“Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”
(Roma 4:3b)
Orang yang percaya kepada Kristus dibenarkan dan diselamatkan oleh imannya kepada Yesus Kristus dan kematian-Nya yang membawa penebusan dosa. Alkitab mengatakan bahwa kita diselamatkan karena kasih karunia melalui iman.
Dalam kitab Roma pasal 4 disebutkan tentang hasil dari pembenaran oeh karena iman, bukan karena perbuatan. Abraham dibenarkan karena imannya, namun perlu kita perhatikan bahwa iman Abraham bekerja bersama-sama dengan ketaatan, penyerahan diri, dan pengharapan serta kepercayaannya kepada janji dan Firman Allah.
Kita tidak diselamatkan karena perbuatan kita, akan tetapi hanya oleh iman. Namun demikian, kita harus mengerti bahwa pengertian iman itu mencakup keseluruhan hidup di hadapan Tuhan. Yakobus mengatakan bahwa “iman tanpa perbuatan adalah mati.” Iman yang menyelamatkan kita itu sangat penting sehingga iman itu akan menghasilkan kasih, pelayanan, dan ketaatan kepada Tuhan dan sesama.
Iman yang hanya mempercayai Allah untuk mengampuni dosa, tanpa pertobatan sejati di dalam diri, bukanlah iman yang menyelamatkan.
Seharusnya, iman itu akan menghasilkan buah dalam kehidupan kita. Buah-buah itu adalah perbuatan-perbuatan yang baik dan berkenan kepada Allah.
Bagaimana iman dan kehidupan kita selama ini? Apakah sejalan satu sama lain? Ataukah hanya berjalan sendiri- sendiri dan bertolak belakang? Iman seharusnya nampak dari perbuatan, dan perbuatan kita harusnya merefleksikan iman kita.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.