“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.”
(Yohanes 15:18)
Kebencian mewarnai sejarah hidup manusia, dan mewujud dalam berbagai tindakan yang merugikan sesama. Benci adalah sama dalam hakikat dengan membunuh sesama. Di dalam 1 Yohanes 3:15 tertulis: “Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.”
Siapakah saudara yang dimaksud disini? Ialah semua orang yang diciptakan oleh Tuhan.
Sehari yang lalu terjadi ledakan dan serangan di Paris yang menewaskan lebih dari seratus orang. Akar masalah dari tindakan ini adalah adanya kebencian. Tentu ini menjadi masalah yang utama dalam setiap tindakan teror yang terjadi dengan alasan apapun.
Lebih dalam kita renungkan ayat diatas, bahwa dunia akan membenci setiap orang percaya. Jikalau dunia tidak membenci kita maka mungkin kita telah menjadi bagian dari dunia.
Siapapun yang menjadi bagian dari dunia akan membenci Yesus Kristus, dan juga membenci para pengikut-Nya. Hal ini telah disampaikan oleh Tuhan Yesus, sejak awal, agar kita tidak kaget menghadapi situasi semacam ini.
Dunia telah membenci Kristus, maka janganlah kamu heran bila dunia membenci kamu, demikian sabda Tuhan.
Nilai-nilai dunia sedang bergeser, menjauh dari nilai-nilai iman kepada Kristus. Maka ingatlah selalu, bila kita dibenci, bersyukurlah karena itu berarti bahwa kita adalah milik Kristus.