Ketika kita sedang berada dalam masalah atau penderitaan, bagaimanakah sikap hati kita? Apakah pesimis dengan masa depan dan menyerah dengan keadaan?
Kisah seorang wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun yang mengalami mujizat karena imannya kepada Tuhan Yesus dalam Injil Lukas 8:43-48, menjadi contoh pembelajaran bagi kita tentang sikap yang pantang menyerah dan iman yang luar biasa kepada Tuhan.
Meskipun kondisinya lemah dan dianggap najis menurut tradisi agama Yahudi, namun ia berusaha untuk datang kepada Tuhan dengan iman, “asal aku jamah saja jumbai jubahNya, aku akan sembuh”. Dan ia mengalami mujizat kesembuhan oleh kuasa Tuhan.
Iman berbeda dengan sugesti. Sugesti berlandaskan pada kekuatan diri sendiri, tapi iman berlandaskan pada kuasa, kekuatan dan kehendak Tuhan.
Jadilah orang yang beriman kepada Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh. Rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera, untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh dengan pengharapan.
Saat berdoa, lakukanlah dengan iman, jangan ada kebimbangan dalam hati.
Nats Alkitab:
“Karena katanya dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (Matius 9:21)
One Reply to “Iman Wanita Yang Sakit Pendarahan”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Kalau kita mempunyai iman yang besar, apapun yang kita doa kan pasti akan dijawab.