Tanaman Bunga Di Tanah Kering


Selama musim dingin, hampir semua pohon menjadi kering, daun-daunnya berguguran dan yang nampak hanyalah cabang-cabang ranting pohon yang kering kerontang seakan sudah mati. Kurang lebih 4-5 bulan lamanya pohon-pohon itu kering dan tak berdaun, tapi sejak awal bulan April, daun-daun mulai bermunculan, bunga-bunga mulai bermekaran. “Kematian” yang nampak selama beberapa bulan, tergantikan dengan kehidupan.
Di tengah-tengah kesesakan, selalu ada harapan, demikianlah yang nampak dari fenomena alam ini. Tuhan seakan berbicara kepada kita melalui alam ciptaan-Nya, bahwa selalu ada harapan dibalik setiap keadaan sulit. Dan pada kenyataannya, memang Tuhan berfirman bahwa harapan itu selalu ada, “karena masa depanmu sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang” (Amsal 23:18).
Di dalam Kristus Yesus, pengharapan kita menjadi penuh. Kita memiliki pengharapan yang hidup, “The living hope”. Harapan-harapan akan apa? Akan segala sesuatu yang ada di dunia ini maupun di surga. Tuhan Yesus memberikan jaminan akan setiap harapan kita oleh kasih karunia-Nya yang ajaib.
Seperti tanaman bunga di tanah yang kering, harapan kita bukanlah sesuatu yang mustahil, namun akan menjadi kenyataan di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Haleluya.
Sejalan dengan pengharapan itu, kita harus bersabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa. Kesabaran berhubungan dengan “endurance” dan “perseverance”, suatu sikap bertahan, tekun, tidak goyah dan tetap berpegang kuat, secara terus menerus, kepada pengharapan di dalam Kristus.
Jangan berhenti berdoa, meskipun pengharapan itu tidak dapat dilihat dengan mata jasmani, dan meskipun apa yang nampak berlawanan dengan pengharapan kita. Namun, pandanglah Kristus yang tersalib, yang hidup dan berkuasa, yang memberikan kita iman dan kekuatan, yang telah mengalahkan segala kutuk dan dosa, dan memberikan kita kemenangan. Doa kita di dalam kesesakan, didengar oleh Tuhan dan dijawab oleh-Nya yang Maha Pengasih.

Leave a Reply