Harapan Yang Terkabul

Seorang ibu hamil yang akan segera melahirkan, dibawa masuk ke sebuah ruang bersalin. Di ruangan itu, di hadapannya tergantung sebuah salib di dinding.   Ibu ini mengatakan kepada suster untuk menurunkan salib itu.  “Saya tidak punya wewenang untuk itu, bu,” kata suster.
“Mana manajer rumah sakit ini? saya mau bicara!” kata ibu yang hamil itu.
Sang manajer tiba dan setelah mengetahui keinginan ibu tersebut, ia menjawab bahwa ia tidak dapat menurunkan salib itu karena tidak punya otoritas untuk melakukannya.
Ibu ini kemudian mengatakan bahwa suaminya adalah seorang anggota polisi dan akan datang segera, dan ia pasti akan menyuruh pihak rumah sakit untuk menurunkan salib itu.

Kemudian, suaminya datang dan melihat salib  di ruang bersalin istrinya, ia menjadi marah dan minta agar salib itu diturunkan.  Ia pergi ke pihak yang berwenang di rumah sakit itu dan mengatakan bahwa ia tidak mau bayinya melihat salib itu saat lahir.  Perdebatan serius masih sedang terjadi, ketika ibu tersebut merasakan akan segera melahirkan. Para suster dan dokter segera menolong persalinannya.  Bayi itu pun lahir, tapi sayangnya, bayi itu buta.
Harapan orangtua bayi ini menjadi terkabul karena bayi itu tidak dapat melihat salib yang ada di dinding rumah sakit.
Berhati-hatilah dengan keinginan dan harapan kita sebagai orang tua.  Doakanlah yang terbaik bagi anak-anak kita, agar mereka senantiasa diberkati dan dilindungi oleh Tuhan.
Bacaan Alkitab: Keluaran 14.
Pelajaran: Berhati-hatilah dengan perkataan dan keinginan hati yang lahir dari kebebalan dan ketidakpercayaan kepada Tuhan.  Bangsa itu berkata yang sembarangan dan hal itu terjadi kepada mereka.  Menghormati Tuhan dan beriman kepada-Nya dengan sepenuh hati merupakan hal yang sangat penting.

Leave a Reply