Undangan Untuk Tukang Sampah

“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.” (Efesus 1:7)
Satu hari sebelum Natal, empat orang tukang sampah sedang bekerja mengangkut sampah di sepanjang jalan Avenue Marigny di belakang Istana Elysee Paris.  Sebagaimana biasanya, pagi itu, mereka mengangkut sampah-sampah dari rumah penduduk dengan giat.   Bau sampah yang menyengat pun menempel di baju dan celana serta badan mereka, sehingga tercium aroma yang kurang sedap dari tubuh mereka.
Saat truk sampah yang mereka kendarai sedang menyusuri jalanan itu, seorang polisi menghentikan laju kendaraan mereka.  Mereka kaget dan bingung apa kesalahan mereka sehingga diberhentikan.
Bapak polisi mengucapkan salam dan menyampaikan suatu kabar yang mengejutkan serta tidak terduga oleh mereka. Presiden Perancis saat itu mengundang mereka untuk hadir dalam acara makan pagi bersama di kediamannya.
Dengan senang hati, tukang sampah itu memenuhi undangan presiden dan saat selesai makan pagi, presiden memberikan hadiah Natal bagi mereka masing-masing serta mengucapkan selamat bekerja dan menikmati hari yang menyenangkan.
Kisah ini terjadi di luar kebiasaan.  Sangat langka terjadi seorang presiden mengundang tukang sampah atau petugas kebersihan untuk makan bersama sekaligus memberikan mereka hadiah.  Tapi ini terjadi dalam kenyataan dan dilakukan oleh seorang presiden Perancis bernama Valery Giscard d’Estaing.
Apa yang terjadi dalam cerita di atas merupakan ilustrasi yang indah tentang bagaimana kasih karunia Tuhan dilimpahkan kepada kita, manusia yang berdosa.   Kita ini “bau dan kotor” dengan dosa.  Hidup kita begitu hina dan menjijikkan.  Namun, sungguh luar biasa, kehinaan dan kekotoran kita, tidak dianggap Tuhan sebagai penghalang kasih karunia-Nya. Malah, Tuhan mau mengundang dan menerima kita sebagai anak-anak-Nya. Dan Dia mengampuni serta menguduskan kita menjadi ciptaan yang baru. Haleluya! (RHNK-BT)
Doa:
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kasih karunia-Mu kepadaku sehingga aku diterima sepenuhnya menjadi anak-Mu.  Terima kasih untuk kasih-Mu yang telah menguduskan aku.

Leave a Reply