Sebuah tulisan terpatri di dinding bawah tanah di kota Cologne, Jerman, setelah Perang Dunia II:
I BELIEVE….
I believe in the sun,
even when it is not shining;
I believe in love,
even when I feel it not;
I believe in God,
even when He is silent.
Penulisnya tidak diketahui, namun salah satu pesan utama dari tulisan tersebut ada pada bagian akhir yaitu tentang iman kepada Tuhan meskipun nampaknya Tuhan berdiam diri.
Berapa sering kita mengalami saat-saat dimana kita merasa bahwa Tuhan tidak menjawab doa kita dan seakan Dia diam saja?
Akankah kita tetap mempercayai Tuhan di saat semacam itu?
Perasaan ditinggalkan, sendirian, tak ada jalan keluar, atau kekecewaan, bukanlah berarti bahwa Tuhan membiarkan kita.
Justru di saat-saat yang demikian, iman kita sedang diuji apakah tetap ada atau memudar?
Pemazmur menulis dalam Mazmur 31:14 ‘Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: “Engkaulah Allahku!”‘
Bukan sekali dua kali, pemazmur mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, namun ia tetap mempercayai Allah.
Percayalah selalu kepada Allah di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Iman sejati tak akan lapuk oleh “panas hujan” situasi kehidupan kita, dan tak akan lekang oleh waktu.