Mengandalkan Tuhan

Yeremia 17:7  berkata: “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!”
Tentu saja firman ini tidak muncul begitu saja, namun punya latar belakang yang terkait erat dengannya.  Manusia cenderung punya berbagai andalan dalam kehidupannya. Dan andalan-andalan tersebut tanpa disadari membuatnya kurang bergantung kepada Allah.

Orang yang kuat biasanya mengandalkan kekuatannya, sehingga ia merasa ia lah yang terhebat di dunia ini,dan tidak ada yang dapat mengalahkannya.  Orang yang cantik mengandalkan kecantikannya, orang yang gagah mengandalkan kegagahannya. 

Begitu pula orang kaya, mengandalkan kekayaannya dan merasa aman karena jumlah harta yang banyak. Orang pintar merasa hebat dan mengandalkan kepandaiannya.  Orang yang berkuasa mengandalkan kekuasaannya, orang yang berpangkat mengandalkan pangkatnya. Orang yang terkenal mengandalkan popularitasnya.

Ada juga orang yang tidak memiliki sesuatu di dirinya, tapi mengandalkan sesuatu yang ada pada orang lain.  Ada orang miskin yang mengandalkan orang kaya, ada orang yang mencari pekerjaan mengandalkan pejabat yang berkuasa. Ada rakyat jelata yang begitu mengandalkan penguasa.

Manusia memang tidak dapat hidup sendiri.  Ia punya keterikatan dan “ketergantungan” dengan orang lain.  Anak kecil bergantung pada orangtuanya, dan mereka mengandalkan orangtuanya dalam berbagai macam perkara.

Mengandalkan sesuatu atau orang lain dalam batas yang wajar bukanlah sesuatu yang salah.  Namun, yang salah adalah sikap yang selalu dan selalu mengandalkan sesuatu itu, karena melampaui ketergantungan dan pengharapan kita kepada Tuhan.

Ketika menderita dan dalam kesusahan, siapakah yang kita andalkan? Apakah ada sesuatu yang lain yang menjadi andalan kita melebihi daripada Tuhan? Kalau kita berharap pada manusia, maka kita akan kecewa. Kalau kita berharap pada kekayaan atau kekuasaan, kita akan kecewa.

Bukan hanya kecewa, namun kita juga akan terjebak dalam rasa putus asa, stres, dan kehilangan semangat dan harapan, bila kita mengandalkan yang lain selain dari Tuhan. 

Dalam segala pergumulan dan persoalan, marilah kita selalu mengandalkan Tuhan.  Hanya Dialah tempat berlindung dan tempat untuk mengaduh. Hanya Tuhan Yesus sumber pertolongan dan pengharapan yang pastinya tidak mengecewakan.
Kebergantungan penuh pada Tuhan, akan menghasilkan jiwa dan pikiran yang tenteram, hati yang damai meski di tengah “badai”, dan satu hal yang pasti, kita akan memperoleh jawaban dan pertolongan yang kita perlukan.

Andalkanlah Tuhan maka hidupmu akan mengalami berkat-berkat-Nya. Amin.

Leave a Reply