Ada sebuah lagu yang liriknya begini:
Lebih dari s’galanya
ku ingin Kau Tuhan
Emas perak dan permata
Tiada artinya
ku ingin lebih dekat
bersekutu dengan-Mu
jadikan ku hamba setia kepada-Mu
Lagu ini begitu terasa maknanya, saat saya menyanyikan bersama dengan saudara-saudara seiman yang sedang menunggui seorang keluarga yang kritis dan akan kembali pulang kepada Bapa di surga.
Ketika menyanyikan bait-bait lagu, kata demi kata, sungguh saya merasakan bahwa memang tidak ada artinya semua harta yang kita miliki, di saat maut akan kita hadapi, semuanya itu tidak berguna. Tuhan lah harta kekayaan kita sesungguhnya, bukan yang lain. Sungguh dekat dengan Allah maka jiwa kita tenang, bersekutu dengan Dia merupakan hal yang paling hakiki.
Tidak ada yang lebih berharga selain daripada mengenal Tuhan Yesus, penyelamat jiwa kita. Di setiap saat dalam hidup kita, biarlah kita selalu mengutamakan Tuhan.
Harta benda tidak abadi. Tuhan yang kita perlukan. Amin.