Gambar di sebelah adalah simbol tentang Tuhan Yesus Kristus, dimulai dari kelahiran-Nya yang ajaib melalui seorang perawan bernama Maria, kematian, kebangkitan, kenaikan ke sorga dan kedatangan-Nya yang kedua kali.
Kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 1:9-11:
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Kenaikan Yesus Kristus mempunyai makna bahwa:
1. Dia hidup
2. Dia memerintah sebagai Raja segala raja
3. Dia menyediakan tempat bagi kita
4. Dia maha kuasa
5. Dia adalah benar-benar berasal dari sorga sebagaimana yang selalu dikatakan-Nya dalam pelayanan-Nya
6. Dia membuktikan kesatuan-Nya dengan Bapa di sorga
7. Dia mulia
Maknanya bagi kita adalah:
1. Kita punya jaminan dari sorga atas hidup kita
2. Kita mempunyai imam besar di sorga yang mewakili kita setiap saat
3. Kita yang percaya memperoleh jaminan masuk dalam Kerajaan Sorga.
4. Kita disertai oleh Tuhan yang hidup
5. Kita tidak sendirian
Tuhan Yesus hidup dan berkuasa, merupakan suatu sukacita besar bagi iman kita.
Ahok dan Ketidakadilan
Ahok menjadi sosok yang ramai diperbincangkan. Ia adalah gubernur DKI Jakarta yang dipenjara selama 2 tahun karena dituduh melakukan penistaan agama, meskipun ia tidak melakukan hal itu.
Dipenjaranya Ahok menjadi sebuah pertanyaan bagi proses peradilan di Indonesia. Dimanakah keadilan itu?
Namun, bila kita merenungkan dengan lebih dalam, ternyata memang kita tidak dapat mengharapkan keadilan dari dunia.
Orang benar banyak kali justru mengalami ketidakadilan oleh karena ia benar. Orang fasik justru nampaknya hidup dengan tenteram tanpa gangguan.
Pemazmur Daud telah mengungkapkan perasaan dan ungkapan keluh kesahnya kepada Tuhan, ketika ia mengalami keadaan tertindas dan diperlakukan tidak adil.
Dalam Mazmur 26:1, Raja Daud berdoa kepada Tuhan,
“Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan, kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.”
Dari ayat ini, kita dapat belajar tentang makna hidup dalam keadilan TUHAN.
- Keadilan sejati datangnya hanya dari TUHAN.
Orang benar dapat mengalami ketidakadilan dalam perjalanan hidupnya di dunia ini. Meskipun ia hidup benar, berlaku baik dan jujur, namun ia bisa ditimpa ketidakadilan oleh karena sistem dunia yang berlawanan dengannya. Kita tidak dapat mengharapkan keadilan dari dunia, namun kita dapat berharap akan munculnya keadilan dari TUHAN, yang memerintah dan berkuasa atas dunia ini. - Ada waktu yang ditetapkan TUHAN untuk menunjukkan keadilan-Nya.
Seringkali keadilan yang diterima orang benar itu diperoleh melalui proses yang panjang, diawali dengan suatu kejatuhan dan kemalangan yang disebabkan oleh ketidakadilan. Tapi, itu bukanlah akhir, melainkan sebuah proses yang akan mematangkan jiwa dan akan menjadikan orang benar semakin kuat di dalam TUHAN, sampai pada saatnya kebenaran itu akan diganjar dengan keadilan yang dari Tuhan, sehingga pada akhirnya orang benar yang tadinya dihinakan, akan dimuliakan. - Iman pada TUHAN harus semakin kuat di saat mengalami ketidakadilan.
Pemazmur Daud berkata bahwa ia percaya kepada Tuhan dengan tidak ragu-ragu. Inilah prinsip hidup orang benar, yakni bahwa ia percaya tanpa ragu, dan meyakini dengan sungguh akan kedaulatan TUHAN. Iman orang benar tidak akan goyah meskipun situasi tidak mendukung imannya. Iman mungkin bisa nampak seolah tidak menghasilkan sesuatu yang baik, namun iman adalah iman yang tidak terpengaruh keadaan. Kalau saudara beriman kepada TUHAN, berimanlah dengan teguh tanpa keraguan sedikitpun. - Tetap berlaku tulus meski mengalami ketidakadilan
Inilah yang diuji pada setiap orang, apakah tetap tulus atau berubah sikap ketika mengalami ketidakadilan. Kemurnian dari ketulusan hati akan terlihat saat seseorang mengalami ketidakadilan dan penindasan. Jangan goyah dan berubah menjadi pribadi yang licik dan jahat, tapi tetaplah tulus hati dalam segala keadaan.
Pada akhirnya, kita bersyukur bahwa TUHAN akan mengerjakan keadilan-Nya bagi orang benar dan memunculkannya bagaikan emas murni di waktu yang Ia tetapkan.
Ketika ketidakadilan menimpa saudara, jangan lari dan berharap pada penguasa dunia, melainkan berserulah kepada TUHAN yang mata-Nya memandang dan mengawasi seluruh bumi. Ia akan mengangkat orang-orang-Nya yang benar dan menaruh mereka dalam kemuliaan, supaya nama-Nya yang kudus tidak dihinakan melainkan dipuji dan diagungkan oleh segenap bumi.
Doa Ketika Sakit
Saat sakit bagaimana doa kita seharusnya? Meminta mati atau meminta sembuh? Tentu pada umumnya meminta sembuh. Tapi ada sebagian kecil orang yang meminta mati ketika sakit, yaitu orang-orang yang sudah tua dan ingin cepat kembali kepada Tuhan.
Bagaimana doa kita saat sakit? Mintalah kesembuhan dan berserahlah kepada kehendak-Nya. Apabila kita hidup dalam Kristus maka kita akan merindukan untuk bertemu dengan Kristus.
Kehendak Tuhan bagi kita adalah agar kita memiliki tubuh yang sehat dan dipakai untuk memuliakan nama Tuhan melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Seluruh jiwa dan raga kita hanya dipergunakan untuk mempermuliakan nama Tuhan.
Maka sekali lagi, ketika kita sakit, mintalah kesembuhan agar sehat dan kuat kembali untuk melayani Tuhan. Hiduplah untuk melayani Dia dalam segala aspek kehidupan kita. Haleluya.
Yakobus 5:13-15
“Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.”
Mengapa Orang Benar Menderita?
Penderitaan orang benar patut dipertanyakan. Namun, bila kita sungguh-sungguh memahami maksud Allah dan mengerti tentang pekerjaan iblis di dunia ini, maka kita akan mengerti mengapa orang benar menderita.
Berikut ini adalah 3 penyebab mengapa orang benar menderita:
- Dunia membenci kebenaran.
Tuhan Yesus menyebutkan bahwa dunia akan membenci murid-murid-Nya, yaitu setiap orang yang percaya kepada-Nya. Dalam Yohanes 15:19 Tuhan Yesus berkata: “Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”
Banyak orang percaya mengalami penderitaan, kesusahan, dikucilkan, dianiaya karena dibenci oleh masyarakat di lingkungannya. Seorang wanita Irak, mengalami mimpi yang membawanya datang kepada Kristus. Ketika dia percaya kepada Tuhan Yesus, ia mengalami ancaman pembunuhan, hingga ia akhirnya lari dan diselamatkan ke negara lain. - Menyalibkan daging dan hawa nafsu
Setiap orang percaya diperintahkan untuk menyalibkan kedagingannya, maksudnya adalah mematikan segala keinginan dan hawa nafsu duniawi. Dalam Galatia 5:24 tertulis: “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” Menyalibkan daging itu kadangkala terasa menderita. Tapi menderita bagi Kristus haruslah menjadi sikap kita sebagai pengikut sejati. Kita harus selalu siap sedia untuk menderita bagi Dia dengan cara menyalibkan kedagingan kita yaitu segala sifat dan perbuatan dosa yang tidak berkenan kepada Allah. - Proses pendewasaan
Orang beriman itu akan menghadapi ujian dan proses hidup yang akan mematangkan imannya kepada Tuhan. Penderitaan kadangkala diijinkan Tuhan untuk membuat kita naik ke level iman yang lebih tinggi, dimana kita semakin mengenal Dia dan lebih mengasihi-Nya. Kita dapat mencapai suatu kesadaran iman yang lebih baik serta menjadikan kita dewasa dalam rohani.
Kolose 4:12 Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. Ayat ini berbicara tentang keadaan dewasa rohani yang dikehendaki terjadi pada setiap orang percaya. Penderitaan ataupun masalah dapat membuat kita lebih teguh di dalam iman kepada Tuhan.
Apakah yang saat ini sedang saudara alami membuat saudara susah hati, kecewa, atau bersedih? Sekalipun ada penderitaan ingatlah hal ini, janji Tuhan bahwa : “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5b), dan lagi Tuhan sendiri berkata: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20b).
Bersukacitalah karena penderitaan itu mengerjakan kemuliaan yang akan kita terima dalam kekekalan. 2 Korintus 4:17, “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.”
Kuatlah terus dalam iman kepada Tuhan dan bersyukurlah. Kekuatan Allah akan menopang kita, orang-orang yang beriman. “Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” (Mazmur 55:22b).
Orang-orang beriman akan mengalami berkat dan pertolongan Tuhan sekalipun dalam perjalanan hidup ada penderitaan, namun dalam semuanya itu ada berkat Allah yang luar biasa. Galatia 3:9 “Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.”
Saudara semua diberkati Tuhan. Kita diberkati oleh karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Jangan hanya lihat penderitaan, jangan hanya fokus pada masa tertentu dalam hidupmu, yang diwarnai dengan masalah atau penderitaan, tapi fokuslah pada kebaikan-kebaikan dan kemurahan Allah yang begitu berlimpah dalam kehidupan kita. Tuhan selalu baik dan selalu akan menolong dan memberkati kita. Haleluya. Tuhan Yesus memberkati saudara semua!