyak perkataan ada banyak kesalahan. Dan ini perlu kita introspeksi dan mohon ampun dari Tuhan serta menjadi pembelajaran agar kita dapat lebih menguasai mulut dalam berkata-kata.
Sepanjang hari, kita bertemu dengan orang-orang lain, dan mungkin saja ada hal-hal yang perlu kita renungkan apakah kita sudah berbuat yang baik dan benar kepada sesama kita. Mungkin ada kesalahpahaman, emosi dan ketersinggungan yang tanpa sadar dilakukan ataupun dengan sadar dilakukan. Ini perlu kita introspeksi dan doakan serta mohon pengampunan Tuhan dan minta bimbingan Roh Kudus.
Kita tidak luput dari kesalahan, meskipun sudah berusaha hidup benar, secara tidak sengaja kita bisa salah dan lalai sehingga berdosa dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Untuk itu, kita perlu meminta ampun dari Tuhan serta introspeksi diri dan minta pimpinan Tuhan agar tidak melakukan lagi kesalahan yang sama. Tuhan Yesus mengajarkan dalam doa “Bapa kami” agar kita memohon pengampunan dosa setiap hari dan juga mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita.
2. Waktu untuk bersyukur kepada Tuhan
Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik. Sepanjang hari, kita dapat melakukan berbagai aktivitas kegiatan, diberi kesehatan dan kekuatan oleh Tuhan, diberi kepandaian, hikmat, pimpinan, dan dianugerahkan berbagai berkat, semuanya patut kita syukuri kepada Tuhan.
Kalaupun ada yang mengalami pergumulan dan sakit penyakit, kekurangan, dan berbagai masalah, tetap naikkan pengucapan syukur kepada Tuhan. Karena orang yang dapat bersyukur dalam segala perkara, membuat dirinya kuat dalam menghadapi segala sesuatu.
3. Waktu untuk mencaritahu kehendak Tuhan
Kita membutuhkan kuasa dan pertolongan Tuhan dalam hidup ini. Seringkali kita menghadapi berbagai macam pilihan yang harus diambil keputusan. Tanpa melibatkan Tuhan kita akan salah jalan dan tersesat. Pemikiran kita seringkali dipengaruhi oleh berbagai macam hal, pendapat orang, emosi jiwa, hawa nafsu, atau keserakahan. Oleh karena itu, kita membutuhkan suara Tuhan dan mengerti kehendak Tuhan yang terbaik dalam kehidupan kita.
Marilah kita mengambil waktu untuk menyendiri bersama Tuhan Yesus. Untuk bersyukur, introspeksi dan mohon pengampunan serta mendengar suara Tuhan.