Buka Hati Untuk Makanan Keras

Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat. (Ibrani 5:14)

Saat bayi baru lahir, ia minum air susu ibu. Saat ia semakin bertambah besar, ia makan bubur hingga mencapai usia beberapa tahun. Kemudian ia akan makan makanan keras setelah ia mampu mengunyahnya. 

Kehidupan rohani kita pun ibaratnya demikian. Saat kita masih bayi secara rohani, kita masih makan bubur yaitu makanan rohani yang lembut untuk jiwa kita, namun seiring dengan bertambahnya umur kerohanian kita, kita harus siap untuk makan makanan yang keras agar semakin bertambah dewasa dan iman kita semakin bertmbuh lebih kuat.

Dalam ayat Ibrani 5:14 itu, disebutkan tentang makanan keras yang maksudnya adalah ajaran yang membangun iman, yang membuat kita mencapai taraf kerohanian yang lebih tinggi lagi dalam Kristus. Kita harus siap ditegur dan dibentuk untuk mencapai kesempurnaan seperti Bapa sorgawi.

Ada 3 ciri ajaran sehat  yang menjadi nutrisi kedewasaan rohani kita:

1.Ajaran itu menegur setiap pelanggaran dan dosa yang kita lakukan dan mengajak kita untuk bertobat.

Banyak ajaran yang sifatnya hanya membuai dan membuat kita terlena sehingga tidak peduli dengan dosa-dosa dan gaya hidup yang tidak berkenan kepada Tuhan. Ajaran sehat tidaklah demikian. Ajaran yang sehat menegur dosa tanpa kompromi dan membangun iman untuk kuat dan setia di dalam Tuhan.

2. Ajaran itu tidak berfokus hanya kepada janji berkat jasmani dan materi.

Setiap pengajaran yang berlandaskan pada kebenaran firman Tuhan akan mengungkapkan bagaimana seharusnya fokus hidup kita yang benar, yakni bukan pada kekayaan harta duniawi melainkan pada Tuhan sebagai satu-satunya sumber segalanya bagi kita. Fokus kita adalah Tuhan, bukan dunia ini. Memang kita masih hidup di dunia, tapi jangan jadi manusia duniawi melainkan hiduplah seturut kehendak Tuhan.

3. Ajaran itu membawa kita kepada kehidupan yang berbuah sikap dan karakter seperti Yesus.

Ajaran yang benar akan membawa kita untuk fokus kepada Tuhan Yesus, bukan kepada yang lain. Inti hidup kita adalah melakukan kehendak-Nya, dan untuk menyatakan kemuliaanNya kepada dunia.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, untuk menjadi dewasa secara rohani, kita perlu makan makanan rohani, yaitu firman Tuhan, dan makanan rohani yang kita makan haruslah sudah yang “keras-keras”. Jangan tersinggung bila ditegur Tuhan, tapi bersyukurlah karena itu berarti Tuhan menyayangi kita.

Leave a Reply