“Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.”
(Kej. 6:11-12)
Penggalan ayat Alkitab dari kisah tentang Nabi Nuh di atas menunjukkan kerusakan bumi dalam aspek moralitas manusia.
Manusia menjalankan hidup yang bertentangan dengan kehendak Allah. Dosa merasuk ke semua aspek kehidupan manusia.
Manusia yang serupa dengan Allah, mengalami kejatuhan moral yang dalam, dan kehilangan kemuliaan Tuhan.
Akan tetapi, di tengah-tengah kehidupan moral yang rusak di bumi, Ada satu orang beserta keluarganya yang hidup saleh, yaitu Nuh. Ia bertahan dalam badai gelap dosa duniawi.
Aspek moralitas merupakan salah satu faktor yang diperhatikan oleh Tuhan. Manusia sering mengabaikan suara hati nurani sehingga moralnya terdegradasi. Mungkin sebagian orang mengatakan bahwa mereka memakai hati nurani, itu baik. Namun, Firman Allah berkata bahwa hati nurani bisa dipengaruhi oleh si jahat yaitu iblis, sehingga hati nurani itu menjadi kotor. Satu-satunya pedoman yang benar dalam persoalan moralitas ialah Firman Tuhan.
Walaupun ada banyak penjelasan ilmiah tentang berbagai hal penyimpangan yang terjadi dalam kehidupan sosial bermasyarakat, namun merefleksikan hal itu dengan Alkitab merupakan suatu “kewajiban” bagi kita. Alkitab itu benar dan mengandung kebenaran.
Kehidupan yang rusak di dunia mungkin dapat saja dijustifikasi dengan berbagai teori yang “humanis” dan mendukung gaya hidup duniawi, tapi justifikasi itu adalah palsu.
Satu hal yang sangat luar biasa dari kisah tentang Nuh adalah bahwa Allah tidak melenyapkan seluruh manusia di muka bumi saat itu. Tuhan menyisakan Nuh dan keluarganya.
Meskipun dunia sudah rusak, tapi Allah menyelamatkan Nuh.
Akan tiba saatnya, Allah akan menyelamatkan umat-Nya yang bersandar dan berharap kepada-Nya serta tidak tercemarkan oleh dunia. Dunia ini memang telah rusak, namun oleh karena kasih karunia Allah, bumi masih ada dan kita pun masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk naik dan masuk ke dalam Bahtera Keselamatan.