Walaupun sudah cukup lama tinggal di Kota Praha, Republik Ceko, selera saya akan makanan masih tetap sama. Sukar rasanya untuk mengubah kebiasaan memakan makanan Indonesia. Kalau pergi ke mall lalu ke foodcourt, kami sekeluarga sering mencari makanan Asia, lebih tepatnya Chinese food. Ya, karena restoran Indonesia hanya ada satu di Praha, jadi sulit untuk mencari makanan Indonesia. Tak ada rotan, akar pun jadi, maka makanan jenis inilah, Chinese food, yang rasanya paling cocok di lidah kami. Makanan khas Ceko memang banyak juga yang enak, seperti Gulas dengan Knedliknya, namun namanya selera susah pindah ke lain makanan.
Saya jadi termenung akan fenomena ini. Sebuah fenomena dimana kita akan kembali ke selera asal. Pada dasarnya semua orang akan kembali ke selera asalnya, karena sudah terbiasa makan makanan yang menjadi tradisi dan sudah mendarah daging, ya istilahnya seperti itulah kira-kira.
Nah, sehubungan dengan itu, saya tiba-tiba merasa bahwa ada koneksi antara hal ini dengan kehidupan kita secara holistik, baik jasmani maupun rohani. Di dalam kita ada yang namanya “hati nurani” atau “conscience”, sebuah pemberian Tuhan di dalam kita yang menjadi tempat dimana suara kebenaran itu muncul. Hati nurani tentu bisa tercemar, tetapi walaupun demikian, hati nurani masih menjadi salah satu sarana yang dipakai Tuhan untuk menegur kita.
Jadi, apa hubungan antara makanan dan kehidupan kita adalah bahwa bagaimana keadaan kita, apakah menjauh dari Tuhan, pada akhirnya kita akan merasakan terpanggil untuk kembali kepada Tuhan. Ya, inilah yang saya sebut “kembali ke selera asal.” Cukup sering saya melihat dan mendengar, orang-orang yang sudah mendekati ajalnya, meskipun dulunya hidupnya “ugal-ugalan”, pada akhirnya mereka ingin dan mau kembali kepada Tuhan. Mereka mencari tahu siapa Tuhan dan berusaha untuk mendekat kepada Tuhan, meminta ampun dan mohon kasih karunia-Nya.
Tentu kita tidak mau pada saat menjelang akhir hidup kita, baru kemudian kita sadar dan kembali kepada Tuhan. Jangan kayak gitu, syukur-syukur kalo masih sempet, nah kalo gak sempat menemukan Tuhan gimana?
Inilah saatnya sekarang ini, bukan besok ya, sekarang ini , untuk kita kembali kepada Tuhan, apabila hidup kita selama ini telah begituuuuu jauuuh dari Tuhan. Tuhan pun sebenarnya sedang menunggu kita untuk kembali.
Nih ada ayatnya yang ingin saya bagikan disini:
Karena itu beginilah jawab TUHAN: “Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka. (Yeremia 15:19)
Ayat ini berbicara tentang nabi Yeremia yang disuruh Tuhan untuk melayani-Nya. Nah, kisah selengkapnya bisa saudara baca sendiri. Nanti pembahasannya mungkin di lain kesempatan. Disini saya ingin membagikan tentang apa yang saya dapatkan ketika membaca ayat ini:
1. Kita semua adalah milik Tuhan yang diciptakan oleh Tuhan untuk suatu maksud yang mulia. Oleh karena itu, kita seharusnya selalu ada bersama Dia, dalam rancangan-Nya bagi kita. Bila kita telah menjauh dari rancangan-Nya, maka kita harus kembali. Putar arah kehidupan kita, jangan sampai kita semakin jauh hingga terlalu jauh dan menjadi terpisah selamanya dari Tuhan. Hanya di dalam Tuhan lah kita akan mengalami kedamaian.
2. Kembali kepada Tuhan itu berarti bahwa kita bertobat dari yang jahat dan melakukan yang baik, Hal ini tercermin dari perkataan kita. Jangan berkata yang hina atau yang tidak berharga. Dimana-mana, semua bangsa punya kata-kata makian yang khas bangsanya masing-masing. Jangan ngomong sembarangan, dan jagalah perkataan kita. Intinya adalah menjaga hati kita agar selalu bersih.
3. Kalau kita kembali kepada Tuhan, maka kita akan dipakai oleh-Nya menjadi alat kemuliaan-Nya untuk memancarkan cahaya bagi dunia yang gelap ini. Kedengaran klise mungkin bagi saudara, tapi sebenarnya ini adalah sebuah kenyataan. Ya, karena kita itu dipakai Allah sebagai alat-Nya di dunia ini, agar setiap orang yang mengenal kita melihat nilai-nilai yang baik dalam diri kita dan memuliakan Tuhan.
Jadi, saudara yang dikasihi Tuhan, lihatlah posisi kehidupan kita saat ini, apakah masih bersama Tuhan atau menjauh dari Tuhan? Tuhan menunggu kita kembali, karena Ia mengasihi kita dengan kasih yang kekal.
Jangan tunggu besok, kembalilah kepada Tuhan, bertobatlah hari ini, sekarang ini. Berdoalah kepada Tuhan dengan bahasamu sendiri, dengan kata-kata yang keluar dari dalam hati, mintalah pengampunan Tuhan dan kasih karunia-Nya. Berkomitmenlah untuk setia kepada Tuhan untuk melayani-Nya dan hidup dalam firman-Nya. Tuhan Yesus memberkati dan menolong saudara. Amin.