Whatsapp saya menerima sebuah message humor tentang “Jangan menikah dengan teman sekampung”. Saya pikir apa masalahnya menikah dengan teman sekampung? Gak ada masalah sebenarnya. Tapi setelah saya baca, akhirnya saya ketawa juga, karena maksud dari teman sekampung itu adalah teman-teman satu kampung, alias seluruh teman di kampung. Jadi, menikah hanya dengan satu orang saja, jangan dengan orang sekampung, kebanyakan. Begitulah maksudnya.
Kisah lucu ini menarik juga untuk dibahas, karena berhubungan dengan hati nurani kita. Nurani kita sudah diberikan pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Oh ya, bacaan Alkitab hari ini adalah: Kejadian 4 – 6. Ada 3 pasal yang menceritakan tentang keturunan Adam dan Hawa, serta kisah tentang nabi Nuh.
Kita akan fokus dulu pada ayat Kejadian 6:2, tertulis:
“maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.”
Istilah anak-anak Allah dalam ayat ini sama artinya dengan manusia laki-laki keturunan Adam dan Hawa. Kita mengetahui dari ayat ini, bahwa mereka mengawini siapa saja perempuan yang mereka sukai. Lalu ayat selanjutnya menunjukkan kemarahan Tuhan pada perilaku ini. Allah tidak menyukai perkawinan bebas semacam ini, karena Ia telah mengatur pernikahan sejak awal mula penciptaan. Allah hanya menciptakan satu Hawa untuk satu Adam. Allah tidak menciptakan dua, tiga atau empat Hawa untuk Adam, juga sebaliknya Allah tidak menciptakan 2, 3 atau 4 Adam untuk seorang Hawa. Pernikahan adalah komitmen kesetiaan antara satu pribadi dan satu pribadi.
TUHAN menyatakan murka-Nya melalui pembinasaan seluruh ciptaan dengan air bah. Tapi Nuh dan keluarganya mendapatkan kasih karunia TUHAN, karena Nuh bergaul dengan TUHAN.
Kecenderungan hati manusia adalah berbuat jahat (Kejadian 6:5). Dosa dan kejahatan seksual merajalela ketika jaman Nuh. Dan ini merupakan dosa yang tidak disukai oleh TUHAN.
Maka TUHAN pun membinasakan seluruh manusia yang ada dan seluruh binatang kecuali Nuh dan keluarganya serta binatang yang disisihkan untuk diselamatkan, setiap jenis sepasang. Perhatikan juga bahwa binatang pun Tuhan buat sepasang-sepasang untuk berketurunan. Manusia dibuat sepasang, laki-laki dan perempuan, satu Adam dan satu Hawa. Jadi pernikahan adalah komitmen perjanjian antara dua orang untuk menjadi satu dalam pernikahan yang dikuduskan dan diberkati TUHAN.
Perselingkuhan adalah dosa, pengkhianatan dalam pernikahan merugikan diri sendiri dan pasangan serta membawa kutuk dalam rumah tangga. Dosa akan memberikan konsekuensi yang harus ditanggung. Maka, hindarilah dosa perbuatan kejahatan seksual karena ini adalah kekejian di hadapan TUHAN.
TUHAN akan menolong kita untuk selalu kuat dalam menghadapi berbagai cobaan dan godaan hawa nafsu kedagingan kita, asal kita mau menyerahkan hati dan pikiran kita kepada kedaulatan kehendak-Nya.