1. Apa itu persepuluhan?
Persepuluhan adalah persembahan atau pemberian kepada Allah yang besarnya sejumlah sepersepuluh dari penghasilan yang diperoleh. Pada hakekatnya, pengertian persepuluhan adalah milik Tuhan yang harus kita kembalikan sejumlah sepersepuluh dari apa yang kita peroleh. Dalam Perjanjian Lama, persepuluhan dituntut dari ‘hasil benih di tanah’, ‘buah pohon-pohonan’, dan ‘lembu sapi atau kambing domba’.
2. Apakah persepuluhan sudah ada sebelum Taurat?
Ya. Kebiasaan memberikan persepuluhan ada sebelum taurat. Abraham memberikan sepersepuluh dari miliknya kepada Melkisedek, imam Allah yang maha tinggi. (Kej.14:17-20). Kebiasaan ini dilanjutkan oleh Ishak dan Yakub dan dikukuhkan dalam Taurat.
3. Apakah persepuluhan ada ayatnya di Perjanjian Baru?
Ada. Dalam Ibrani 7 dijelaskan tentang imam Melkisedek yang menerima persepuluhan dan alangkah lebih besarnya lagi Yesus yang adalah Imam Agung. Secara tersirat, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa apabila kepada imam Melkisedek diberikan persepuluhan, maka terlebih lagi kepada Yesus Kristus yang adalah Imam Agung kita.
4. Apakah orang percaya wajib memberikan persepuluhan?
Banyak yang berdalih macam-macam untuk menghindari pemberian persepuluhan ini. Namun, alangkah baiknya bila kita mentaati firman Tuhan. Lagipula tidak seluruh harta kita yang diberikan kepada Tuhan, melainkan hanya sepersepuluhnya. Tuhan mau agar kita tidak menyembah mammon. Keterikatan kepada mammon atau harta akan menyebabkan sifat pelit dan kikir. Perhatikan bahwa orang kikir atau pelit, tidak masuk sorga (1 Kor.6:10). Kalau sudah mengaku percaya Yesus tapi masih ada sifat pelit atau kikir berarti belum mengalami buah-buah Roh.
5. Bagaimana menghitung persepuluhan?
Persepuluhan diambil dari penghasilan bersih. Yang terutama adalah ketulusan dalam memberi kepada Tuhan. Harus punya belas kasihan, keadilan dan kebenaran.
6. Kapan memberikan persepuluhan?
Setiap bulan atau boleh dikumpulkan dalam satu tahun.
7. Kepada siapa kita memberikan persepuluhan?
Di Perjanjian Lama secara jelas dituliskan untuk siapa saja persepuluhan itu. Dalam Ulangan 14:28-29 tertulis: “Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu; maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu.”
Jadi dari Ulangan 14:22-29 dan Bilangan 18:21 dapat kita ketahui bahwa persepuluhan diberikan kepada:
1) Orang Lewi : yaitu orang-orang yang pekerjaannya adalah melayani Tuhan di tempat ibadah. Sebab mereka tidak bekerja dan tidak mendapat milik pusaka berupa tanah di Israel. Dalam masa kini, pengertian orang Lewi adalah mereka yang bekerja melayani Tuhan secara khusus, yakni para hamba Tuhan, gembala, penginjil, rasul, nabi dan guru agama, baik di gereja maupun di lembaga, sekolah atau tempat pelayanan lainnya.
2) Orang Asing : yaitu orang-orang yang tidak termasuk orang Israel tetapi tinggal bersama penduduk Israel. Intinya adalah agar mereka bisa hidup dan makan serta terpenuhi kebutuhannya. Di masa sekarang, orang asing berbicara orang-orang di sekitar kita yang hidup dalam kesusahan tidak terbatas pada latar belakang suku atau ras dan agama tertentu.
3) Janda: yaitu mereka, para ibu, yang telah ditinggal mati oleh suaminya dan tidak memiliki penghasilan. Mereka harus diberikan pemenuhan kebutuhan sehari-hari agar mereka tidak jatuh dalam berbagai pencobaan dosa dan tidak menderita sengsara seperti kelaparan dan tidak punya tempat tinggal.
4) Yatim : yaitu anak-anak yang tidak mempunyai ayah dan hidup dalam keterbatasan ekonomi. Berlaku pula tentunya untuk anak-anak yang tidak mempunyai ayah dan ibu atau yatim piatu. Mereka harus dicukupi kebutuhannya oleh mereka yang diberkati Tuhan dalam segala hasil ladang, atau segala hasil pekerjaan yang baik.
5) Pengucapan Syukur: Ternyata salah satu alokasi dari persepuluhan adalah pengucapan syukur kepada Tuhan secara terbuka bahwa Tuhan sudah memberkati kehidupan umatNya. Pengucapan syukur ini merupakan kegiatan untuk memuliakan nama Tuhan dan orang-orang akan mengetahui bahwa siapa Tuhan yang kita sembah dan betapa Tuhan itu baik.
Orang-orang yang menerima persepuluhan juga harus memberikan persepuluhan kepada Tuhan, yang disebut persepuluhan dari persepuluhan.
Kita dapat berdoa minta pimpinan Roh Kudus agar dituntun untuk dapat mengerti harus memberikan persepuluhan tersebut kepada siapa. Sebab, tujuan dari persepuluhan adalah agar tidak ada yang kelaparan dan menderita di negerimu dan agar nama Tuhan selalu dipermuliakan melalui kehidupan kita serta agar kita selalu takut akan Tuhan.
Hasil dari tindakan ketaatan memberikan persepuluhan adalah Tuhan akan memberkati segala usaha yang dikerjakan oleh tangan kita. Haleluya. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.