Nabi Mikha memperingatkan dengan keras sikap buruk para nabi di jamannya. Para nabi itu akan memberitakan damai kepada orang yang memberi mereka sesuatu, dan akan memberitakan hal buruk kepada orang yang tidak memberikan mereka sesuatu.
“Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi,
yang menyesatkan bangsaku,
yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah,
maka mereka menyerukan damai.
tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka
maka mereka menyatakan perang.” (Mikha 3:5)
Motivasi para nabi di jaman itu telah mengalami pergeseran. Mereka tidak lagi didorong oleh pimpinan Tuhan, tetapi digerakkan oleh motivasi duniawi. Mereka suka berbicara yang baik kepada orang-orang yang memberi kepada mereka, dan berbicara yang buruk kepada orang-orang yang tidak memberi.
Hal ini menjadi pelajaran dan juga peringatan untuk semua orang yang hidup dalam pelayanan, sebagai pendeta atau pelayan Tuhan. Seorang yang menyebut dirinya hamba Tuhan, akan menyuarakan suara Tuhan sesuai kehendak Tuhan dan tidak berkompromi dengan dosa. Kepada siapapun, ia akan melayani dengan kapasitasnya sebagai kepanjangan tangan Tuhan tanpa didorong oleh keinginan untuk mendapatkan sesuatu dari orang yang dia layani.
Salah satu hukuman Tuhan kepada para nabi, hamba atau pelayan Tuhan yang sikapnya seperti itu adalah:
akan mendapat malu sebab doanya tidak dijawab oleh Tuhan, nubuatnya tidak terjadi, dan tidak ada suara Tuhan yang ia dengar, karena Tuhan tidak mau berbicara kepada mereka.
Marilah kita perhatikan dengan sungguh-sungguh ayat firman Tuhan ini, supaya sebagai seorang pelayan Tuhan, kita melakukan tugas pelayanan dengan mendasarkan kepada keadilan, kebenaran dan ketulusan, agar kita dapat terus dipakai oleh Tuhan dalam sepanjang umur pelayanan kita. Amin.
Bacaan: Mikha 3:1-12